Sinopsis Gangaa episode 149 by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode 149 by Meysha Lestari. Mehri dengan banga memberitahu maharj kalau dirinya telah mengerjakan banyak pekerjaan rumag tapi maharj hanya mengerrjakan itu-itu saja. Maharaj berkat akalau dia harus menghias rumah dan merangkai bunga. Sagar mendengar pembicaraan itu dan bertanya, “bunga apa yang akan di rangkai?” nenek mengalihkan pertanyaan Sagar  dan membicarakan yang lainnya. Nenek kemudian menyuruh Maharaj dan Mehri segera menyelesaikan pekerjaanya, karena banyak yang harus mereka lakukan.
Telpon rumah berdering. Sagar mengangkatnya. Tapi tak ada suara. Mandvi datang mendekat. Sagar lalu terpikir kalau itu Gangaa yang menelpon. Dia pun berkata dengan penuh kerinduan, “Gangaa aku tahu itu pasti kau. Katakan sesuatu Gangaa..” Tetap tidak ada sahutan. Madhvi bertanya pada Sagar mengapa dia begitu yakin kalau itu Gangaa? Sagar menjawab kalau dirinya tidak tahu, tapi dia yakin itu Gangaa. Dan memang gangaa yang telpon. Dia menddengar pembicaraan Sagar dan Madhvi. gangaa menutup telponnya.
Sudha sedang melipat kain, Dia melihat Gangaa dan menyuruhnya makan sesuatu. Gangaa berkat akalau dia akan makan di sekolah. Sudha berkata, “aku tahu kau tidak suka masakanku dan makanan yang ada di sini. tapi sampai kapan? 3 – 4 hari?” Gangaa menjawab kalau dirinya tidak akan tinggal laama, “yuan dan nyonya akan segera menjemputku pulang kerumah.” Sudha menatap gangaa dengan prihatin.
Nenek telah membulatkan tekad kalau dirinya tdiak akan membawa Gangaa pulang kerumah selamanya, “Sagaar dan gangaa harus terbiasa hidup terpisah…”
Di sekolah, bu D’Souza menjelaskan tentang kisah Krishna dan Sudama, “mereka berdua berasal dari latar belakang yang berbeda tapi mereka selalu bersama-sama. Mereka dalah teman baik yang tidak terpisahkan oleh harta dan kasta. Apakah ada di antara kalian yang punya teman seperti itu?” Anak-anak terdiam. Gangaa teringat Sagar dan segala hal yang telah dia lakukan untknya. Gangaa tersenyum tanpa sadar. bu D’Souza melihat itu dan bertanya padanya, “apakah ku punya teman seperti itu Gangaa?” Gangaa berpikir lama. Di ateringat bagaimana Sagar mengusirnya. Gangaa dengan sedih menyangkal, “tidak bu guru.” Bulbul mengejek, “gangaa tidak akan punya teman seperti itu.” reena membela Gangaa, “memangnya kenapa? Dia punya aku. Gangaa sahabatku!” Pelajar berakhir. Guru meninggalkan kelas dan anak-anak keluar untuk istirahat. Bulbul keluar kelas sambil melirik Gangaa dengan kesal. Reena menatap gangaa, “kau pasti memikirkan Sagar?” Gangaa mengangguk, “tapi tak ada gunanya, dia pasti telah melupakan aku!”
Sagar coba menghubungi ayahnya, tapi siaa-sia. Dia terlihat sedih, “papa kemana ya? AKu harus bicara padanya tentang Gangaa. hany apapa yang bisa membantuku membawa Gangaa kembali kerumah.”
Niru masih ada di rumah sakit. Bicara dengan polisi dan dokter. Hp niru berdering. Sagar menelponnya. Niru mengucapkan ulang tahun pada Sagar. Sagar berkata kalau dia ingin bicara hal yang penting pad aNiru. Niru menunggu. Tapi inspektu polisi ingin bicara padaanya. Niru mengakhiri panggilan Sagar dan berjanji akan bicara padanya lagi nanti.
Sagar sangat kesal. Dia pergi mengambil air minum, tapi air di atas meja habis. Sagar pergidapur dan membuka kulkas. Dia melihat kotak kue. Sagar mengintipnya, “woaaa… kue kesukaanku!” Sagar terlihat gembira. Nenek dan Madhvi melihatnya. Keduanya tersenyum lega. Nenek berkata kalau anak-aanak berbeda dengan orang tua, “mereka sangat mudah gembira.”
