Sinopsis Chandra Nandini episode 7 by Meysha Lestari.

Sinopsis Chandra Nandini episode 7 by Meysha Lestari. Nandini mengintip Gautami yang sedang merayu suaminya. Melihat itu Nandini tertawa dan bergegas menemui teman-temannya. Gautami datang. Nandini mengajak teman-temannya sembunyi. Gautami mengeluh, “Ya tuhan, keluarlah Nandini. Aku ingin kau segera menikah, karena kau selalu menyulitkan aku.

DI Asrama, Chandra dan Parvatak Maliketu sedang berlatih memanah. Maliketu berhasil mengenai tiang bendera dan sangat gembira, “aku menang!” Chandra menepis kegembiraan maliketu, dengan memanah bendera, bukan tiang, “tiang adalah rakyat dan bendera adalah kerajaan… tujuanku adalah kerajaan…” Chanakya memuji Chandra, “inilah perbedaan antara kau dan Parvatak. Kau memiliki kualitas yang harus di miliki oleh seorang raja…” Maliketu kesal mendengarnya.

Nandini di bujuk oleh kakak-kakaknya agar mau menikah. Nandini menolak. Padmanand datang dan bertanya, “bahkan jika aku yang memintamu?” Nandini tidak punya pilihan selain menuruti kemauan ayahnya, “..tapi dengan satu syarat. Pria itu harus mengalahkan kakak Dharam..” Gautami kaget, “itu tidak mungkin! Tidak ada yang bisa mengalahkannya..” Nandini beralasan, “aku ingin pasangan sekuat kakak..” Padmanand menyetujui keinginan Nandini, “aku akan mencarikan suami sekuat dia…”

Maliketu mengejek Chandra sambil menunjukan surat undangan Swayamvar yang di terimanya, “kau tidak memiliki kelayakan seperti yang harus dimiliki seorang raja. Lihat ini, aku mendapatkan undangan Swayamvar ..” Chandra membalas ejekan Maliketu, “bagus sekali. Kau memang layak mendapatkan dia. AKu dengar dia manis seperti manisan. CUkup besar untukmu. Lihat wanita gemuk itu? dia lebih gemuk dari wanita itu. Semoga berhasil!” Setelah berkata begitu Chandra pergi. Maliketu ragu dan bertanya paad temannya, “apakah benar begitu?” temannya menyahut, “dia sengaja berkata begitu untuk menghentikanmu.” Maliketu bertekad akan pergi ke Swayamvar. tapi Chanakya melarangnya, “kau tidak akan kemana-mana. Pendidikanmu belum selesai..” Maliketu gusar, “tapi itu berarti menghina Magadha..” Chanakya tetap pada keputusannya.

Padmanand sedang mabuk-mabukan bersama para gadis. Amartya coba menjelaskan tentang situasi keamanan, tapi Padmanand tidak mengubrisnya. Dia sibuk meracau tentang nandini dan Swayamvar, “bagiku..puteriku lebih penting dari negeri ini..” Nand membuang peta Bharat.

Ibu pertiwi berkata, “Nand tidak menyadari kalau pasukan asing dalam perjalanan untuk menyerang negeri Baharata…”

Pasukan Yunani tiba di tepi perbatasan negeri Bharata, mereka bertekad ingin menaklukan dan menguasai negeri itu. Salah satu prajurit menyangsikan hal itu, “itu sangat sulit..” Tapi Sikander yakin kalau mereka pasti bisa, “Bharat sibuk berselisih dengan bangsa sendiri, ini adalah kesempatan emas bagi kita..” SIkander dan pasukannya memasuki negeri Bharat melalui Takshila. Mereka menyuap raja Ambi dan berjanji kalau berhasil menguasai negeri Bharata, raja akan mendapatkan segala kemewahan. Raja Ambi setuju.

Chanakya mendapat firasat kalau negeri Bharat dalam bahaya. Chandra melihat kekahatiran Chanakya, dia mengikuti Chanakya yang berjalan di bawah hujan. Chandra menyapa gurunya, “achary kenapa Anda di sini?” Chanakya menjawab, “hujan ini membawa pertanda buruk..” Seorang murid datang dan memberitahu Chanakya tentang invansi pasukan sikander. Chanakya menghela nafas berat, “aku sudah coba memberitahu Padmanand mengenai bahaya ini, tapi di atidak mau mendengarku. Sekarang bumi poertiwiku berada dalam bahaya. Bharat membutuhkan seorang raja yang akan berjuang untuk kemuliaanya…”

Chanakya menatap Chandra, “Chandra, sekarang saatnya bagimu untuk bertindak. Tujuan kita yang utama adalah magadha. Kau harus mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan itu, baik dari luar ataupun dari dalam. pelajari kelemahan musuhmu. Pergilah ke sana dan buatlah peta. Kita harus merencanakan serangan dengan segera…”

Nandini bertanya pada gautami pakah dia tak menyukai dirinya? Gautami menyahut, “aku menyukaimu. Tapi kau harus menikah. Percayalah, kau akan menyukainya. Tapi kondisimu….” Ucapan Gautami terpotong oleh teriakan teman-temannya. Mereka memberitahu Nandini kalau Padmanand telah menemukan calon suami untuknya. Nandini tertegun. gautami menyuruh Nandini pergi melihat. Teman-teman nandini memberitahu kalau pangeran Parvatak maliketu sangat lihai bermain pedang dan akan mengalahkan Dharam. Nandini penasaran dan berniat untuk memberinya pelajaran.

Sebelum pergi, nandini sempat mengusili rambut Gautami dan mengikatnya dengan cara aneh. Gautami marah saat menyadarai rambutnya terikat aneh. Dia meniup semua lilin agar tak ada yang melihat. Dharam memprotesnya. Gautami memberinya alasan yang masuk akal. Dharam memeluk Gautami dan kaget merasakan keanehan rambutnya. Dharam menertawakan gautami., gautami menjadi sangat kesal.

Nandimi menyamar sebagai pria, lengkap dengan turban dan kumis. Dia akan menemui maliketu dan mempermainkannya. Nandini bertanya pada Prajurit, yang mana maliketu. Prajurit menunjuk kearah Chandra. Nandini menghampiri Chandra yang menyamar sebagai maliketu. Dengan suara di buat-buat seperti suara pria, nandini bertanya, “apa kau Parvatak maliketu?” Chandra menoleh dan menaatap Nandini…