Sinopsis Gangaa episode 108 by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode  108 by Meysha Lestari. Malam telah datang. Gangaa mengintip keluar jendela, “aku tidak akan takut pada apapun. Meeka boleh menakutiku tapi aku tidak akan menjadi lemah. AKu akan keluar dari tempat ini, malam ini…apapun caranya.”
Niru membeitahu Sagar betapa kuatnya gangaa. Dia selalu coba maju kedepan bahkan di saat kesulitan, “kau juga harus kuat seperti dia. Tak ada yang sulit untukmu kemudian.” Sagar mengangguk, “tapi kapan dia kembali, yah?” Niru tak tahu harus menjawab apa, tapi meyakinkan Sagar kalau Gangaa akan kembali bersama mereka tak lama lagi. Niru memeluk Sagar dan berharap besok akan membawa harapan baru, “semoga kita bisa bertemu Gangaa lagi.”
Besok paginya, Heera dan Surili memutuskan akan mengirim anak-anak itu dalam kardus, “tidak ada yang curiga pada kita.” Heera menyarankan agar mereka menunggu sampai malam tiba karena maysrakat dapat menciptakan masalah. Surili mengangguk setuju, “anak-anak ini tidak boleh tahu kemana kita akan membawa mereka. Tutp mata mereka dan ikat tangan mereka juga. Buat anak-anak itu senang dengan make upa dan segalanya. Kita harus mengalihkan pikiran mereka.” Surili lalu memanggil Kamini.
Gangaa terbangun. DIa mengintip keluar jednela. Di luar hujan. Gangaa sedih karena tidak bis pergi sekolah di hari pertama, “aku sudah menunggu hari ini sejak lama. Aku rindu padamu tuan, nyonya, Sagar. Tolong bawa aku pergi dari sini.” Kamini datang membawakan makanan untuk Gangaa. Gangaa coba kabur dari pintu yang terbuka, tapi Kamini menangkapnya dan menyuruhnya makan. Gangaa memberitahu Kamini tentang aturan yang harus di patuhi janda, Seseorang harus mandi dulu, melakukan puja, lalu boleh makan.” Kamini memberikan baju berwarna warni pada Gangaa. Gangaa menolak. Kamini membujuk Gangaa, “tak ada seorangpun yang akan memberitahu nenek..” Gangaa tak mau mncurangi nenek, “aku tahu itu!”
Seorang gadis memanggil nenek. Untuk sesaat nenek terlihat gembira karena mengira yang memanggilnya adalah Gangaa, tapi jadi murung lagi saat dia melihat gadis lain. Maharaj bertanya mengapa nenek tidak pergi Snan di gangaa hari ini. Maharaj juga memnberitahu kalau semalam tak seorangpun bisa tidur dengan nyenyak. nenek berharap tak ada sesuatu yang buruk menimpoa Gangaa karena dia hanya seorang gadis kecil, “anak gadis tidak aman brada di luar akhir-akhir ini.”
Gangaa meminta kamini melepaskan dirinya, “kau terlihat lembut, wanita itu terlihat sangat kejam.” Kamini berkata kalau dirinya tidak bisa membantah wanita itu seperti Gangaa tidak bsia menentang neneknya. Gangaa terkejut, “Nyonya Surili lebih ketat dari nenek? Dia tak mengizinkanmu keluar di siang hari juga? Ini salah!” Kamini berdiri di sana dengan diam, tidak menyahuti perkatan gangaa.
Nenek yakin ada musuh yang melakukan ini karena tidak ada panggilan yang meminta uang tebusan, “siapa yang akan melakukan ini pada gadis sekecil gangaa?” Mehri menunjuk Prabha sambil berbisik, “dia kan tidak suka pada Gangaa sama sekali!” Prabha mendengar kata-kata Mehri dan membalas kata-katanya. Dia lalu menunjuk Omkar, “dia selalu mempunyai masalah dengan Gangaa, Gangaa juga selalu komplai tentang dia..” Omkar tegang mendengar nenek memarahi Prabha, “tak ada seorangpun di rumah ini yang bisa melakukan dosa seperti itu. Kita semua orang baik.” nenek lalu menyuruh Maharaj pergi mencari tahu keberadaan Gangaa, “cari apa dia pernah bertengkar dengan anak-anak yang biasa ebrmain denganya?” Maharaj menurut, dia pergi untuk cari tahu. nenek benar-benar mengkhawatirkan Gangaa.
