Ustadzah Mumpuni Mondok dimana? Adalah pertanyaan yang banyak ditanyakan orang perihal Ustadzah Mumpuni Hanyayekti yang kini sedang Viral di youtube karena ceramahnya yang lucu dan menarik minat banyak orang. Sehingga setiap kali ada pengajian, dengan pembicara Ustadzah Mumpuni maka jama’ah yang datang pasti banyak.
Dalam salah satu ceramahnya, ustadzah Mumpuni pernah bercerita suka duka mondok dipesantren. Jauh dari orang tua. Harus mandiri dan tirakat. Makan ala kadarnya. Nasi senampan dimakan 10 orang. Sayurnya kangkung yang kuahnya banyak. Persis ikan gurame. Tapi demi mendapatkan ilmu, apapun akan dia lakukan. Lalu, dipondok mana ustadzah mumpuni mondok?
Kalau Anda ingin tahu Ustadzah Mumpuni mondok dimana, maka ceritanya panjang. Semua diawali ketika ustadzah Mumpuni masih kecil. Masih kelas tiga SD. Saat itu Mumpuni kecil baru berusia 8 tahun. Tapi sudah bisa ceramah dan sering mengisi acara dalam berbagai event.
Dalam suatu acara Maulid nabi, Mumpuni mengisih ceramah. Disana dia bertemu dengan gurunya yang pertama, Allahyarham Kyai Marzuki. Mumpuni menjadi santri Kyai Marzuki dari tahun 2003 – hingga sang guru wafat tahun 2014.
Selain mengaji pada Kyai Marzuki, setelah usianya cukup dia juga pergi mondok. Mondok artinya tinggal dan belajar di pesantren. Pesantren tempat Mumpuni Handayani mondok adalah pondok pesantren Darrussalam DukuhWaluh Purwokerto. Gurunya adalah pengasuh pondok pesantren Darrusalam yang kini sudah almarhum, KH Chariri Shofa. Begitu dekatnya Mumpuni dengan Kh Chariri Shofa sehingga ketika ditinggal beliau Mumpuni sempat kehilangan semangat karena rasa sedih.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, Mumpuni Handayani merupakan ustadzah NU yang terkenal dan menjadi viral karena gaya cerahnya yaang lucu dan elegan. Gaya ceramahnya yang interaktif disukai banyak orang.
Karena itu dia sering diundang untuk ceramah dalam acara-acara kerakyatan, seperti acara peringatan keagamaa, acara khitanan, peresmian serta resepsi pernikahan.
Mumpuni Handayani adalah ustadzah yang dekat dengan rakyat. DImanapun dia diundang untuk ceramah, dia selalu berusaha untuk memenuhi undangan itu, tentu saja jika tidak bertabrakan dengan jadwal ceramah di tenmpat lain. (May Zulaikha)