Sinopsis Jodha Akbar episode 171 by Jonathan Bay. Rombongan Jalal berangkat menuju ke tempat tujuannya, yaitu Sikri. Semua anggota rombongan mengenakan pakaian orang biasa. Jodha mengenakan pakaian tradisional rajput, Jalal menyamar dengan memakai jenggot palsu. Para pengawal dan pelayan juga mengenakan pakaian yang sesuai seperti milik tuan mereka. Sesekali Jalal melirik kearah Jodha dengan rasa khawatir. Jodha sendiri terlihat senang dengan perjalanan itu, sesekali terlihat dia menyunggingkan senyum malu-malu di balik dupattanya. Tak jarang tiba-tiba langkah Jodha sempoyongan dan Jalal dengan sabar mengapai pundaknya dan membuatnya berdiri tegak lagi. Jalal terlihat sangat protektif pada Jodha. Rombongan sampai di tepi sungai. Di sana telah ada perahu yang sudah menunggu mereka. Jalal dan Jodha akan menaiki perahu yang sama. Jalal naik dulu, kemudian dia mengulurkan tangannya dan berkata, “ayo Jodha.” Jodha terlihat ragu-ragu sesaat tapi akhirnya dia menyambut uluran tangan Jalal lalu melangkahkahn kakinya ke atas perahu. Jodha hilang keseimbangan dan hampir jatuh dalam pelukan Jalal. Keduanya terlihat canggung. Jalal membantu Jodha duduk diatas perahu, lalu Jalal duduk di depannya. Keduanya saling berhadapan. Perahu pun mulai di dayung. Senyap sesaat. Belum sampai di tengah, Jalal menyuruh tukang perahu berhenti sebentar. Jodha bertanya kenapa? Jalal berkata kalau dia ingat sesuatu. Katanya, “hari itu ada orang menyerang ku dengan panah, bukan untuk membunuhku, tapi menyelamatkan aku. Aku belum mendapatkan kesempatan untuk berterima kasih. Kenapa panah mu tidak melukai Benazir? Kau sangat pandai memanah tetapi mengapa tidak memanah dia?” Jalal menatap Jodha yang sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu. Jodha menjawab, ” misiku adalah menyelamatkan Anda, bukan membunuh Benazir. Dan bagaimana akan membuktikan kalau dia beracun karena anda tidak pernah percaya pada sesuatu kalau tidak ada bukti. Dan anda tidak percaya padaku” Jalal berkata, “setelah aku mempercayaimu dan datang ke kamarmu, tapi kau mendorong ku pergi…” Jodha tertegun mendengarnya. Jalal melanjutkan, “dan aku tidak mengerti wanita seperti mu meminum racun. Katakan padaku, kalau kalian melakukan hal seperti ini, maka hanya tuhan yang mengerti.” Jodha ingin menyahut tapi Jalal tidak memberinya kesempatan. Jalal menyuruh tukang perahu menjalankan kemudinya lagi. Jodha menatap Jalal dengan sedikit kesal. Jalal balas menatapnya dengan tatapan mengoda, Jodha tersenyum tipis. Sampai di seberang sungai, beberapa tentara dan pelayan sudah menunggu mereka. Jalal mengatakan pada mereka semua bahwa tak seorangpun boleh memanggilnya raja, Jalal meminta mereka memanggilnya juragan (saithji/bos). Mereka menjawab, “ya yang mulia.” Jalal menatap mereka semua dengan galak, Jodha tersenyum. Jalal berkata, “mana yang mulia? aku tidak melihat yang mulia di sini..” Lalu mereka semua sambil menahan senyum menjawab, “ya juragan.” Lalu mereka pun melangkah pergi. Tinggal Jodha dan Jalal. Jodha mengoda Jalal dengan bicara dalam logat Rajisthani, “bagaimana saya akan memanggil anda?” Jalal menjawabnya dengan logat yang sama, “aku suamimu, kau istriku.” Jodha terpana mendengarnya. Jalal memainkan alisnya dan berkata, “kenapa? kau pikir aku tidak bisa bicara dalam logat ini ya?” Jodha tersenyum dan berkata, “whatever…!” ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Sinopsis Jodha Akbar episode 171. Adham khan mengunjungi Sharifudin di penjara. Keduanya saling mengejek. Sharif yakin kalau rencananya akan berhasil dan dia akan bebas. Tapi adham mengejek kalau sharif akan membusuk dipenjara kalau bukan karena dirinya. Istrinya akan selalu teringat padanya. Adham berkata bahwa dia bisa menenangkan Bakshi Banu. Sharifu mengatakan kalau seseornag akan membebaskan dia. Adham bertanya siapa? tapi sharifu tak mau mengatakannya. Setelah adham pergi, baru Sharifudin memikirkan Jodha yang akan datang membebaskannya.
Javeda mengumpulkan para pelayan.Maham angga datang, Javeda menyambutnya dan memberi salam. Maham angga balas memberi salam. Melihat para pelayan yang berbaris, Maham angga bertanya, “Javeda, ada apa?” Javeda menjawab tidak ada apa-apa. Maham menyuruh semua pelayan pergi. Javeda menyodorkan gelas dan menyuruh maham meminumnya. Maham menurut. Lalu bertanya, apa ini? Javeda mengatakan kalau dia sedang menguji semua bandhi dengan menyuruh mereka meminum dari gelas yang sama untuk mengetahui apakah ada diantara mereka yang beracun dan terakhir maham yang mengujinya. Javeda berkata bahwa tidak ada racun yang bisa membunuh Maham. Mendengar itu maham sangat marah dan terlihat seperti mau muntah karena jijik. Dia membentak Javeda, “kau membuat aku minum bekas para pelayan? Kau adalah masalah terbesar ku.” Lalu pergi dengan marah. Sepeninggal maham, Javeda mencicipi air dari gelas tersebut dan dengan senang hati berkata kalau maham juga tidak beracun.
