Sinopsis Ashoka Samrat episode 84 by Jonathan bay

Sinopsis Ashoka Samrat episode 84 by Jonathan bay. Ashok menemui wanita tua itu lagi. Saat itu si wanita sedang duduk di bawah pohon sambil memeluk tongkatnya. Ashok menghampirinya dan berdiri di depannya. Merasa ada yang datang, Si wanita tua buta itupun bertanya, “siapa?” Ashok menjawab, “nenek, ini aku. Ashoka. Ibuku namanya Subhadrangi.” Si nenek dengan penuh perhatian bertanya, “ya.ya.., Subhadrangi. Darimana saja kau? Aku mencarimu dari tadi. Duduklah di sini.” Ashok jongkok di depan wanita tua sambil memegang tangannya, “nenek, aku yang mencarimu. Apakah kau ingin mengatakan sesuatu tentang ayahku?” Si nenek mengatakan kalau ayah Ashok sangat baik. Lalu dia bertanya kabar ibunya Ashok. Ashok menjawab kalau ibunya baik-baik saja. Ashok meminta si nenek bercerita tentang ayahnya. Si nene terdiam, sejurus kemudian dia mulai meracau, Ashok merasa kecewa lagi. Si nenek bicara tentang keranjang dan orang yang akan datang padanya, “aku ingin pergi sendiri, tapi tubuhku tidak memungkinkan.” Akhirnya Ashok membantu wanita tua berdiri dan membantunya berjalan.

Ritual pernikahan Justin sedang berlangsung. Kedua keluarga mempelai saling bertukar hadiah. Raja Ji memberikan sesuatu pada Helena, sebagai balasan, Nikator memberikan sesuatu pada Raja ji.  Lalu Justin mengulurkan tangan ke arah Agni, Raja ji mengambil tangan Agni dan meletakkannya di atas tangan Justin. Justin melirik Noor, Noor terlihat menarik nafas dengan kesal. Nikator memberitahu semua orang kalau saatnya melakukan ritual Yunani. Dia mempersilahkan Helena melakukannya. Helena mengambil piriing dan memecahkannya lalu berteriak, “hop..pa!” 2 kali berturut-turut dia melakukannya. Yang hadir tertawa meski sepertinya mereka tidak tahu maksudnya. Seorang prajurit menghampiri Helena dan mengatakan kalau dia tidak bisa menemukan Ashok mesi sudah di cari kemana-mana. Helena terlihat heran, “tidak ada di Patliputra?” Dharma yang mendengar kabar itu ikut cemas, “Ashok tidak ada di Patliputra? Lalu kemana dia?”

Sinopsis Ashoka SamratDi tempat yang jauh dari Patliputra, Ashok sedang membantu nenek berjalan. Mereka tiba di tempat yang gersang tapi banyak batu-batu besar berserakan. Ashok mendudukan si nenek di sebuah batu. Si nenek bertanya, “kenapa kita berhenti?” Ashok menjelaskan kalau matahari sudah tinggi dan mereka sebaiknya istirahat sebentar. Nenek memuji Ashok yang baik hati, “ibumu pasti bangga punya anak seperi dirimu.” Ashok tersenyum, dia meminta si nenek memberitahunya tentang ayahnya, “siapa namanya..sehingga aku bisa mencarinya.” Si snenek dengan raut penuh penyesalan berkata, “benar, Kishor…” Ashok menyela cepat, “bukan Kishor, nek. Tapi Ashoka..”  Si nenek cepat meralat, “ya, Ashok. Benar.. aku tidak punya informasi lain lagi yang bisa membantumu. Kau boleh pergi…” Ashok dengans edih dan kecewa beranjak pergi.

Di Patliputra, Helena berpikir tentang keberadaan Ashok. Sementara Ashok saat itu sedang duduk di samping api unggun dengan wajah muram. Airmata mengambang dimatanya dan wajahnya terlihat tegang dan penuh rasa penasaran. Dharma juga sedang memikirkan Ashok. Ashok berteriak keras untuk meluahkan kegeraman hatinya. Suaranya mengema menembusi kepekatajn malam.

