Sinopsis Ashoka Samrat episode 258 by Meysha Lestari. Warna berunding tentang apa yang harus mereka lakukan dalam situasi seperi iitu, “kita tidak perlu menyusahkan pangeran Ashoka untuk hal ini. Dia punya banyak hal untuk di lakukan.”
Ashoka berpikir tentang kata-kata positif yang pernag di ucapkan Kaurvaki, “jika ini akhir yang bagus maka ini pasti akan berakhi. Kalau tidak cerita nya tidak akan lengkap.” Ashoka berpikir kalau cerota mereka belum lengkap dan pasti tidak akan berakhir semuda itu.
Kaurvaki juga sedang memikirkan Ashoka. Dia menghapus air mata ketika melihat Amadhya datang. Amadhya memberi pilihan pada kaurvaki, “kau akan mendapatkan info untukku tentang Ashoka dan aku akan membebaskan ayahmu.” Kaurvaki menyahut kalau dirinya bukan pengecut yang akan menyerang daari belakang, “dia seorang maurya tapi aku akan menghadapinya, jika aku harus.” kaurvaki kaget saat melihat prajurit membawa masuk ayahnya. kaurvaki hendak menghampiri ayahnya. Tapi Amadhya menghentikannya, “aku tahu kau ingin bertemu dengannya, bicara padanya. Lagipula kau baru bertemu dia setelah sekian lama. Apakah kau ingin menyuapinya manisan?” Amadhya berbalik menatap Jagannath, “kau sudah sangat kurus selama ini. Kaurvaki seharusnya menyuapimu laddo. Dia akan tetap hidup sampai dia terus makan ladoo.” Kaurvaki terkejut, “kumohon, jangan lakukan itu.” Amadhya mengingatkan Kaurvaki tentang polihan yang dia berikan. Setelah itu dia pergi. Kaurvaki menatap Ladoo, “ini sudah menjadi racun bagi kita sekarang.” Di amulai menyuapi ayahnya ladoo. Kaurvaki melihat bagaimana prajurit menodongkan senjata kearah yahanya dari luar penjara. Amadhya mengawasi mereka.
Rakyat berlatih pedang. Dadhich memarahi rakyat biasa agar jauh-jauh darinya, “kau membuat aku tidak suci lagi.” Bhanu berkata jika mereka membedakan kasta dari yang satu dengan yang lain padahal memiliki satu juan maka mereka tidak akan bisa mencapai tujuan itu selamanya.
ASeorang pria memberitahu Ashoka bahwa Dhananjay mengambil semuah biji-bijian karena dia membunuh Bhaieav. Mereka semua bertanya-tanya, bagaimana mereka akan hidup tanpa makanam, terutama anak-anak. Ashoka menolak untuk membiarkan kepecayaan mereka runtuh, “kita harus menetapkan jumlah makanan yang harus di makan sesuai dengan jatah yang kita punya.” Ashoka berpikir untuk memberikan tanggung jawab pada Bhante Anand. Dadhich berpikir untuk memberitahu Ashoka bahwa mereka dengan kasta yang lebih tinggi harus mendapat prioritas dalam melakukan tugas ini.
Seorang pria menumpahkan minyak pada semua barang yang di simpan di gudang. Ashoka dan mbeberapa orang sedang menuju ke gudang. Ashoka mencium bau minyak dan melihatnya dari luar. Dia dengan penasaran melangkah mendekati pintu gudang. Seorang pria menyalahkan obir yang di ikat denga tali di seputar karung. Obor terjatuh begitu Ashoka membuka pintu. Api pun berkobar melahap isi gudang. Achary Devrath ingin tahu siapa yang telah melakukan itu. Dadhich mencurigai orang dalam. bhani berkata kalau itu adalah perbuatan orang yang masih mendukung Kichak. Dadhich dan Bhanu berdebat. Ashoka menengahi mereka, “kichak salah kalau berpikir dia bsia membuat kita lemah dengan merampas bahan pangan dari kita. Tidak ada tempat untuk kelemahan dan misiku!”
Jagannath terus makan laddo dari tangan Kaurvaki. Kaurvaki berkata, “aku berpikir akan lebih mudah kalau waktu itu kita tidak mempercayai Kichak. Kita membayar dengan mahal karena mempercayai Magadha.” Jagannath berkat akalau dirinya ingin membawa perubahan dalam hubungan Magadha dan kalinga. Aku ingin membawa kedamaian untuk mereka semuanya. Semua itu salahku karena menerima tawaran Kichak. Tapi aku tidak menyesalinya. Aku tak punya keinginan lagi. AKu tidak itakut mati. Akan lebih menyedihkan kalau aku hidup. Sekarang kau ada di sini. kau akan bersamaku hingga akhir ku. AKu bisa mati dengan tenang sekarang.” Jagannath memegang tangan Kaurvaki. Menghentikan suapannya. Kaurvaki segera memeluk ayahnya. Dia meminta Prajurit agar tidak menyakiti ayahnya, “katakan pada Amadhya kalau aku akan melakukan apa yang di ainginkan.” Jagannath melarang Kaurvaki melakukan itu, “kau jangan melakukan apa yang bertentangan dengan keinginanmu.” Prajurit membawa jagannath pergi. Kaurvaki dalam hati meminta maaf pada Ashoka, “aku harus memilih antara ayahku dan permusuahn kita hari ini. AKu memilih ayahku. AKu telah berjanji pada ibuku bahwa aku akan membawa pulang ayahku bersamaku. Misiku akan menjadi tujuan utamaku jika misi Ashoka menjadi tujuan utamanya.”
Ashoka akanberusaha mendapatkan biji-bijian bagaimanapun caranya. Dhananjay terus menjaga gudang makanannya dengan ketat. Di sisi lain, Nayak menyakinkan Dhananjay kalau Ashoka tidak akan datang ketempatnya, “jika dia melakukan itu, dia tidak akan pergi dari sini hidup-hidup!”
Ashoka mencari solusi. Dia tahu Dhananjay sangat suka hiasan dan perhiasan. Semua orang tersenyum mendengar informasi itu.
2 tandu berhenti diluar rumah Dhananjay. Prajurit memeriksa tandu isi tandi dengan teliti sebelum membiarkan mereka masuk. Mereka membawa seperangkat alat musik bersama mereka. Mereka meminta prajurit agar meninggalkan mereka untuk sementara, “kami harus bersiap-siap untuk menari.” Prajurit pun pergi. Ashoka dan beberapa anak keluar dari dalam alat musik. Ashoka mengucapkan terima kasih pada para penari. Mereka juga terlihat senang karena telah membantunya. Penari utama memandu Ashoka hingga di depan gudang.” Sinopsis Ashoka Samrat episode 259 by Meysha Lestari