Sinopsis Ashoka Samrat episode 133 by Mey Lest

Sinopsis Ashoka Samrat episode 133 by Mey Lest. Ashok meninggalkan gubuk si nenek yang sudah meningal dan peri ke Champanagri untuk mencari tahu tentang Dharma. tak tahu apa yangharus di lakukan, Ashok peri ke mandir. Di aberdoa pada dewa, “tuhan, aku melakukan ini demi cinta pada seseorang. Untuk menjaga keyakinan pada cinta seseorang, aku juga melakukannya untuk keadilan. Bantulah aku!” Seorang pendenta datang dan menawarinya prasad. Ashok melkukan arti dan mengambil prasat itu. Ashok memberitahu pedneta kalau dirinya sedang mencari seseorang yang bernama Dharma. Dia menikah dengan seorang raja. Pendeta menjawab, “kalau ada gadis di desa ini yang menikahi seorang raja dia pasti semua orang tahu pasti akan membicarakannya. Jika hal seperti ini terjadi maka aku juga pasti tahu. Tapi aku tidak pernah mendengar hal seperti ini terjadi di desa ini.”

Dharma menemui Chanakya dan merasa keberatan dengan rencananya, “ini curang! Bagaimana jika mereka berhasil menangkapku?” Chanakya menyahut, “dia tetap akan menangkapmu. Dan itu akan lebih berbahaya dan menyakitkan bagi samrat Bindusara.” Dharma berkata, “kalau aku tahu ini akan berbahaya untuk suami dan anakku, maka aku tidak pernah datang ke sini! AKu letih dengan semua ini. bagaimana kalau sampai aku tertangkap? AKu akan terlihat rendah di mata samrat Bindusara. Kehormatanku adalah segalanya di mata Samrat. Dan bagaimana pula jika Ashok tahu tentang hal ini?” Chanakya menyahut, “kau pikir aku tidak aku tidak memperdulikan Ashoka? Dia pewaris bagiku. Hingga taka ada bukti yang menentangmu, tak akan terjadi sesuatu padamu. Pengadilan yang menerima ibu yang membunuh anaknya seperti Helena sebagai Dewi, lalu apa arti kejujuranmu di hadapan sidang seperi itu? Bindu mempercayaimu tapi kebenaranmu tidak akan bisa menyangkal tuduhan yang di lontarkan musuh padamu. Jika kau tak mau bekerja sama denganku, maka aku tidak akan bisa membantumu dan Ashoka. Pikirkan dia! Dia sedang mencari kebenaran dan dia akan menemukannya. Setelah itu dia akan membutuhkanmu untuk mengatakan padanya kenapa kau melakukan semua ini. Dan jika kau sampai tak ada untuknya, maka hatinya akan hancur. AKu tidak bsia melihat dia hancur seperti itu. Ini hanya satu-satunya cara yang dirimu dan diriku bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.”

Ashoka samrat coverAshok menghampiri seorang pria dan menunjukan wajah patung di tanganya. Pria mengatakan kalau dia tidak mengenal pria itu. Dia menyuruh Ahsok menemui Varshawalu, “dia dapat membantumu. Dia mempunyai catatan dasri semua keluarga dan nenek moyangnya dengan lengkap. Dia tinggal di batas desa tapi tidak akan memberitahumu dengan mudah.” Ashok berkata kalau orang itu harus menjawab pertanyaanya apapun caranya. Ashok mengucapkan terima kasih pada pria itu dan beranjak pergi. tak lama kemudian prajurit datang pada pria itu menanyakan Ashok, pria itu menunjukan kemana Ashok pergi. Prajurit itu kemudian mengejarnya.

