Sinopsis Gangaa episode 150 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 150 by Meysha Lestari. Sagar dan Gangaa saling tatap. Sagaar tersenyum gembira. Gangaa berbalik tidak maau melihat Sagar. Sagar bingung. Gangaa berkata, “kau tidak menghentikan aku saat nenek menyuruhku pergi. Mengapa kau kesini sekarang?” Sagar bertanya, “apakah kau masih marah padaku? Kau sangat keras kepala. Aku datang membawa kue ulang tahunku. Apakah kau tak mau memotongnya bersamaku?” Gangaa luluh. Mereka membawa kue itu kedalam asrama. Sagar memotong kue ulang tahunnya bersama Gangaa dan para janda. Pishi Ma dan  para waanita mengucapkan selamat ulang tahun pada Sagar. Sagaar dan Gangaa saling curi-curi pandang. Pishi ma mengerti perasaan mereka dan mengajak para wanita pergi membuat persiapan untuk puja sore.
Setelah semua pergi, Gangaa menyuapi sagar kue ultah. Gangaa ingat hadiah yang dia siapkan untuk Sagar. Dia berlari masuk untuk mengambilnya. Sagar mengejeknya, “katanya kau tidak ingat ulang tahunku. Lalu bagaimana dia bisa memberi aku hadiah?” Mendengar itu Gangaa segera menyimpan kembalo hadiahnya dalam tas, “jadi kau berpikir seperti itu? Kau yang mengirimku kemari.” Sagar teringat dengan dilema yang dialaminya, “akankah kau pulang kerumah?” Gangaa berkata kalau dia merindukan semua orang, “aku akan pulang kalau tuan tidak marah lagi padaku. Aku telah menhancurkan pekerjaannya. Dia tidak mempercayaiku lagi. AKu akan pulang ketika tuan mempercayaiku lagi.” Sagar memberi alasan kalau papanya sudah melupakan semuanya, “aku meninggalkan pesta ulang tahunku untukmu. AKu tak tahu mengapa aku datang kesini.” Gangaa menyuruh Sagar pulang.
Maharaj Ji datang dan terkejut menemukan Sagar ada di situ. Sudha memberitahu Sagar kalau dia tidak melakukan sesuatu yang benar. Maharaj memberitahu mereka tentang kasus yang di tangani Niru, “solanki meninggal. Dia adalah saksi tunggal dalam kasus itu. Mungki di atelah di bunuh. Tuan terlihat tegang karena dia tidak punya bukti atau saksi. Bagaimana dia akan melawan kasus ini?” Gangaa merasa sedih karena telah membuat Niru cemas. Maharaj menegur Sagar karena lari dari rumah tanpa memberitahu siapapun. Sagar berkata kalau tak ada seorangpun di asrama yang terlibat. Dia lalu pergi bersama Maharaj. Sudha saling pandang dengan Pishi ma. Gangaa tiba-tiba mengejar Maharaj dan Sagar.
Gangaa menghentikan Maharaj. Sagar bertanya pada Gangaa apakah dia baik-baik saja dengannya sekarang? Gangaa ingin bicara dengan Maharaj, “pak kokiu, maukan and amelakukan sesuatu untukku?” Maharaj mengangguk.
Rahgav Ji dan Niru membahas tentang cara bagaimana membuktikan bahwa MLA adalah dalang di belakang kematian Solanki. Gangaa dan Maharaj Ji tiba di sana. Gangaa berkata kalau dia akan memberi pernyataan menentang para preman, “aku melihat orangnya. Dia yang menembak, itu makanya terjadi kerusuhan di Ghaat” Niru tak mau membahayakn nyawa Gangaa. Gangaa mengingatkan tentang kata-kata Niru sendiri dan ayahnya, “jangan takut untuk bicara benar.” Niru menyuruh raghav Ji memasukan nama Gangaa sebagai saksi. Seorang pria mendengar pembicaraan itu. gangaa senang mengetahui kalau Niru sudah tidak marah lagi padanya, “bolehkan aku pulang sekarang? ” Niru mengangguk, “hari ini hari ulang tahun Sagar. Ayolah!” Gangaa berpikir kalau dirinya akan tinggal bersama keluarga Chaturvedi lagi, Para preman duduk di mobil dan membuntuti mobil Niru.
