Sinopsis Gangaa episode 151 by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode 151 by Meysha Lestari.  Niru membawa Gangaa ke asrama dan menitipkannya pada para janda. Sudha dan para wanita terkejut mengetahui kalau orang bisa beruat serendah itu. Niru meminta mereka menjaga Gangaa, “aku tahu ini tanggung jawab yang besar tapi aku tidak bsia memikirkan tempat lain saat ini. Jangan biarkan dia pergi kemanapun seorang diri, tidak juga ke sekolah.” Gangaa bertanya tentang sekolahnya. Niru menyuruhnya tidak masuk sekolah dulu selama beberapa hari. Sudha merasa  kalau apa yang akan mereka lakukan sedikit berbahaya karena nyawa Gangaa dipertaruhkan untuk kasus itu. Para wanita lalu membawa Gangaa masuk kedalam. Niru dan Gangaa saling pandang. Niru sangat menglhawatirkan Gangaa. Niru berkata pada para wanita, “aku tidak akan membawany ake pengadilan sampai aku yakin kalau dia aman. Aku takut kalau terjadi sesuatu padanya saat dalam perjalanan. Sebagai ayah, aku tidak ingin sesuatu yang salah terjadi pada anak-anakku. Bagaimana aku bisa mengambil resiko sebesar itu?” Sudha bertanya, ‘kau bilang orang-itu selalu mengawasimu. Apakah mereka tahu kalau kau membawanya kesini?” Niru punya perasaan kalau Gangaa hanya akan selamat kalau berada di tempat ini, “jangan biarkan dia pergi kemanapun sendirian.” Sudha menyakinkan Niru bahwa mereka akan menjaga Gangaa dengan baik. Gangaa berpikir bahwa Niru tidak noleh menyerah karena dirinya, “aku pasti akan memberi kesaksian, tuan. Aku akan memperbaiki kesalahan yang telah aku buat!”
Niru bicara pada komisaris tentang keamanan Gangaa, tapi dia telah di mutasi. Niru memberitahukan itu pada nenek dan Madhvi, “komisaris yang baru adalah orangnya MLA. Keamanan kita juga sudah di cabut. Lalu bagaimana aku akan mendukung Gangaa? Orang itu menasehati aku agar tidak main0main dengan MLA Srivastava.” Sagar dan Madhvi mencemaskan Gangaa karena masalah menjadi besar. Niru menyakinkan Sagar kalau tak akan terjadi sesuatu pada Gangaa.
Nenek kesal pada Gangaa, “dia membawa banyak masalah dalam hidup kita tapi anakku tidak melihatnya. Aku sudah menyuruh dia meninggalkan kasus ini.” Sagar menyebut Gangaa keras kepala, ” dia telah memberikan CD pad apreman. Dia juga telah memutuskan untuk membantu papa. Dia bilang bahwa dia hanya akan kembali kesini ketika papa memenangkan kasus ini atau dia tak akan pernah kembali.” Nenek senang mengetahui ini, “dia membuat pekerjaanku menjadi mudah.”
Esok paginya, Gangaa belajar di asrama saja. Dia memikirkan kata-kata Niru, “tuan sangat mencemaskan aku. Dia akan kalah dalamkasus ini jika tidak bisa membuat aku memberi pernyataan. AKu harus mendapatkan keadilan untuk ayahku dan semua orang yang meninggal dalam kerusuhan. Pelakunya masih bebas di luar. Kerja keras tuan akan sia-sia. AKu membuat kesalahan besar dengan menghilangkan CD itu. AKu harus membantu tuan memenangkan kasus ini apapun caranya.” Seseorang mengetuk pintu danbertanya apakah ada orang di dalam? Seorang wanita berpikir kalau dia anak buah MLA, “apakah mereka mengetahui kalau Gangaa di sini?” Dia segera menutupi kepala Gangaa dengan saree. ternyata dia hanyalah orang biasa yang bertanya tentang alamat. Wanita itu lega. Gangaa mendapat ide, “pasti tidak ada masalah kalau tidak ada yang mengenaliku ketika pergi ke sidang. Ya aku akan beruat seperi ini saja. Sekarang aku akan bisa pergi ke sidang untuk memberi pernyataan. Tak seorangpun bisa menghentikan aku.” 
