Sinopsis Gangaa episode 106 by Meysha Lestari. Gangaa membuka mata. Dia menatap sekeliling dan merasa heran, “aku sedang bermain kriket dengan Sagar. Bagaimana aku bisa ada di sini? Siapa yang membawaku kemari?” Gangaa coba mengingat apa yang terrkadi, “ya…2 orang laki-laki menculikku. Sagar melihatnya juga. Dia mengejar meeka. Sagar pasti ada di sekitar sini.” Gangaa coba membuka pintu jendela tapi tak bisa. Gangaa mengintip keluar jendela, dia melihat ada wanita tapi tak melihat Sagar, “orang-orang ini semuanya aku tidak kenal. Di mana aku? Kenapa orang-orang membawaku kemari?” Gangaa duduk di lantai. Perban di tanganya terlepas, dia membukanya sekalian.
Seorang wanita membayar sejumlah uang pada orang-orang yang telah menculik Gangaa. Wanita itu tersenyum lebar sambil menatap orang-orang itu menghitung uang, “kalian telah membawakan aku gadis yang cantik hari ini. Kalian membuar hariku ceria.”
Omkar, Niru dan raghav Ji berada di kantor polisi. Niru mondar mandir dengan gelisah selama menunggu inspektor polisi yang sedang sibuk. Tidak sabar, Niru bertanya pada polisi penjaga. Raghav Ji menenangkan Niru. Niru mendengar suara tawa inspektor. Dengan marah Niru menyerobot kedalam. Polisi penjaga mengikutinya. Niru memarahui inspektor, “aku di suruh menunggu di luar selama 15 menit karena anda sibuk. Tapi aku tidak menyangka anda sibuk dengan tea dan makanan ringan.” Inspektor terlihat salah tingkah dan menyalahkan anak buahnya karena tidak memberitahu dia tentang kedatangan Niru. Inspektor mempersilahkan Niru duduk. Omkar tegang melihat reaksi inspektor. Niru memberitahu inspektor kalau gangaa hilang. Inspektor mengingatnya sebagai gadis kecil yang dia bawa dari Ghaat. Niru mengangguk.
Gangaa mengedor pintu. Wanita itu menyuruh para preman pergi lalu peri ke kamar Gangaa. Pintu terbuka, Gangaa melangkah mundur. Seorang wanita melangkah masuk. gangaa bertanya, “siapa anda nyonya? Kenapa orang-orang itu membawaku kemari? Mengapa anda mengunci aku di sini?” Wanita itu suka dengan sikap Gangaa. Dia yakin, Gangaa akan menjadi hebat kalau telah dewasa. Gangaa mengatakan secara langsung kalau dirinya tdiak akan tinggal di tempat ini. Wanita itu memberitahu Gangaa kalau dirinya tidak bisa pergi kemana-mana sekarang. Gangaa menolak, “aku tidak akan tinggal di sini, aku tinggal dengan tuan. Dia pengacara yang hebat. Dia akan datang kesini kalau dia tahu anda mngurung saya di sini. Aku akan peri!” Gangaa hendak melangkah pergi ketika wanita itu menarik tanganya dan mendorongnya ke lantai. Gangaa terkejut.
Niru tidak punya foto gangaa. Dia kemudian menelpon Madhvi, tapi tidak tersambung.
Di rumah Chaturvedi, dokter sedang memerriksa Sagar. Nenek menanyakan Niru. Madhvi memberitahu nenek kalau Niru pergi ke kantor polisi. Pulkit mendapat telpo dari Niru. Nenek merebutnya dan menyuruh Niru segera pulang, “Sagar tidak sehat. Apakah kau lebih memperhatikan gadis itu daripada anakmu sendiri?” Niru menjawab kalau semua orang bersama Sagar, tapi Gangaa sendirian. tak ada yang tahu di mana dia. Dia telah di culik. Masalahnya kini menjadi sangat sensitif.” Nenek tidak perduli di anggap tidak sensitif atau kiurang berperasaan. Dia menyerahkan telpon pada Madhvi. Dokter menyuntik Niru. Madhvi memberitahu Niru tentang keadaan Sagar, “dia menggumankan sesuatu di dalam tidurnya. Niri meyakinkan Madhvio kalau Sagar akanbaik-baik saja, “aku juga mencemaskan dirinya. Aku akan segera pulang. Apakah kau punya foto Gangaa?” Pulkit yang punya. Pulkit cepat-cepat mengirim foto Gangaa pada niru. Niru ingin mengatakan ssesuatu tentang Sagar, tapi Niru sudah keburu memutus telponnya. Doketer meminta keluarga Chataurvedi agar tidak khawatir, “aku akan menuliskan resep obat dan dia akan baik-baik saja.”
