Sinopsis Gangaa episode 138 by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode 138 by Meysha Lestari. Yash selalu senang kalau Gangaa dan Sagar bertengkar. Karena yash tidka menyukai Gangaa. Bukan hanya tidak menyukai Gangaa, tapi yash juga tidak suka kalau Sagar  dan keluarganya baik pada Gangaa. Yash mengikuti ibunya yang juga tidak menyukai Gangaa.
Pagi itu, Prabha dan Ratan sedang Sarapan. Madhvi memanggil anak-anak untuk bergabung dengan mereka. Mehri memberitahu semua orang kalau Gangaa pergi pagi-pagi sekali. Semua orang terlihat bingung. Nenek tahu kalau dari kemarin Gangaa belum makan. Magaraj mengatakan kalau Gangaa terlihat cemas. Yash memberitahu mereka semua bahwa rencan Gangaa telah Gangal, “karena itu dia cemas. Grupnya berlatih lagu yang sama seperti yang akan kami tampilkan. Kami mendaftarkannya atas nama kami lebih dulu, jadi grup Gangaa tidka bisa menari menggunkan lagu itu. Mereka harus kembali ke awal lagi. Mereka tidak bisa ikut partisipasi lagi.” Maharaj bertanya pada Sagar tentang lagu, “kalian sebenarnya menggunakan lagu yang berbeda bukan? Tadi malam aku dnegan kalau guru kalian mengganti lagu itu.” Prabha membela Yash dengan berkata kalau guru bisa melakukan apapun. Madhvi juga heran kenapa guru Sagar mengganti lagunya dengan tiba-tiba. Nenek menyuruh semua orang agar fokus pada urusannya masing-masing. Prabha menyuruh Yash agar makan karena dia terlihat kurus. Nenek yang kesal mendengar Prabha berkata begitu meyahut sinis, “tidakkah kau lihat kalau dia sedang makan?” Semua orang tesenyum mendengarnya.
Gangaa tiba di sekolah. Tapi semua murid menjauhinya termasuk Neha dan Reena. Bulbul menyindir bahwa selama ini mereka hanya mendukung seorang janda, “aku tahu dia tidak terlihat seperti yang tampak.” Sduah waktunya belajar. Semua murid masuk kekelas. Gangaa masuk kelas paling akhir. Para murid tidak mengizinkan Gangaa duduk dengan Reena. Bulbul melarang Reena berteman mereka kalau dia masih mau bertaman dengan Gangaa. Bulbul menyebut Gangaa curang, “kau pikir kami akan memaafkanmu? Tidak! Tak ada serangpun di sini yang ingin bicara dengan seorang pembohong.” Murid-murid yang lain mendukung BulBul. Reena gangi tempat duduk. Bulbu ingun menunjukan kalau Gangaa bahkan tidak layak duduk bersama mereka di kelas. Anak-anak mendukung BulBul. Chaya mengatai Gangaa pintar dan pembohong, “kita semua bodoh karena terpengaruh oleh kata-katanya.” Bulbu tersenyum penuh kemenangan.
Gangaa duduk seorang diri. Dia menatap Reena, Reena cepat-cepat menunduk. Gangaa keluar dari kelas dan pergi ke halaman. Dia mengabungkan tangan di dada, sambil menatap matahari seperi yang selalu dia lakukan, “Ayah, kau tahu kalau aku bukan pembohong. AKu tidak mencurangi siapapun. Aku tidak melakukan itu tapi semua orang menyalahkan aku. Apa yang harus aku lakukan ayah? Aku tidak melakukan sesuatu.”
Raghubir telah menjadikan Chandan sebagai penari utama bersama Sagar. Mereka membutuhkan dua penari utama karena itu dia memilihnya. Chandan yakin mereka akan menang, “bolehkan aku yang peri ke podium untuk menerima piala? AKu bis melakukan apapun.” Raghubir memberitahu Chandan kalau mereka akan memikirkan hal itu nanti. Chandan pergi. Sagar datang menemui raghubir danbertanya mengapa dia mengganti lagunya dengan lagu yang sekarang. Raghubir penasaran. Sagar memberitahu kalau tentang kalau lagu mereka sama dengan lagu yang di gunakan sekolah sebelah. Raghubir  malah menanyai Sagar, “apakah kau berbuat curang untuk Gangaa?” Sangar membantah. Raghubir menyebut Sagar pembohong, : bagaimana aku bis amengambil lagu meeka untuk kita?” Sagar mempercayai kata-kata gurunya. Raghubir memberitahu sagar kalau menang adalah hal paling penting dalam hidup, tak ada orang yang mau kalah. Sagar mengangguk.
