Sinopsis Gangaa episode 107 by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode 107 by Meysha Lestari. Niru menyuruh Omkar pulang, “aku akan pergi mencari Gangaa bersama tuang Raghav. Aku ingin coba mencarinya.” Omkar mengingatkan Niru kalau Sagar sedang sakit. Niru kesal, “kau pikir akutidak kahwatir dengan anakku? Dia anaku sendiri. Hatiku ingin bersamanya tapi pikiranku ingin menemukan Gangaa secepatnya atau kalau tidak dia akan mendapat masalah yang besar.” Niru kemudian peri bersama Raghav Ji meninggalkan Omkar.

Niru memeriksa setiap tempat dan menanyai semua orang yang ditemuinya.

Di tempat Gangaa dis ekap, wanita germo itu kembali untuk memeriksa Gangaa, tapi Gangaa sudah tidur. Lalu dia mengunci pintu dari luar. Dia kemudian pergi ke pintu yang lain yang mengarah ke kamar yang lain di mana banyak gadis seusia Gangaa di sekap. Dia mengamati gadis itu satu persatu lalu memanggil Kamini. Kamini datang. Wanita itu menegurnya, “aku sudah berpesan agar mengurusi anak-anak ini, mereka terlihat rapuh. Beri mereka makan dengannbaik. Aku harus mengirim mereka ke kota besok.” Kamini yang juga adalah Gadis yang di beri tanggungjawab untuk menjaga Gangaa mengangguk.

Niru dan Raghav Ji pergi ke stasiun kereta dan bus, tapi sia-sia. Niru berpikir jangan-jangan Gangaa ada di Ghaat. Karena banyak anak kecil yang di bawah kesana untuk mengemis.

Bajaj yang di naiki Niru melewati daerah lampu merah untuk tiba di Ghaat. Wanita germo yang bernama Surili sedang menumpahkan air. Supir bajaj hendak memarahi wanita itu, tapi begitu di lihat kalau orang itu Surili, pria itu menegurnya dengan penuh hormat. Seorang preman yang bernama Heera bertanya apakah Surili baik-baik saja.

Niru berdoa semoga Gangaa tidak pernah datang kesini. Raghav Ji ingin pergi ke Ghaat. Niru bertanya pada penjual sirih tentang Gangaa, dia menunjukan fotonya. Heera datang kesana. Penjual siri memberitahu  Heera kalau Niru sedang mencari seorang gadis, “aku tidak melihatnya, tapi mungki kau melihat dia, karena ini tugasmu kan?” Heera menyuruh orang diam dan mengurusi urusanny asendiri. Heera kemudian bertanya pada Niru apakah dia sedang mencari seseorang? Miu menunjukan foto Gangaa, “apakah kau pernah melihatnya? Heera melihat foto Gangaa dan menjadi tegang.

Surili mengatakan pada para gadis agar belajar membaca denganbenar, “aku harus menjalankan rumah ini jadi kalian harus belajar keras.” Surili bertanya pada kamini tentang Gangaa, “apakah dia makan sesuatu?” Kamini menggeleng, “dia bila dia janda dan tidak boleh makan makanan yang di goreng.” Surili terkejut mengetahui kalau gadis semuda itu bicara tentang aturan yang harus di ikuti para janda.

Heera berohong pad aNiru, “dia terlihat sederhana dan lugu. Waktu telah berubah. Dia mungkin telah di bawa keluar kota sekarang atau lebig buruk lagi, mungkin dia sudah terbunuh!” Niru dengan geram membalas, “aku tidak meminta pendapatmu. AKu akan menemukan dia bagaimanapun caranya. Niru kemudian pergi sana bersama Raghav Ji.

Heera berlari kerumah Surili untuk memberitahu bahwa ada orang mencari Gangaa, “dia tidak akan menyerah begitu saja.” Surili menyuruh Heera mengawasi anak-anak itu dan juga Gangaa, “aku akan mengirim mereka besok. Aku tak ingin mendapat masalah.” Heera mengangguk.

Prabha lapar dan dia kesal karena tak ada seorangpun yang makan, “aku akan mati kelaparan.” Dia kemudian memanggil Maharji, “bawakan sesuatu untuk kak Madhvi.” Dia lalu duduk di sofa. Nenek menghitung tasbih. Maharaj membawa makanan. Prabha senang melihatnya, dia menyuruh Madhvi makan, “siapa yang akan menjaga Sagar la;au kau sakit? Kau harus menjaga dirimu sendiri.” Madhvi bilang kalau dirinya tidak lapar. Prabha coba menyuapai nenek, tapi nenek malah memarahinya, “siapa yang bisa makan di situasi seperti ini? Kau makans sendiri saja!” Prabha membawa piring ke belakang dengan sedih.

Niru pulang. Dia memberitahu semua orang kalau dirinya tidak berhasil menemukan petunjuk tentang Gangaa. Omkar menghiburnya, “kau telah melakukan semuanya. AKu tahu kau pasti telah mencari di setiap tempat dan sudut kota ini.” Nenek menyuruh Niru menyerahkan nasib Gangaa pada tuhan. Niru tak beminat untuk duduk, “serigala ada di jalanan. Mereka tidak akan perduli dengan gadis seusianya.” Nenek jadi kuatir juga memikirkan Gangaa, “tuhan akan menyelamatkan dia. Anakmu sedang sakit. Kau juga harus mencemaskannya.” Madhvi memberitahu kalau Sagar takut, “kondisi kesehatannya tidak bagus.” Niru berkata kalau yang seperti itu tak akan bisa di rubah tapi kita akan membuat dia kuat sehingga bis amelalui pasang surut dalam kehidupan.” Niru pergi ke kamar Sagar di ikuti Madhvi dan nenek.

Pulki dan Dristhi coba mengalihkan perhatian Sagar tapi dia terduduk dengan sedih. Mereka juga mengajaknya bermain kartu, tapi Sagar menolak. Sagar ingat terakhir kali mereka bermain kartu, “kapan Gangaa pulang? Aku tak mau main tanpa dia. Dia selalu mendukungku, menjagaku. Dia tak pernah berbohong. Aku merindukannya. Tolong bawah dia kembali.” Para orang tua mendengar kata-kata Sagar. Niru meyakinkah Sagar kalau gangaa pasti akan kembali, “polisi sedang mencarinya. Dia akan segera ditemukan.” Sagar menyalahkan dirinya sendiri, “aku hanya meminta gangaa bermain kriket denganku dan dia setuju. hal seperti ini tak akan terjadi kalau dia bilang tidak. Ini hanya terjadi karena dia keluar rumah.” Niru menyangkal, “ini bukan salahmu. Kauhanya ingin bermain dengan dia. Hal seperti ini bisa terjadi pada siapa saja. Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Apakah kau merasa sakit? kau selemah ini? kau anakku yang kuat. Kau akan tumbuh besar beberaapa tahun lagi dan harus menjaga keluarga. kau harus kuat untuk melakukan itu.” Sagar mengaku kalau dirinya sangat takut. Niru bertanya apakah Sagar akan mengatakan hal ini pada Gangaa kalau dia kembali, “kautahu betapa kuatnya dia bahkan di saat-saat sulit. Dia tetap kuat dan tidak pernah kehilangan ketenangan. Di aselalu coba untuk melangkah kedepan…” Sinopsis Gangaa episode 108 by Meysha Lestari