Sinopsis Ashoka Samrat episode 134 by Mey Lest

Sinopsis Ashoka Samrat episode 134 by Mey Lest. Khorasan terkejut melihat Dharma, begitu pula Dharma. Chanakya dan Radhagupta melihat semua itu dari kejauhan. Khorasan hendak memukul Dharma tapi Aakramak datang kesana. Chanakya teringat bagaimana dia mengatakan pada Aakramak tentang kecurigaanya pada Niharika, “aneh bukan, ratu Niharika datang dan cerita tukang masak mencuat. Khorasan adalah pejuang bukan politikus, tidak bisa bicara baik-baik, lalu bagaimana akan setuju untuk berdamai? Kalau Khorasan begitu cerdik lalau bagaimana musuh bisa memasuki magadha?” Aakramak berkata kalau dirinya akan mengawasi Khorasan mulai sekarang.

Chanakya melihat Dharma meloncat dari balkon. Marung lembut diletakan di tanah sehingga dia tidak akan terluka. Begitu bisa berdiri, Dharma segera menyembunyikan diri dan di gantkan oleh wanita yang serupa denganya yang pergi dengan keluar istana dengan mengendarai kuda. Khorasan pikir wanita itu adalah Dharma, dia segera mengejarnya. Aakramak membuntuti Khorasan dan Dharma palsu itu. Dharma asli keluar dari persembunyiannya.

Varsha memberitahu Ashoka kalau di Champanagri tidak ada orang bernama Dharma. Ashok mengatakan kalau wanita itu pernah tinggal di Champanagri. varsha meminta Ashaok mengatakan lebih banyak lagi tentang Dharma. Ashok mengatakan kalau Dharma menikahi seorang raja, “dia sedang hamil ketika dia di serang, makanya dia pergi dari sini.” Varsha menjawab, “kalau wanita bernama Dharma itu pernah hidup di sini, aku pasti punya catatan tentangnya.”

Aakramak dan Khorasan menatap kepergian wanita berkuda meninggalkan Istana. Aakramak berkata pada Khorasan kalau dia tidak tahu siapa wanita itu, tapi cincinya terjatih. Aakramak menunjukan cincin itu pada Khorasan, “ini adalah cincin samrat dan hanya dia yang dapat memberikanya pada siapapun.” Khorasan menatap cincin itu dan yakin kalau itu adalah Dharma.

Ashoka samrat coverAshok berpikir keras tentang bagaimana caranya menemukan Dharma, tentang bagaimana mengakhiri penderitaan Bindusara. Barsha kembali bertanya, “siapa raja yang menikahinya? Apakah Samrat Bindnusara? memang benar raja itu datang kemari dan menikahi wanita di desa ini..” Ashok berkata dengan antusias, “mdia adalah Dharma, coba periksa lagi!” Vrasha membaca catatannya dan berkata, “sudah kubilang, samrat Bindusara memang datang ke sini dan menikahi seorang wanita dari desa ini, tapi namanya bukan Dharma.” Ashok dengan tidak sabar bertanya, “lalu namanya siapa?” varsha menjawab, “namanya Subhadrangi.” Ashok terkejut dan melangkah mundur, “itu tidak benar.” Varsha menegaskan, “ini benar. Ini kebenarannya.” Ashok terpana tak percaya, “tapi bagaimana mungkin? Subhadrangi adalah ibuku!” Vrasha berkata, “mungkin ada 2 wanita yang mempunyai nama yang sama. Biar ku lihat dulu.” Varsha kembali mengecek catatannya lalau berkata, “Subhadrangi adalah putri seorang brahmana. Samrat Bindusara kembali ke magadha setelah menikahinya. Dia sedang hamil ketika seseorang membunuh ayahnya, lalau kemudian rumahnya terbakar. Orang-orang bilang ada orang yang menyerangnya. Setelah kejadian ini tak seorangpun pernah melihat dia. Ada yang bilang dia mati. tapi ada juga yang bilang kalau dia pergi dari sini. Tidak ada yang tahu apakah dia melahirkan seorang putra.” Ashok teringat saat Chanakya berkata pada Dharma bahwa jika orang-orang tahu tentang kenyataan Ashoka, maka mereka juga akan tahu tentang ayahnya. Ashok berkata pada Vrasha, “Subhadrangi melahirkan seorang putra dan memberinya nama Ashoka.”  Varsha tertegun. Ashok menangis. Varsha bertanya, “bagaimana kau tahu? Apakah ibumu dan Dharma adalah wanita yang sama? Dan kau adalah putra samrat Bindusara? Cucuk Samrat Chandragupta?” Menyadari kenyataan itu, Varsha segera melipat tanganya di dada sambil berkata penuh hormat, “kau adalah pangeran Ashoka.” Ashok dengan marah menatap Varsha, “aku hanya Ashoka, bukan seorang pangeran.” lalu dengan berderai airmata Ashok pergi dari hadapan Varsha. varsha berkata, “kau bisa lari dari kebenaran, tapi kebenaran akan tetap menjadi kebenaran.”

