Sinopsis Ashoka Samrat episode 165 by Sally Diandra

Sinopsis Ashoka Samrat episode 165 by Sally Diandra. Masih di ruangan pribadi Bindusara, saat itu Ahenkara masih mengutarakan isi hatinya pada Bindusara dan Dharma, sementara Ashoka, Siamak dan Charumitra hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh Ahenkara “Pangeran Sushima memang marah padaku tapi cintanya padaku tidak pernah berkurang, itulah mengapa aku telah memberikan satu kesempatan lagi padanya, oleh sebab itu pula aku setuju untuk menikah dengannya” Charumitra tersenyum senang begitu pula Sushima juga terlihat senang mendengar ucapan Ahenkara sambil menggendong adik Ahenkara seraya berkata “Aku akan memenuhi janjiku itu padamu putri Ahenkara”, “Aku juga sangat bahagia kalau kamu mau menerima pangeran Sushima dari dasar hatimu yang paling dalam dan jika kamu mempunyai masalah, apapun itu, datanglah padaku tanpa rasa takut” Ahenkara hanya mengangguk lemah mendengar ucapan BIndusara kemudian berbalik ke arah Sushima dan mengambil adiknya dari tangan Sushima kemudian berlalu dari sana setelah berpamit pada Bindusara, Bindusara hanya mengangguk. Sepeninggal Ahenkara, Charumitra menghampiri Bindusara seraya berkata “Samrat, aku heran siapa yang telah memprovokasi dirimu untuk menentang anakku Sushima, tapi aku tahu bagaimana kisah cinta antara Sushima dan Ahenkara, itulah mengapa aku menyarankan pernikahan mereka, sekarang semuanya telah jelas bukan ?” ujar Charumitra sinis kemudian berlalu meninggalkan mereka bersama Sushima, Dharma dan Bindusara tertegun, kemudian Bindsuara berpaling ke arah Ashoka setelah mereka pergi “Ashoka, kamu puas sekarang ?” Ashoka yang sedari hanya terdiam menahan marah, kaget begitu mendengar suara ayahnya “Aku tidak suka dengan pakaian kerajaan ini, ayah” ujar Ashoka kesal dan merasa gerah dengan pakaian kerajaan itu kemudian berlalu pula dari sana, Dharma yang sedari tadi diam merasa ada sesuatu yang terjadi pada Ashoka, dia pun pamit meninggalkan Bindusara “Aku akan kembali lagi, Samrat” Bindusara hanya mengangguk, Dharma segera pergi dari sana

Di kamar Charumitra, Charumitra dan Sushima masih membahas soal Ahenkara dan Ashoka “Sushima, ibu akan mengurus semua mulai saat ini tapi ibu tidak bisa menyelamatkan kamu setiap waktu, di satu sisi ada Ashoka yang bisa melakukan apa saja untuk memberikan penghormatan pada ibunya sedangkan kamu tetap melakukan sesuatu yang bisa memfitnah kehormatan ibumu sendiri” ujar Charumitra kesal “Sedangkan ibu, apa yang ibu lakukan ? Ibu terus menerus merendahkan aku !” bentak Sushima kesal “Ibu harus melakukan itu ! Karena kamu terus mengacaukannya dengan bertengkar sama Ashoka” ujar Cahrumitra “Kali ini aku akan menghabisi Ashoka, aku telah menyusun sebuah rencana, ibu”, “Apa rencanamu ?” Sushima kemudian menceritakan pertemuannya dengan gadis misterius pembawa ular kobra yang hendak mencelakai Ashoka “Siapa yang ingin kamu bunuh ?” tanya gadis itu “Namanya Ashoka !”, “Lalu bagaimana caranya aku bisa masuk ke istana ?” Sushima kemudian memberikan sebuah kartu tanda masuk istana pada gadis tersebut seraya berkata “Pekerjaan ini harus segera dilakukan !”, “Jangan khawatir, pangeran ,,, gigitan ularku bahkan bisa membuat orang tidak sempat meminta air, tugasmu akan segera dilaksanakan !” Charumitra mendengarkan dengan seksama kemudian memeluk anaknya ini dan berkata “Kenapa kamu tidak menceritakan rencana ini sebelumnya pada ibu, lalu dimana gadis itu sekarang ?”, “Dia pasti sudah masuk ke dalam istana dan mulai fokus pada pekerjaannya” ujar Sushima sinis