Reena dan Gangaa berjalan pulang dari sekolah. Gangaa memberitahu rrena kalau hari ini hari ulang tahu Sagar. Gangaa berpikirakan mengucapkan selamat, tapi dirinya bahkan tidak bisa pergi ke rumah untuk menemui Sagar. reena melihat penjual bendu. Dia berkat aakan membelikan itu untuk ibunya. Gangaa melihat kaos kaki. Gangaa teringat Sagar yang selalu  tidak bsia menemukan kaos kakinya  yang kecil dan mudah hilang kalau di taruh dalam lemari. Gangaa terpikir untuk membelikan kaos kaki untuk hadiah ulta Sagar. Gangaa mengeluarkan uang dari dalam tasnya. Reena melihat itu dan bertanya, “darimana kau mendapat uang sebanyak itu?” gangaa menjawab kalau dirinya selalu mendapat uang saku 5 rupee setiap hari. Dan dia mengumpulan uang itu dan tidak pernag menggunakannya untuk jajan. Gangaa bertanya pad apenjual berapa harga kaos kaki. penjual menjawab kalau harganya 60 rupe. Gangaa hanya punya 55 rupe. Dia menawar 5 rupee. Semula penjual tidak memberikan, tapi gangaa bersikeras. Penjual mengalah. gangaa meminta penjual membungkus kaos kakinya dengan kertas warna warni. Reena penasaran, “apakah kau membeli itu untuk di berikan pada seseorang?” Gangaa berkata kalau dia ingin memberikan itu sebagai hadiah ulang tahun Sagar. Reena bertanya, “apakah dia menelponmu? lalu bagaimana kau akan memberikan hadiah itu padanya?” Gangaa berpikir keras..
Rumah Chaturvedi di hias dengan sangat indah. Makanan dan minuman telah di tata di atas meja. Sagar membawa pergi kue ulang tahun dari dalam kulkas tanpa sepengetahuan siapapun. Prabha datang bersama Yash. Dan seperti biasa, dia berkata dengan nada sedih bercampur iri, “andai saja kita bis amerayaakan ulang tahunmu semewah ini…” Madhvi berkata kalau ulang tahun Yash nanti akan di rayakan dengan meriah. Nenek menyahut, “iya.. suaminya kan punya pohon uang yang tinggaal di petik kaalau di butuhkan.”
Bel pintu berbunyi. Kawan-kawan Sagar datang. Nenek menyuruh agar mereka tidak berisik. karena itu adalah pesta kejutan untuk sagar, jadi Sagar tidak mengerti. Sementara Sagar, dia ada di balkon mencari cara untuk bisa pergi membawa kue ultahnya pada Gangaa. Dia akan peri menemui gangaa karena itu dia akan melakukan seperti caranya saja. Sagar mengikatkan Saree ke pagar Balkon lalu turun dari sana sambil membawa kue ultah.
Tukang sulap datang. Anak-anak sangat senang. yash meminta tukang sulap mengajarinya cara bermain sulap. Pulkit telah selesai memasang balon spesial. Nenek menyuruh Mehri mengambil kue ulang tahun di kulkas. Maharaj ji di suruh untuk menjemput Sagar. Lampu di matikan. Maharaj datang dan berdiri di bawah balon spesial. Pulkit menyangkah kalau itu adaalah Sagar. Dia lalu memecahkan balon dan yang lain menghidupkan lampu. Semua terkejut saat mereka melihat maharj yang tertimpah balon sedangkan Sagar tidak terlihat. Maharaj memberitahu semua kalau Sagar tidak ada di kamarnya dan di mana-mana di dalam rumah. tak lama kemudian mehri datang memberitahu kalau ada poencuri membawa pergi kue ulang tahun Sagar.  Prabha terlihat kecewa, karena mereka tidak akan bisa makan kue ultah. Maadhvi terlihat cemas, “Sagar kemana?” Nenek langsung mengerti kemana sagar pergi.
Sagar terlihat berlari di jalan sambil membawa bungkusan.
Di asrama, Gangaa sudah pulang sekolah. Pishi ma memanggilnya dan menyuruh dia duduk di sampingnya. Pishi ma bertanya, “Gangaa, apakah kau merindukan Sagar?” Gangaa menjawab, “mengapa aku merindukan dia kalau dia tidak merindukan aku!” Salah satu wanita datang memberitahu Gangaa kalau ada orang mencarinya. Ganga bertanya, “siapa?” Wanita itu menjawab, “Sagar..” Tanpa buang waktu Gangaa segera berlari keluar. Pishi tertawa melihatnya dan berkata, “coba lihat anak itu, tadi dia bilang tidak merindukannya…”
Sagar berdiri di luar asrama dengan nafas terengah-engah lelah. Gangaa tiba di belakang Sagar. Sagaar menoleh. Keduanya saling pandang dan tersenyum… Sinopsis Gangaa episode 150 by Meysha Lestari