Sinopsis Ashoka samrat episode 250 by Meysha Lestari

Sinopsis Ashoka Samrat episode 250 by Meysha Lestari. Kaurvaki memutuskan untuk mengatakan siapa dirinya pada Ashoka, “aku Puteri Kalinga, Kaurvaki! Aku datang ke Takshila untuk mencaari ayahku, Maharaja Jagannath.” Ashoka ingat nama itu, “dia adalah satu-satunya orang yang berhasil memasuki istana Kichak.” Kaurvaki mengangguk, “kichak memperlakukannya tanpa prikemanusiaan. Samrat Bindusara yang harus di salahkan atas keadaan ayahku. Kau pernah bertanya, mengapa aku membenci Samrat Bindusara atau Dinasti maurya. Ada 2 alasan, pertama, aku dari Kalinga dan Magadha adalah musuh utama kami. Kedua, selkuruh keluargaku binasa karena Bindusara. Jika dia tidak mendukung Kichak, ayahku pasti masih duduk di tahta. Karena dia, ibuku harus menunggu ayahku hingga saat ini dengan berdiri di depan cermin. Dia bahkan tak sadar berapa lama waktu telah berlalu. Aku masih kanak-kanak. Aku tidak menyadarinya, tapi kakaku tidak dapat menanggungnya. Dia melompat dari menara dan mati. Orang-orang berpikir bahwa ibuku akan memahani hilangnya ayahku dengan kematian kakaku, tapi ternyata tidak.

Kilas balik ~ Ibu kaurvaki berbicara tentang ayah Kaurvaki, “ayahmu masih hidup kalau tidak nafasku pasti sudah berhenti sejak dulu. AKu punya keyakinan padamu. Kau harus membawa pulang ayahmu dengan selamat.. ~ Kilas balik berakhir.

Kaurvaki berkata, “aku tak punya banyak kenangan tentang ayah, tapi apapun yang ku punya bica bertahan cukup lama. Dia selalu membantu orang lain. Dia dan seluruh negeri harus membayar untuk semua itu. Dia selalu percaya pada cinta, kedamaian dan kebaikan hati manusia. Dia lupa yang tidak seharusnya di lakukan Kalinga.. yaitu mempercayai Maurya!”

Kilas balik yang lainnya ~ Kichak datang ke kalinga sebagai utusan dari Bindusara, dia bicara tentang gencatan senjata dan perdamaian dengan merasyakan Holy bersama. Jagannath dengan setulus hati menyambut uluran perdamaian itu..~ Kilas balik berakhir.

kata Kaurvaki, “tapi ayah tidak sadar kalau Kichak datang untuk mengambil semua warna dari kehidupan kami. Kichak menyerang istana dan mengatas namakan Bidusara. Dia hampir kalah kalau Veerayan tidak membantunya. Kichak berpikir bahwa dia bisa menguasai kami semua tapi dia lupa kami rakyat Kalinga. Semua rakyat bertanggung jawab atas segalanya. Ketika mereka mengetahui sesuatu yang salah terjadi di sitana, mereka lalau merayakan Holy yang lain, kali ini dengan darah. Samrat BIndusara tdiak akan menduga rakyat kalinga bsia melakukan itu. DI amenaydari kesalahannya. Ketika Kichak meminta bantuan Bidusara, dia menolak.”

Ashoka berkata kalau Samrat BIndusara tidak tahu rencana Kichak. Kaurvaki bertanya, “siapa yang mengatakan ini padamu? AKu yakin pasti bangsa maurya yang mengatakan itu. Mereka punya kebiasaan untuk merubah pernyataan mereka berdasarkan keadaan.  Jika rakyat tidak memberontak, maka Samrat Bindusara tidak akan merubah pernyataannya. Dia menyadari kesalahannya, maka dia bertindak secara diplomatik. Achary Chanakya datang ke Kalinga bersama Samrat Bindusara.”

Kilas balik menunjukan bagaimana Bindusara memberitahu rakyat Kalinga kalau dirinya tidak memerintahkan Kichak melakukan hal itu, “aku akan membayar semua kerugian. AKu akan menghukum Kichak..” Kilas balik berkahir.

