Sinopsis Gangaa episode 139 A by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode 139 A  by Meysha Lestari. (LANJUTAN serial Gangaa episode 138) Chandan terus merayu Raghubir agar di izinkan untuk menerima trophy kalau mereka menang kompetisi. Sekali lagi  Raghubir menjawab kalau sekarang bukan waktu yang tepat untuk membicarakannya. Gangaa dan kepala sekolah datang untuk mendaftarkan lagu baru mereka. raghubir bertanya pada Gangaa, “memeng kalian bisa berlatih dengan lagu baru dalam waktu sebanyak itu?” Gangaa mengangguk. Kepala sekolah datang dan mengajak Gangaa pergi dari sana.
Anak-anak pergi bersama Gangaa. Bulbul penasaran, “aku tidak tahu kemana mereka pergi sejak 2-3 hari yang lalu. AKu aakan menemukannya hari ini.” Chandan datang dengan mengendarai mobilnya. Chandan memanggil Bulbul. Bulbul terlihat enggan. Chandan memintanya duduk di dalam mobil. Dia tahu Bulbul tak pernah naik mobil semewahh itu, “aku pikir aku akan memberimu tumpangan hari ini. Chandan menyurh sopirnya (ayah Bulbul) agar peri membeli es krim untuk mereka berdua. Ketika ayah bulbu peri, chandan berbicara tentang Gangaa pada Bulbul, “kau penari yang lebih baik tapi dia berhasil memperdaya semua orang. DIa berhasil mempengaruhi mereka. Lagipula sekolahmu tidak mungkin menang. Gadis itu akan menjadi ketua mereka. Kau akan kalah.” Bulbu menemukan makna dalam dalam kata-kata Sagar, “aku harus membalas dendam pada Gangaa.”
Madhvi memberitahu nenek, kalau Vasudhara telah tiba dengan selamat di rumahnya. Gangaa datang untuk memberikan nampan puja pada nenek. Dia juga menyentuh kakinya. Nenek memberkatinya. Gangaa yakin tuhan akan mendengarkan nenek, karena dia banyak dan rajin berdoa setiap hari. Sagar datang. Nenek memberinya prasad. Yash juga meminta prasad. Nenek memberi Yash Prasad. Sagar meminta nenek agar tidak memberkati gangaa, “hari ini kompetisi antar sekolah. hanya aku yang harus menang.” Nenek setuju. Gangaa tersenyum, “aku sudah meminta restu dari nenek. Dia memberkatiku dengan kebahagiaan. AKu hanya akan gembira jika aku menang kompetisi. Dan nenek sudah memberkati aku.” Setelah berkata begitu, Gangaa peri. Prabha bicara buruk tentang gangaa, “dia sangat cerdas. Berhati-hatilah padanya!” Prabha dan Yash kemudian pegri ke meja makan. Nenek menyarankan Sagar agar tidak mengambil hati apa yang dikatakan gangaa, “hanya kau yang akan menang.” Sagar pun mengatakan hal yang sama.
Pakaian dan segala kebutuhan untuk menari telah terpenuhi dari uang yang di berikan Vasudhara. Perempuan di asrama mendoakan anak-anak semoga beruntung. Sudah tak mau pergi kesana karena orang-orang akan bicara buruk tentang janda. Gangaa mengajaknya. Tapi Pishi ma mendukung Sudha, “apa gunanya pergi ke depan orang yang akan melukaimu dengan kata-katanya? Sudha telah mengajarimu segalanya.” Kepala sekolah juga mendukung Pishi ma dan mengucapkan terima kasih pad amereka, “kalian membantu kami ketika kami membutuhkan bantuan.” Paraa janda juga senang karena bu kepala telah membantunya menceritakan nasib mereka pada dunia. Anak-anak mengucapkan terima kasih pada Sudha. Sudha menitikan airmata. Gangaa dengan manis melambaikan tangan pada para wanita. Pishi ma membalas lambaian Gangaa begitu pula wanita yang lain. Sudha juga melambai tapi tanpa menunjukan kalau hatinya gembira. Gangaa berhenti dan menatapnya. Dia menghampiri Sudha dan menyerahkan surat undangan untuknya, “aku tahu kau akan datang. Kau ingin melihat kami menari. AKu tahu kau ingin melihat kami menang dan mengucapkan selamat pada kami. Aku masih ingin memintamu untuk datang. Itu akan membuat aku senang.” Sudha memasang wajah datar. Anak-anak pun pergi.