Di istana, upacara Havan telah di mulai. Dharma datang dan berdiri di belakang Bindusara. Charu memberitahu helena kalau Bindu tidak akan menerima Ahenkara dan Sushim menjalin hubungan. Helena mengingatkan Charu kalau Bindu hanya minta waktu untuk memikirkannya, “kita akan menggunakan waktu itu!” Charu dengan khawatir menjawab, “kita bisa kalah, karena Noor lebih cerdik dan akan memberi gambaran tentang Siamak.” Helena menenangkan, “jangan khawatir, hanya Sushim yang akan menikahi Ahenkara.” Charud engans edikit lega meninggalkan Helena. Noor mendekati helena, “kita membodohi Maharani Charumitra, tapo bagaimana kita bsia membujuk samrat bindusara?” Helena mengatakan, “jika Dharma muncul secara terbuka hari ini, maka kelemahannya akan ada di tangan kita. Maka tidak akan sukar untuk membuatnya setuju…”

Pendeta memberitahu Bindu bahwa dengan melakukan upacara havan, semua dosa akan di cuci. Bindu membatin, “aku telah melakukan dosa dengan menyakiti seseorang yang paling aku cinta. Tidak tahu apakah dia akan memaafkan aku atau tidak.” Dharma berpikir, “apa yang akan aku lakukanhari ini akan membawa kebenaran atau akan membawa samrat menjauh dari kebenaran.” Pujapun kembali berlangsung.

Ashok menemui Varshawali. Ashok memberinya salam. Varsha berkata, kalau kau datang seorang diri maka ini pasti menyenangkan.” Ashok menjawab kalau dirinya datang seorang diri. Varshawali tertawa, “ini hanya sebuah pemikiran. Kau harus menjawab tiga pertanyaanku maka aku akan menjawab pertanyaanmu.” Ashok menyuruh Varsaha bertanya. Varsha menanyakan sebuah teka-teki, “sesuatu yang bisa mengatakan yang sebenarnya atau yang salah, atau bisa juga menyakiti seseorang. Apakah itu? kalau jawabanmu salah, maka kau harus pergi dari sini.” Ashok menjawab, “kata-kata.” Varsha membenarkan. Pertanyaan kedua, “aku ada dalam masyarakat tapi tak seorangpun bsia melihat aku, aku sangat kuat! Apakah aku?” Ashok menjawab, “masa depan!” Varsa tersenyum, “ini pertanyaan terakhir. Semua takut padanya. Di abisa menghabisi seseorang. Di abaik tapi juga tidak baik. katakan padaku, apakah itu?”

Bindu sedang melakkan ritual.  Radhagupta melihat Helena dan berpikir, “aku tidak yakin mereka sedang merencanakan sesuatu, kalau tidak perhatiannya tidak akan tertuju pada ritual upacara.” Bindu meletakan minya di havan dan menyalakan api. Tiba-tiba api menyambar tangan Bindu hingga terluka. Melihat itu DHarma yang berdiri di belakang Bindu berteriak kaget, “samrat!” Khorasan melihat dia dan tertegun. Ruangan berasap. Khorasan mencoba menemukan Dharma. Radha membawanya pergi dari sana. Dharma berlari. Khorasan mengejarnya. Dharma bersembunyi di belakang pillar. Khorasan melihat dupattanya.

Ashok menjawab teka-teki terakhir Varsha, “jawabannya adalah waktu! Sekarang kau harus menjawab pertanyaanku.” Varsah mengelak, “bagaimana kau bsia tahu kalau jawabanmu benar?” Ashok menjawab, “kau hanya mengatakan akan menanyakan 3 pertanyaan. Sekarang jawab pertanyaanku, apakah anda mengenal Dharma? Dia pernah tinggal di sini. Bisakah anda mengatakan tentang dia?” Varsha kemudian membuka-buka buku catatannya.

Khorasan mendekat untuk menyerang Dharma. Selendang Dharma teriup angin. Dharma coba untuk menangkapnya, tapi khorasan telah ada di hadapannya. Keduanya saling bertatapan dengan wajah kaget…   Sinopsis Ashoka Samrat episode 134 by Mey Lest