Wanita itu duduk di samping Gangaa sambil menguyah siri. Gangaa bertanya dengan lugu, “apakah anda akan menghukum aku?” Wanita itu menawarkan paan pada Gangaa. Gangaa menolak, “anak-anak tidak menyirih.” Wanita itu mengusap rambut gangaa. Gangaa memberitahu dia kalau besok adalah ahri pertama sekolah, “apa yang akan di pikirkan guru tentang aku? Tolong biarkan aku pergi! Sagar pasti sangat cemas. Dia poasti sudah memberitahu tuan. Tuan pasti sedang mencari aku. Nenek pasti marah karena anak gadis belum pulang setelah matahari terbenam. Dia pasti akan melarang aku masuk kedalam rumah.” Wanita itu membentak Gangaa agar diam. Seorang gadis masuk kedalam. Wanita itu menyuruh si gadis menjelaskan sesuatu pada Gangaa bahwa dirinya tdiak bisa keluar daari tempat itu sekarang. Wanita itu menoleh pada Gangaa dan berkata, “sekarang ini rumahmu dan sekolahmu. Kau akan belajar segalanya di sini!”
Niru menunjukan foto Gangaa pada inspektor, “aku akan menyuruh foto ini di cetak lalu mengirimnya ke semua kantor polisi. AKu akan melakukan yang terbaik. Tapi ini kota yang sangat besar. Siapapun bis amengambil dia. Anak perempuan di buat untuk melakukan apapun sekarang ini.” Niru menjadi sangat cemas. Raghav Ji dan Omkar memberitahu Niru agar tenang dan membiarkan polisi melakukan tugasnya. Inspektor bertanya, “apakah anda punya musuh? Atau Gangaa pernah bertengkar dengan siapapun baik orang luar atau orang dalam keluarga anda?” Omkar tegang mendengarnya. Niu menyangkal, “jujur aku juga tdiak tahu seandainya ada.” Inspektor polisi merasa kalau ini bisa jadi karena perseteruan dalam keluarga karena tidak ada telpon yang meminta uang tebusan. Niru memohon polisi agar secepatnya menemukan Gangaa karena gadis itu ada dalam tanggungjawabnya, “aku telah berjanji padanya bahwa tidak akan terjadi apa-apa selama ada aku bersamanya.” Inspektor menyakinkan Niru hal yang sama juga.
Gangaa tahu kalau itu bukan sekolah, “kau bisa teriak seperi guru tapi tak akan bis ajadi guru. Aku terima kalau ini sekolah, tapi aku tidak akan sekolah disini. Kalian memakai seragam yang warna warni begitu. Aku tidak bisa pakai pakaian seperti itu. Aku ini janda. Aku hanya boleh pakai baju putih. Seragam disekolahku semuanya putih. Tolong biarkan aku pergi, kalau tidak nenek akan memarahiku.” Wanita itu tetap tak mau melepaskan Gangaa, “aku telah mengeluarkan banyak uang untuk dirimu. Kau hanya akan membuatku mendapatkan uang lebih banyak dari apa yang kukeluarkan kalau kau sudah besar.” Wanita itu memberitanggung pad asi gadis untuk menjaga Gangaa, “ajari dia semua peratutan profesi kita. Terserah bagaimana kau melakukannya.” Wanita itu kemudian keluar dari kamar itu.
Gangaa kembali mengedor pintu sambil berteriak, “biarkan aku pergi! Aku tak mau tinggal disini! Semua orang pasti sedang menunggu aku.” Gadis yang menjaga Gangaa meminta dia agar tyidak kers kepala, “tak ada seorangpun yang akan membawaku keluar dari sini selamanya. Tak ada gunanya berteriak atau menjeit. Sekarang istirahatlah!” Gangaa bersikeras untuk peri. Tapi gadis itu mengatakan kalau itu hal yang sangat mustahil.. Sinopsis Gangaa episode 107 by Meysha Lestari