Ashok pergi dari hutan dengan langkah gontai di tengah hujan deras. Dia teringat kata-kata Varsha, teringat bahwa Dharma pernah berkata kalau dia mengambil semua keputusan itu untuk melindungi dirinya. Dia teringat bagaimana Samrat Bindusara selalu dekat denganya. Dan sekarang Niharika menuduh Dharma yang bukan-bukan. Ashok berteriak sambil menangis, lalu jatuh pingsan.

Dharma mengkhawatirkan Ashok yang menghilang dan belum kembali. kasturi menghampirinya. Dharma bertanya, “achari Chanakya dimana?” Kasturi mengatakan kalau rencana mereka berhasil, “Khorasa yakin kalau kau tak ada di istana. kau aman.” Dharma mengatakan kalau dirinya tidak perduli dengan dirinya sendiri. kasturi memberitahu Dharma kalau Chanakya sedang sibuk, “dia menyuruh aku membawamu ke tempat ratu Subhrasi sebagai pelayannya.” Dharma berkeras kalau dirinya tidak akan pergi sebelum bicara pada Chanakya.

radhagupta bertanya, “apakah aakramak mengetahuisemuanya?” Chanakya menjawab, “aakramak tahu kalau aku mencurigai Khorasan tapi dia tidak tahu siapa yang ku lindungi. Satu sisi ratu Helena memainkan banyak siasat. Aku ingin menjawab dengan bahasanya, karena itu aku menyisispkan keraguan di hari Aakramak sehingga dia mau membututi Khorasan. Samrat Bindusara tidak mempercayai Khorasan, karena itu aku memilih Aakramak. Samrat akan percaya padanya.” radha menganguk paham, “rencana kita sukses, yang tidak kumengerti achari, kenapa anda memebrikan cincin itu pada seorang pelayan?” Chanakya menjawab, “agar mereka tidak mencari Dharma di istana dan akan mencarinya di luar istana. mata-mata kita akan mengalihkan perhatian mereka dari Champanagrai sehingga Ashoka bisa kembali ke istana dengan selamat.” Radhagupta dengan penasaran bertanya, “lalu apa yang akan terjadi pada samrat Bindusara jika dia melihat cincin itu?” Mendengar pertanyaan itu, Chanakya menjadi tegang.

Bindu menatap cinci Dharma yang di bawa Aakramak. Dia teringat bagaimana dia memberikan cincin itu pada Dharma, bagaimana dia memanggilnya dengan panggilan Dharma untuk pertama kali. Aakramak memberitahu Bindusara kalau Khorasan mengejar seorang wanita, “cincin ini adalah miliknya.”

Khoarsan memberitahu helena kalau wanita itu adalah Dharma. Helena berkata, “jelas sudah, dia ingin lari darimu. Kalau dia tidak bersalah, kenapa dia lari?

Bindusara meminta Aakramak mengirim pasukan untuk mencari Dharma, “aku ingin melihat dia hidup untuk menjawab pertanyaanku.”

Chanakya membantin, “aku tahu kau tak sabar, dalah kesedihan. tapi untuk melindungimu, aku harus menipu. Tapi aku berjanji aku akan membuktikan kalau dia tidak bersalah!Sinopsis Ashoka Samrat episode 135 by Mey Lest