Nenek berpikir akan melakukan sesuatu agar gangaa tidak sampai ke persidangan. Nenek membisikan hal yang sama pada Sagar, “kita harus menghentikan Gangaa. Kalau dia muncul di pengadilan maka hidupnya akan berada dalam bahaya. Dia ingin membantu papamu, tapi dia tidak mengerti kalau dia membahayakan nyawanya sendiri. Niru tidak akan  bahagia meletakkan hidupnya dalambahaya.” Sagar terpedaya oleh kata-kata nenek danmemutuskan kalau dirinya tdiak akan membiarkan Gangaa hadir di persidangan. Sagar berpesan pada nenek agar tidak memberitahu papanya. Nenek setuju. Sebelum Sagar pergi, nenek memberinya prasad.
Nenek berpikir tak ada gunanya melawan orang yang kaya dan berkuasa. Niru terlalu tunduk pada keinginan untuk mendapatkan keadilan untuk Gangaa, “aku selalu mendoakan kesuksesannya sepanjang waktu tapi kali ini aku berdoa semoga dia kalah. Denga begitu masalah akan pergi. Aku telah melakukan pekerjaan bagus dengan memutar kata-kataku pada Sagar. Hany adia yang bis amenghentikan Gangaa dari mencapai persidangan. Dengan begitu Gangaa tidak akanbsia tiba di sidang atau membantu tuannya. Niru akan kalah. Gangaa sangat mencintai harga dirinya.  Itu akan membuat dia terikat pada kata-katanya.”
Niru menyuruh raghav Ji untuk mengganti nama Saksi, “aku tidak bisa bermain-main dengan hidupnya. Hapus namanya dan masukkan datanya.” Niru melihat ada pria yang menguping pembicaraanya mereka. Niru mendapat telpon, dari Gangaa. Niru menyuruh raghav Ji menunggu.  Gangaa berkata, “aku tahu tuan mencemaskan aku. Aku tahu tuan tidak akan membiarkan aku memberikan pernyataan. Jangan lakukan itu. Aku telah memikirkan sesuatu. Semua masalah akan menyingkir.” Gangaa memberitahu Niru rencananya. Niru suka dengan rencana itu. Niru mengucapkan terima kasih pada Gangaa dan menutup telponnya.” Niru memberitahu Raghab Ji agar tidak perlu menghapus nama Gangaa, “aku lupa, kalau dia sudah memutuskan sesuatu maka dia tidak akan mundur apapun yang terjadi. Dia telah menemukan satu cara untuk tiba di persidangan. Sedikit berbahaya, beresiko tapi kita bisa mencobanya. Kita hanya perlu menemukan seseorang yang setinggi dan seukuran dengan dia untuk di bawa ke pengadilan bersama kita sehingga kita bisa membodohi anak buah MLA.”
Gangaa menceritakan rencananya pada Sagar. Sagar melihat kalau rencana itu berbahaya. Sagar bertanya pada Gangaa mengapa dia mengambil resiko sebesar itu untuk membantu papanya. Gangaa menjawab, “aku akan melakukan apapun untuk membuat tuan gembira. Jangan coba untuk menakuti aku. KAu bukan pengecut seperti dirimu. Sangat penting bagiku untuk memperbaiki kesalahan yang telah ku buat.” Sagar menyuruh Gangaa melakuan apapun yang di anggapnya benar, “aku tidak akan menghentikan dirimu.” Lalu Sagar meninggalkan Gangaa.
Di rumah, sebuah keluarga bersedia membantu Niru. Mereka mencemaskan puterinya. Niru memberitahu mereka kalau banyak orang kehilangan nyawa dalam kerusuhan itu, “akan sangat baik kalau kalian mau membantuku. KAu tidak akan membiarkan dia ada dalam masalah. Keputusan ada di tangan kalian.” Orang tua gadis itu setuju. Semua terlihat senang kecuali nenek. Orang tua setuju untuk membawa anaknya ke rumah Chaturvedi besok pagi agar bisa di dandani seperti Gangaa. mereka lalu pamit pulang. Nenek berpikir, “kalau itu terjadi, maka Gangaa akan berhasil dengan idenya. Dia akan kemali kerumahku. Apa yang harus aku lakukan?”
Malamnya, Sagar memikirkan kata-kata Gangaa, “aku bukan pengecut. Aku hanya mencemaskan dirimu. Itu sebabnya aku melarangmu melakuan itu.” Gangaa juga sedang memikirkan hal yang sama, “aku tahu kau sangat memperhatikan aku tapoi aku tidak punya pilihan lain. Aku haus memenangkan kepercayaan tuan lagi. Aku harus membuat pelaku nya dan orang lain yang terlibat mendapat hukuman. Aku harus melakuan ini semua untuk mereka. Kapan Sagar akan mengeri ini?” Sagar berkata dalam hati kalau Gangaa akan mulai mengerti dirinya ketika dia berhenti bersikap keras kepala… Sinopsis Gangaa episode 152 by Meysha Lestari