Sagar masuk kedalam rumah dan menatap semua persiapan. Madhvi menanyai Sagar tentang keberadaannya, “teman-temanmu sduah pulang. Nenekmu merasa sedih karena dia telah membuat persiapan ini dengan penuh cinta.” Prabha berkata kalau itu perbuatan yang salah. Nenek menatap Sagar dengan tajam. Nenek menyuruh agar membuang semuanya keluar karena tamu sudah pulang. Madhvi memberi isyarat pada Sagar agar bicara pada nenek. Sagar meminta nenek agar tidak melakukan itu, “aku suka Kheer buatan nenek. Apakah nenek ingin membiarkan aku lapar di hari ulang tahunku?” Madhvi meminta Mehri agar membawakan Kheer, “aku akan menyuapi putraku.” Sagar bersikera singin di suapi nenek. nenek menkata, ‘sekarang kau ingat aku. Kau pergi ke Gangaa. Kau bis ameminta dia untuk membuatkan dirimu Kheer dan menyuapimu.” sagar menyebut gangaa sombong, “dia tidak bisa melakukan apapun. AKu tak mau bicara padanya sekarang.” nenek akhirnya menyerah. Di ameminta Madhvi membawakan puja Thaal untul melakukan Arti untuk Sagar. Sagar mengucapkan terima kasih pada nenek atas kerja keras yang di lakukan untuknya, “nenek, aku minta maaf karena telah membuat nenek marah.” Nenek melakukan arti untuk Sagar dan menyuapinya Kheer dengan tanganya sendiri. Nenek memeluk Sagar dan berkata dalam hati, “kau pikir kau pintar. Jangan pernah berpikir bahwa aku akan menyerah pada tuntutan cucuku dan kau akan kembali kesini. Kau tidak akan bisa melangkahkan kaki kedalam rumah ini lagi.”
Niru membawa Gangaa pulang kerumah. Mereka turun dari mobil. Gangaa menatap rumah Chaturvedi dengan tatapan rindu. Preman menghentikan mobilnya tak jauh dari mobil Niru. Niru dan Maharaj Ji melangkah masuk kedalam. Preman menjalankan mobilnya. Niru melihat mobil melaju cepat ketika dia menoleh kearah Gangaa. Niru meneriakan nama Gangaa. Semua orang di rumah kaget mendengar teriakannyadan bergegas keluar. Niru dengan cepat berhasil menyelamatkan Gangaa. Semua berdiri mengelilingii Gangaa karena gadis itu terlihat pucat dan terguncang. Niru menyadari kalau itu bukan kebetulan, “hari itu mobil juga melaju kearahku dengan cara seperti itu.” Sagar mencemaskan Gangaa. Niru berhasil mengarik benang merah, “kematian Solanki dan sekarang serangan terhadap gangaa. Ini di lakukan oleh yang sama.” Pulkin menyarankan agar mereka masuk kedalam danbicara. Niru menghentikan mereka, “Gangaa tidak akan tinggal bersama kita. Di amungkin berada dalam bahaya. Akan lebih baik kalau dia jauh dari kita. Dia akan lebih aman berada di asrama.” Niru menatap Gangaa dan memberitahunya, “kau harus tinggal di asrama hingga kasus ini selesai.” Niru membawa Gnagaa pegi denganya. Sagar ingin ikut, tapi Madhvi melarangnya. Gangaa menatap wajah semua orang. Nenek terlihat lega. SInopsis Gangaa episode 151 by Meysha Lestari