Anak-anak tiba di sekolah Laurence. Kepala sekolah memberi tahu anak-anak agar bersiap. Dia pergi menemui Mrs Chautala. Teman-teman Gangaa sedih karena baju, sepatu dan segalanya tidak sebagun yang di pakai anak lain, “bagaimana kalau kita kalah? Orang-orang akan mengejek kita.” Gangaa memberitahu meeka akan fokus pada tarian saja.
Sagar pergi mencari guru tarinya.
Gangaa memotivasi teman-temannya, “ini sebuah tes. Kita harus fokus pada ajarannya. Bibi Sudha sudah mencoba dengan keras. Ayahku pernah bilang bahwa  seseorang tidak seharusnya kalah dengan berpikir tentang seuatu dan tidak melakukan sesuatu. Kita harus mencoba nya dan tek pernah menyerah kalah. Mereka mungkin punya baju bagus, sepatu bagus tapi kita harus membuktikan diri melalui penampilan kita.”
Raghubir sedang bersama Chandan dan Bulbul. Raghubir berkata, “aku mengaku bahwa aku telah mencuri lagu itu. Aku pikir sekarang gadis-gadis itu tak punya pilihan lain selain menyerah, tapi mereka sangat keras kepala. Mereka mendapatkan lagu lain juga dan siap untuk berpartisipasi.” Sagar mendengar pembicaraan mereka dan terkejut, “itu artinya Gangaa benar. Pak guru mencuri lagunya.”
Gangaa berkata, “kita tidak punya apapun di awalnya tapi perlahan-lahan kita mendapatkan semuanya. Kita akan membuktikan pada semua orang bahwa kita mungkin berasal dari sekolah kecil tapi kita tahu banyak. Kita kuat. Kita harus menari. Tak boleh ada yang berpikir bahwa kita gadis miskin yang telah menccoba begitu keras sehingga mereka seharusnya menjadi juara. Kita memang harus bekerja keras.. tapi untuk menang. Kita akan menari tarian terbaik kita. Ayahku pernah berkata bahwa seseorang harus melakukan sesuatu dengan hatinya. Kita harus melakukan itu saja. Kita akan tunjukan kisah  bibi Sudha pada semua orang dengan cara sebaik mungkin. Lupakan segalanya untuk 5 menit. Semuanya akan baik-baik saja.” Anak-anak dengan perlahan bergandenga tangan dengan Gangaa.
Chandan terlihat kahwatir, “bagaimana kalau mereka mengalahkan kita?” Raghubir punya rencana. DIa menunjuk kearah panggung dan menyuruh anak-anak berpikir bagaimana panggung itu di susun, “jika tali di potong maka panggung akan roboh. Siapa yang akan bisa tampil kalau ketakutan? Aku dan tim ku aakan berada jauh dari panggung. Bulbu yang akan melakukannya. Dia dari sekolah yang sama jadi tak akan ada yang menghentikannya untuk pergi ke bawah panggung.” Sagar berpikir kalau itu perbuatan yang salah, “ini tidak akan terjadi dalam kompetisi.” Bulbul peduli pada anak-anak. “Akankah mereka terluka?” Raghubir menjawab, “aku hanya ingin tim sekolahku yang menang. Kau juga ingin kaalau tim sekolahmu gagal kan? Ini anak memenuhi semua tujuan itu.” Sagar berpikir kalau itu semua melanggar aturan kompetisi, “anak-anak akan terluka. Dia melakukan hal yang salah.” Sagar berpikir untuk mengatakan ini semua pada Gangaa, tapi anggota timnya telah di panggil untuk tampil. Sagar tak punya waktu lagi untuk  bertemu Gangaa… Sinopsis Gangaa episode 140 A by Meysha Lestari