Ashoka samrat coverAshoka memasuki kamarnya dngan perasaan kesal, dia segera melepas semua perhiasannya dan teringat ketika Sushima memperlakukan Ahenkara dengan tidak baik, bagaimana dia menuduh Ahenkara kalau dia mencoba untuk semakin dekat dengan Ashoka, juga ketika Ahenkara merubah pendapatnya di depan Bindusara, Ashoka segera mengganti pakaiannya dan kembali mengenakan pakaiannya yang dulu menjadi Ashoka sebagai rakyat biasa “Aku tidak mengerti kenapa putri Ahenkara melakukan hal ini, jika dia mencintai kak Sushima maka aku tidak mempunyai hak untuk menanyakannya” ujar Ashoka, tepat pada saat itu gadis misterius itu memasuki kamar Ashoka, sebelum bertemu dengan Ashoka, gadis itu mencampur racun ke dalam minuman jus yang dibuatnya dan menghampiri Ashoka “Jus ini pasti bisa membuat dirimu tenang” Ashoka merasa heran “Bagaimana bisa kamu tahu kalau saat ini aku sedang kesal ?” gadis itu hanya tersenyum seraya berkata “Untuk setiap pangeran baru, hari pertama mereka pasti dipenuhi dengan kesibukkan” Ashoka kemudian mengambil gelas yang berisi jus itu dan ketika hendak meminumnya, Ashoka curiga pada gadis tersebut “Aku tidak pernah melihat kamu sebelumnya ?”, “Aku memang baru ditunjuk disini” ujar gadis itu lagi “Yaaa banyak hal yang terjadi disini hari ini” ujar Ashoka dan ketika hendak meminum jus itu, rupanya Chanakya menghampirinya, Ashoka meletakkan kembali gelasnya dan menghampiri Chanakya, melihat ada Chanakya, gadis misterius itu langsung mengganti gelas yang berisi racun dengan gelas yang lain yang tidak berisi racun, gadis misterius itu melempar jus beracun ke tanaman yang berada di kamar Ashoka kemudian menyembunyikan gelas tersebut dibelakang tirai “Ashoka, setelah makan malam nanti, kamu harus membantu aku menulis sesuatu” Ashoka segera mengangguk “Iya, baik, guru” ujar Ashoka kemudian berlalu dari sana, sejenak Chanakya melihat pada tanaman yang kelihatannya mencurigakan namun kemudian dia juga berlalu dari kamar Ashoka

Di dapur, semua orang sedang sibuk menyiapkan makan untuk keluarga kerajaan, Kasturi juga ada disana, salah satu tukang masak berkata pada Kasturi kalau dia merasa bersalah pada Dharma karena dulu ketika Dharma bekerja disana sebagai pelayan, dia pernah membentaknya “Aku benar benar tidak tahu kalau dia adalah seorang Ratu”, “Kamu tidak usah merasa bersalah, karena kamu telah melakukan tugasmu, aku malah senang karena aku telah bekerja dengan orang orang yang bekerja untuk Samrat Bindusara dengan loyalitas yang tinggi” ujar Dharma yang saat itu tiba tiba muncul didekat mereka, pada saat itu gadis misterius tersebut memasuki dapur juga. Dharma mulai memasak di dapur, Radhagupta juga ada di dapur dan memberikan perintah pada mata matanya untuk mengawasi setiap orang di dapur, sementara mata mata Chanakya yang lain yang bernama Yashesvri (adik almarhum Nirjara, mata mata Chanakya yang melindungi Dharma dari serangan anak buah Justin) melihat beberapa tukang masak memasuki dapur dengan sebuah botol, tukang masak itu hendak mencampurkan cairan ke dalam makanan yang akan dihidangkan, Yashesvri segera menghentikannya seraya berkata “Kamu tahu kan sebelumnya cobalah dulu semua masakan yang ada, kamu tidak bisa memasukkannya begitu saja kedalam makanan” ujar Yashesvri, kemudian Yashesvri memanggil kepala tukang masak dan memintanya untuk mencoba cairan tersebut, kepala tukang masak mulai mencoba cairan itu dan berkata cairan ini tidak apa apa, tukang masak segera mencampurkan cairan itu ke dalam makanan.