Omkar menemui para penculik Gangaa dan menanyai mereka, “di mana dia? Apakah dia bersama kalian? Situasinya tidak bisa di kontrol lagi. Polisi sedang mencari dia. katakan padaku di mana dia dan aku akan membawanya pulang.” Para penculik terlihat bingung, “kami sudah menjualnya pada nyonya Surili.” Omkar menampar mereka, “apa? Kau menjualnya? Kalian sudah hilang akal? Aku tidak menyuruhmu melakukan itu!” Salah satu dari penculik itu mengeluarkan pisau dan mengancam OImkar, “cukup bermain drama! Kami hanya melakukan apa yang kau suruh. Berikan uang 60000 rupe pada nyonya Surili kalau kau ingin gadis itu kembali.” Mereka juga mengancam agar Omkar tidak mengangkat tangan pada mereka lagi atau mereka tak akan mengampuninya. Para penculik itu peri. Omkar termenung bingung, “ini bukan yang aku inginkan. AKu tak ingin anak itu ada di sana. Aku hanya ingin membuat imageku di mata niru menjadi lebih baik…”
Gangaa masih tidak mau makan. DI duduk di tepi tempat tidur, “apakah aku harus hidup disini? Tidak bsiakan aku kembali kerumah? bagaimana aku akan hidup bersama mereka?”
Omkar tidak punya uang sebanyak itu, “aku harus melakukan sesuatu. Jika ada yang menemukan petunjuk tentang Gangaa dan membawa-bawa namaku maka aku akan habis. Aku harus memikirkan sesuatu. Gangaa harus kembali dan tak seorangpun yang meragukan aku.”
Niru memeinta rahgav Ji agar mencari hari yang lain untuk prose pengadilan yang sedang di tanganinya, “aku tidak dalam kondisi untuk melakukan apapaun.” Madhvi menyuruh Niru makan sesuatu, tapi Niru menolak, “aku mengkhawatirkan Gangaa.” Nenek mengatakan agar Niru tidak bersedih, “tuhan akan mengatur segalanya dengan benar. Ayo makanlah..” Niru menurut. Prabha masuk kedalam rumah sambil memegang surat kabar. Dia membawa berita, “sekelompok preman telah melakukan penculikan anak-anak di kota kita. Mereka mengambil bagian tubuh mereka dan menjualnya. Dua anak telah di temukan tewas minggu lalu. Bagaimana jika terjadi sesuatu seperti itu pada Gangaa?” Niru langsung tidak berselera. Madhvi menyuruh Prabha aberhenti bicara. Niru menelpon Raghav Ji sambil beranjak pergi hendak ke kantor polisi. nenek memarahi Prabha karena bicara tanpa  melihat situasi.
Omkar masuk kedalam rumah dengan terburu-buru, dia memanggil semua orang, “aku telah menemukan Gangaa! AKu telah melihatnya!” Semua orang terkejut dan sedikit lega.
Suili bai membayar penculik Gangaa dengan sejumlah uang. Mereka memberitahu SUrili kalau Omkar menanyakan Gangaa. Surili memberitahu mereka kalau Gangaa tidak akan pergi dari tempatnya. Heera bertanya, “bagaimana kalau dia membawa polisi?” Orang-orang itu yakin kalau Omkar tidak akan melakukan itu jika tidak ingin mendapat masalah, “dia tidak sebodoh itu!”
Niru, Raghav Ji dan Omkar melapor ke kantor polisi. Omkar memeritahu mereka apa yang di lihatnya, “saat aku mencari Gangaa, aku melihat dia. Beberapa orang membawanya masuk kedalam Van secar paksa dan membawanya pergi. AKu coab mengikuti mereka tapi aku kehilangan jejak. Aku tidak bsia melihat kemana mereka membawa dia pergi.”
Gangaa menemukan jendela kecil diatas pintu. Dia punya ide. Dia membuka sepatunya dan membuangnya keluar lewat lubang itu sambil berteriak, “adakah yang bisa mendengarku? Tolong keluarkan aku dari sini!” Sinopsis Gangaa episode 109 by Meysha Lestari