Kaurvaki berkata kalau Samrat tidak memenuhi kata-katanya, “kami selalu berpegang teguh pada tanah air kami dan tanggungjawab kami. Kami mendapatkan Kalinga kembali, tapi ayah mendapat hukuman karena percaya pada Kichak. Dia di turunkan dari Tahta. Pamanku dia ngkat menjadi raja menggantikan tempatnya. Dia tidak berhak mendapatkannya. Kesalahan Samrat Bindusara harus di tanggung oleh rakyat Kalinga. Seseorang yang adalah Raja, di paksa untuk bekerja seperti budak di sini. Seseorang yang tidak berhak apa-apa memimpin Kalinga! AKu harus membebaskan ayahku dan membantunya mendapatkan tahtanya kembali.” Ashoka yakin Kaurbaki akanberhasil, “aku tidak pernah melihat gadis yang mempunyai keinginan sebesar dirimu. AKu akan membantumu menjalankan misimu.” Kaurvaki juga mengatakan hal yang sama, dia akan membangtu Ashoka menjalankan misinya.

Seorang memanggil Ashoka atas suruhan Achary Devrat. Kinchak ingin patungnya jadi besok. Ashoka minta maaf pad aKaurvaki, “kau membagi rahasiamu padaku dengan mudah tapi untuk mengetahui kebenaran tentang siapa aku, butuh waktu lebih lama. Aku akan menghentikan kekejaman Kichak. Aku akan buktikan padamu bahwa tidak ada teman yang lebih baik daro Maurya.”

Dharma sedang berjalan di Koridor dengan gelisah, “aku tak bisa memberitahu Samrat kebenaran ini atau dia akan segera melakukan penyelidikan. Ini akan membuat si pembunuh waspada.” Dharma bertabrakan dengan seorang pelayan. Dharma ingat kata-kata Iswary tentang pelakunya yang tanganya terbakar. Darma bertanya, “kau  membawakan ini untuk siapa?” Lepa ini hanya di gunakan untuk orang yang mengalamiluka bakar.” Pelayan menjawab kalau Shushim yang minta. Dharma bertanya-tanya apakah Shushim pembunuhnya?

Devrat memberitahu Ashoka kalau Kichak akan meresmikan patungnya besok. Ashoka igin tahu mengapa Kichak bergitu terburu-buru ingin melakukannya besok. Rakyat tidak ingin Kichak meletakan patungnya di tanah suci mereka. Devrat dan Ashoka berpikir keras.

Ashoka terlihat sedih, dia minta maaf pad aibunya karena belum bisa berbuat apa-apa untuk warga Takshila hingga hari ini. Dharma muncul dan mengingatkan Ashoka kalau dirinya tdiak akan bisa melakukannya sendirian. Ashoka kaget melihat Dharma ada bersamanya, “aku tidak mengerti apa yang harus aku lakukan.” Dharma menyarankan Ashoka agar menyatukan semua orang. Ashoka tidak tahu bagaimana caranya. Dharma mengingatkan Ashoka tentran Mantra gurunya, “Yakin …bahwa impian mereka akana menjadi nyata. Rakyat mempunyai mimpi yang sama seperti dirimu. Mereka butuh panduan, seorang yang bisa membuat meeka percaya bahwa pikiran mereka menjadi nyata. Kau bsia memberi mereka rasa percaya diri.” Dharma memberikan martil dan paku, “berikan pemimpin rakyat yang bisa di pecaya oleh mereka. Mereka harus sadar bahwa apapun yang akan terjadi, mereka tidak akan kalah.” DHarma membawa Ashoka ke sebuah baru lalu mengukir semboyan “Satyamev Jayate” hingga wajar. Ashoka terbangun dan melihat sekitar untuk mencari ibunya. Tapi tak menemukannya, dia baru sadar kalau itu hanya mimpi.  Ashoka mengumpulkan kesadarannya. Dia mendengar orang berteriak minta tolong.

Ashoka bergegas menghampiri orang yang berteriak. Mereka mengatakan kalau Kichak menculik anak-anak mereka, “dia berencana akan mengorbankan anak-anak itu besok ketika patungnya di resmikan.” Ahsoka berkat akalau hal seperti itu tak akan terjadi. Darah orang tidak bersalah akan tumpah di takshila.. Sinopsis Ashoka samrat episode 251 by Meysha Lestari