Sementara itu Radhagupta yang masih memperhatikan semua orang berkata pada dirinya sendiri “Para pria sepertinya tidak ada yang mencurigakan, jadi aku seharusnya berkonsentrasi pada para perempuan” gadis misterius itu juga memperhatikan Radhagupta dari kejauhan sambil berkata dalam hati “Aku rasa mereka telah tahu tentang gigitan ular kobraku yang telah menggigit para pelayan itu, itulah mengapa mereka terlihat waspada tapi aku harus melakukan tugasku !” bathin gadis misterius itu dalam hati, kemudian berjalan melewati Radhagupta dan dengan sengaja menabrak Radhagupta, Radhagupta sejenak tertegun melihat gadis tersebut sambil menatapnya dari kejauhan

Masih di dalam dapur, Yashesvri melihat ada Dharma dan Kasturi yang sedang berbincang bincang berdua di dapur, Yashesvri segera menghampirinya dan ikut ngobrol dengan mereka berdua, tak lama kemudian gadis misterius yang telah memperhatikan Yashesvri sedari tadi, mulai mendekati Yashesvri seraya berkata “Maaf, bolehkah saya menganggu ?” mereka bertiga hanya tersenyum melihat gadis misterius itu tanpa ada rasa curiga “Apakah kamu bisa menolong aku untuk membawakan aku beras dari gudang ?” Yashesvri menyetujui dan mengajak gadis misterius itu ke dalam gudang “Kita harus menggunakan beras Basmati untuk membuat makanan yang enak untuk pangeran Ashoka” ujar gadis misterius itu “Sepertinya gadis ini sudah bekerja disini dari dulu, itulah mengapa dia tahu segalanya” bathin Yashesvri dalam hati, sesampainya di dalam gudang, ketika mereka sedang memilah milah beras, gadis misterius itu secara sengaja menancapkan racun ke punggung kaki Yashesvri “Apa itu tadi ?” teriak Yashesvri lantang dan kaget “Mungkin ada semut di kakimu” ujar gadis misterius itu tenang, Yashesvri segera berlalu dari gudang, gadis misterius itu tersenyum sinis sambil membawa sepiring beras dan berkata dalam hati “Aku telah memberinya racun yang bisa membuat matanya terbuka tapi dia hanya akan terdiam seperti batu” ujar gadis misterius itu

Setelah keluar dari gudang, gadis misterius itu menghampiri Dharma, sementara Yashesvri hanya terdiam dan menerima sepiring bahan makanan dari juru masak yang lain yang memintanya untuk membersihkannya kemudian duduk di bale bale sambil membersihkan bahan makanan itu dan terdiam membisu tidak bereaksi “Rani Dharma, tadi Yashesvri menyuruh saya untuk membuat makanan untuk pangeran Ashoka” ujar gadis misterius itu “Kalau begitu potonglah kacang, karena Ashoka sangat menyukainya” ujar Dharma, saat itu dari kejauhan Radhagupta sedang memperhatikan Yashesvri dari keajuhan, Radhagupta bingung karena melihat Yashesvri hanya duduk terdiam dan tidak membalas responnya, sedangkan gadis misterius itu sudah selesai dengan makanan kheernya yang dibuat untuk Ashoka, setelah menaburinya dengan kacang, gadis misterius itu mulai membuka cincin yang dikenakannya sedari tadi yang ternyata berisi racun, gadis misterius itu segera menumpahkan racun tersebut ke dalam makanan yang akan di berikan pada Ashoka, gadis misterius itu menghampiri Kasturi dan berkata “Ini adalah kheer yang sangat special untuk pangeran Ashoka karena disini ada banyak kacang” tanpa curiga Kasturi menyuruhnya untuk memberikannya pada Ashoka, gadis misterius itu dengan senang hati akan memberikan kheer buatannya ke Ashoka, namun tiba tiba Radhagupta mencegatnya dan meminta pada salah satu prajurit untuk mencicipinya terlebih dahulu, prajurit segera mencicipinya dan mengatakan kalau kheer itu enak, kemudian Radhagupta mengikuti gadis misterius itu untuk membawa kheer masakannya ke Ashoka, dalam hati gadis misterius itu berkata “Sampai akhirnya makanan beracunku bekerja pada prajurit itu, Ashoka akan makan kheer ini juga pada saat yang sama” bathin gadis misterius sambil tersenyum sinis.. Sinopsis Ashoka Samrat episode 166 by Sally Diandra.