Paginya, Chanakya baru selesai melakukan pooja ketika Helena datang menemuinya. Chanakya sedikit terkejut melihatnya. Tapi dengan wajah ramah dia menyapa Helena, “anda di sini?…” Helena setengah basa basi berkata, kalau dirinya terkejut saat chanakya menyebut nama Siamak, sebagai ahli waris. Karena dirinya tahu, Chanakya tidak menyukai Khorasan atau pun Siamak yang memiliki darah LKhorasani dan bukan maurya sejati, “dan Ashok yang ingin kau jadikan raja, hanya kau jadikan senopati.” Chanakya tersenyum dan menyahut kalau dia mendapatkan ide itu dari rencana perkawinan Justin dan Agnisika dan konspirasi yang sedang di susun Helena. Chanakya mengingatkan Helena kalau beberapa luka sangat dalam dan susah untuk di obatinya.

Vrahmir berteriak-teriak minta di lepaskan ketika anak buah chanakya membawanya ke sebuah ruangan dan menyiramkan sejenis cairan ke tubuhnya. Dia protes dan menyebut nama Chanakya. Chanakya muncul menemuinya dan mengatakan apa yang di katakan Helena padanya. Vramir terpana sesaat. Tapi dia tidak menanggapi dnegan serius perkataan Chanakya.  Chanakya meyuruh anak buahnya melakukan sesuatu untuk membuat vramir bicara. Sebuah karung di bawa ke hadapan vrahmir. Karung itu berisi mahkluk-mahkluk melata. Vramir panisk melihatnya. Dna mulai berteriak-teriak. Chanakyanmenyuruhnya bicara. Tapi Vrahmir masih bandel. Anak buah Chanakya mengancam dengan menatrik kaki Vrahmir untuk di masukan ke dalam karung. Vrahmir berteriak, seseorang membekap mulutnya. Chanakya menunggu Vrahmir membuka mulut. Tapi Vrahmir sepertinya enggan bersuara. Chanakya lalu beranjak dari hadapannya. Iswari yang melihat ke khawatiran Chanakya menghampirinya dan menanyakan tentang apa yang di pikirkan chanakya. Chanakya menjelaskan apa yang dia risaukan pada Iswari, yaitu tentang konspirasi helena. hanya Vrahmir yang bisa mengungkap apa rencana helena. Vrahmir yang tidak tahan akan di siksa dengan hewan melata, lalu menyerah. DIa meminta maaf pada Chanakya dan berkata akan mengatakan apa yang dia ketahui tentang konspirasi helena.

Ashok mengantar nenek ke gubuk anaknya. Si anak terlihat terkejut dan heran tapi senang. Si nenek bertanya tentang Sukanya. SI pria menjawab kalau SUkanya sedang peri ke mandir dan menyuruh si nenek dan Ashok duduk di teras rumahnya. Si pria mengucapkan terima kasih karena telah mengantar si nenek. Ashok kemudian mendekati si nenek untuk berpamitan. Si nenek pun terlihat senanh. DIa memberkati Ashok. Ashok tersenyum. Tiba-tiba si nenek teringat kembali kejadian yang lalu dan memberitahu Ashok, “beberapa orang pernah mencari Subhadrangi… “Ashok terkejut dan bertanya, “siapa mereka?” SI nenek menggeleng, “mereka membunuh ayahnya, lalu membakar gubuknya….” Ashok memohon agar si nenek mencoba mengingat siapa mereka. Dengan sedih nenek berkata kalau dia tidak tahu siapa mereka dan tidak seorangpun yang mengingat apapun setelah itu. Ashok menerawang dengan tatapan penuh kesedihan… Sinopsis Ashoka Samrat episode 85 by Jonathan bay