Sinopsis Jodha Akbar episode 171. Rombongan Jalal masih terus berjalan. Jodha duduk di tandu, Jalal berjalan di sampingnya. Sesekali keduanya saling bertatapan dan tersenyum. Jodha teringat saat perayaan Ganghaur, ketika dia melihat wajah Jalal di air danau. Jodha menatap Jalal sambil tersenyum. Jalal juga teringat saat dia melihat Jodha pertama kali di perayaan ganghaur di Amer, saat dia sedang menyamar. Jodha duduk di tandu dan dia mengikuti di sampingnya, sambil terus menatapnya. Kondisinya hampir sama dengan saat ini, bedanya saat itu mereka belum saling mengenal. Jalal tersenyum mengigatnya. Jalal menatap Jodha. Kain Jodha tersingkap sehingga terlihat kakinya. Jalal melihat gelang di kaki Jodha. Jalal teringat saat dia menemukan gelang kaki Jodha yang lepas di Amer dulu. Jodha melihat Jalal yang menatap ke kakinya, dia segera membetulkan kainnya dan menarik kakinya hingga tersembunyi. Setelah cukup lama berjalan, Jodha meminta agar mereka beristirahat. Jalal menyetujuinya. Mereka berhenti di Dabba.
Jodha dan Jalal membaur di antara rakyat di sebuah kedai makan. Mereka duduk bersama dan mendengarkan pembicaraan mereka. Orang-orang sedang berbicara tentang wanita beracun yang datang untuk membunuh Jalal, tapi istrinya menyelamatkan dia, karena ia seorang Rajvanshi. Jodha tersenyum mendengarnya. Jalal menyahut dengan mengatakan kalau itu benar sekali. Orang juga berkata kalau Jalal juga melakukan tidak kurang dari itu. Dia meminta semua orang untuk mendoakan istrinya. Mereka sedang berdebat tentang siapa yang melakukan hal yang lebih besar, Jodha atau Jalal. Jalal berkata kalau Jodha berbuat lebih banyak, karena dia menyelamatkan Jalal sehingga Jalal bisa berdoa untuknya. Seorang wanita berkata bahwa apa yang di lakukan Jodha seperti Styavaan yang telah di selamatkan Savitri, Jodha telah mempertaruhkan hidupnya demi yang mulia. Salah seorang dari mereka nyeletuk kalau Jodha melakukan itu karena cintanya pada Jalal. Mendengar itu Jalal menatap Jodha. Jodha sendiri tertegun tak tahu harus berkata apa. Jalal menatap Jodha dan mengodanya dengan berkata andai dia bisa mengungkapkan bagaimana Jodha pernah mendorongnya. Jodha menatap Jalal dengan mata galak dan membalas, bahwa dia juga akan mengungkapkan betapa kejamnya Jalal padanya. Keduanya lalu terlibat perdebatan kecil. Tapi Jalal terlihat menahan diri untuk tidak membalas kata-kata Jodha. Jalal berpikir untuk menghindari perdebatan karena banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan Jodha dan tidak ingin Jodha mendiamkannya. Seperti ada pengertian yang muncul diantara keduanya, Jodha dan Jalal bertatapan dan tersenyum. Mereka kemudian makan dalam keheningan.
Tak lama kemudian rombongan Jalal bergerak lagi. Jodha tertidur diatas tandunya. Jalal menatapnya dan tersenyum. Dalam hati Jalal berkata, Jodha kalau tidur seperti malaikat tapi ketika bangun seperti bumbu yang sangat pahit.
Sinopsisjodhaakbar.blogspot.com. Saat akan memasuki sebuah pintu gerbang, rombongan Jalal di hentikan oleh tentara Mughal. Jodha terbangun dan memghampiri Jalal. Mereka menyuruh Jalal membayar 200 koin emas kalau ingin meneruskan perjalanan. Jalal menolak memberi koin emas, karena merasa itu adalah hak mereka untuk meneruskan perjalanan. Tentara mughal menjawab itu sudah merupakan aturannya, kalau tidak mau membayar, mereka akan di penjara. Pengawal Jalal siap-siap mengeluarkan senjata dari buntalannya. Jalal mencegah mereka. Jalal berkata, dirinya tidak apa masuk penjara, tapi meminta mereka untuk membebaskan istrinya. Mendengar itu Jodha berkata bahwa dia ingin bersama suaminya. Tentara mughal mengejek mereka dengan mengatakan kalau tampaknya mereka berdua saling mencinta. Jalal menatap Jodha. Dia menyuruh Jalal dan Jodha di tempatkan di sel yang sama.
Dalam penjara, Jalal menyuruh Jodha duduk diantara para tahanan wanita, sedang dirinya duduk diantara para tahanan pria. Seorang tahanan mendekatinya dan bertanya apa kesalahanya? Jalal dengan bercanda menjawab kalau dia mencuri kekayaan. Jodha tersenyum mendengarnya. Tahanan tadi tetawa terbahak-bahak dan berkata kalau mereka semua dari kategori yang sama. Jalal memandang orang itu dengan tatapan terganggu. Jodha malah heran karena lelaki itu terlihat begitu akrab dengan Jalal. Dia tersenyum. Jalal memandang Jodha, yang saat itu juga sedang melirik jalal dari balik dupattanya….Sinopsis Jodha Akbar episode 172