Gangaa berpikir kalau mereka akan kalah kalau tidka melakukan sesuatu, “mimpi ibu kepala akan gagal kalau kita tidak berpartisipasi sama sekali. Apa yang harus aku lakkan?” Gangaa ingat, dulu dia selalu bertanya pada ayahnya tentang segala yang tidak dia mengerti. Gangaa membayangkan melihat bapaknya. Dia mencium kening Gangaa, dan Gangaa mengaduh padanya, “semua gadis menyebutku pembohong. Aku tidak melakukan apapun yang salah tapi mereka menolak untuk percaya. Ayah tahu itu kan. Bagaimana kau bisa lupa kalau Gangaa mu ini akan menemukan jalannya sendiri!” Gangaa berpikir. Dia melihat ketas tapi ayah sudah tidak ada sana. Tapi suaranya masih terdengar. Bapak berkata kalau Gangaa pasti akan menemukan jalannya, “itu artinya dia tdiak membutuhkan bantuan siapapun.”  Gangaa kemudian berlari kembali ke kelas.
Di amulai latihan sendiri. Semua anak datang kesana untuk melihat. Bulbul mengejek Gangaa lagi, “kau gila menari sendirian?” Gagaa tahu kalau mereka semua tdiak mempercayainya, “aku tidak durang atau bebrohong pada siapapun. Terserag pada kalian kalau tidak mau percaya. Aku hanya ingin bilang bahwa sekarang kalian mundur maka itu artinya kalian mencurangi sekolah kalian. Dan itu salah! Aku tidak akan mundur. AKu akan ikut serta dalam kompetisi bahkan jika tak ada yang mendukungku.” gangaa meneruskan latihannya. Setelah cukup lama, Reena melepas sepatunya dan bergabung dengan Gangaa. gadis-gadis lain juga ikut bergabung kecuali Bulbul dan gangnya. Mereka peri meninggalkan gangaa dan murid-murid lainberlatih. Reena mematikan lagunya, “kita tidak bsia menari dengan lagu ini dan lagi kita tidak punya guru. Ap ayang akan kita lakukan sekarang?” Gangaa menyakinkannya bahwa mereka pasti akan melakukan sesuatu.
Saudara laki-laki Sudha datang ke asrama untuk meminta tanda tangan di atas sertipikat. Tapi Sudha menolak. Gangaa datang untuk bicara tentang kompentisi tari, tapi Sudah tidak membiarkan Gangaa menyelesaikan kalimatnya. Sudha bahkan memarahi Gangaa. Pishi Ma menengahi. Kakak Sudha menyebut Sudha tamak, “kau hany abutuh beberapa lembar kain putih. Kau tak butuh yang lainnya. AKu akan memberikan apapun yang kau inginkan. Kau tidak beruntung dalam hidup. Masadepanmu sudah berakhir. Lakukan yang bagus untuk hidupmu yang berikutnya. Tida ada orang pandai akan melakukan itu.” Sudah akhirnya menandatangani kertas itu. Gangaa melihat kalau kakak Sudha bukan orang baik, dia bicara kasar pada Sudha.
Sudah memberitahu kakaknya kalau dia tidak mau apa-apa darinya, “aku bahkan tidak akan datang padamu kalau aku membutuhkan apapun dalam hidupku. Aku akan menjauh darimu. Sudha pergi ke kamar dan menangis. Sudha terluka dengan kata-kata kakaknya, “seorang jadna tetaplah janda, yang tak punya saudara ataupun orang tua.” Pishi ma menenangkannya dan menyuruhnya berhenti menangis. Tapi Sudha tak mau diam lagi, “kita sudah lama berdiam diri..” Sudha mengeluarkan surat dari tas Pishi ma, “kau membelainya setiap malam sebelum tidur sambil menutup matamu sehingga tak ada airmata yang jatuh, Anak-anakmu hidup menetap di luar negeri tapi tidak perduli bagaimana kau hidup disini tanpa mereka. Bahkan Mamta tetap diam. Dia tidak pernah memberitahu semua orang kalau kakak iparnya yang jahat telah membunuh suaminya dan berlaku tidak senonoh padanya. Kita janda punya gidup yang panjang tapi tak bisa mengatakan apapun pada siapapun. Kita manusia tapo tidak berharga.” Gangaa berdiri mendengarkan pembicaraan mereka. Sudah tertegun saat menyadarinya.
Gangaa mengatakan pada Sudah bahwa dirinya tdiak akan dia dan juga tidak akan membiarkan dia diam lagi, “kalian semua juga tidak boleh diam lagi. Kenapa kalian harus diam? Ceritakan kisah kalian. Biarkan kamu menunjukan cerita kalian pada semua orang melalui kompetisi. Orang-orang hanya tahu tentang itu kalau kita memberitahu mereka…”  Sinopsis Gangaa episode 139 by Meysha Lestari