Clark mengucapkan terima kasih pada pak Sol karena meskipun tahu yang sebenarnya dia tak mengusirnya. pak Sol berkata, “itulah rumah tangga, biarakan dia, kau harus selalu ada di sampingnya, siap setiap saat..” Tapi pak Sol mengingatkan Calrk agar tidak terlalu percaya diri, “aku belum merestuimu. kau masih harus membuktikan kalau dirimu layak untuk puteriku..” Clark meminat pak Sol agar tidak khawatir, “aku bisa melakuan apapun untuk membuktikan betapa besar cintaku pada puterimu..”
Jigs kelimpungan saat menjadi resepsionis seorang dokte gigi, karena di serbu pasien dan dokter. Dengan kesal, jigs meningalkan meja kerjanya.
Leah duduk di koridor sambil melamun. Pak Sol menanyainya, “mengapa kau merajuk di sini? apaakah kautidak setuju dengan keputusanku?” Leah menjawba kalau dia sedang kesulitan. Pak Sol berkata bahw ayang harus di lakukan leah adalah membuka hatinya untuk orang yang mencintainya dan yang membelanya, “dan Calrk adalah orang yang membelamu..” Leah menjelaskan kalau masalahnya bukan itu, “aku mencintia Clark, tak ada keraguan tentang itu. Ku tahu kau berpikir bahwa aku terlalu mendramatisir suasana…tapi semakin dia baik padaku, semakin aku jatuh padanya..” Pak Sol tahu apa yang membuat leahgsuar, “kalau kau merasa bersalah pada Jigs, jangan! Karena kau tidak mengkhianatinya. Kalian sudah putus sebelum kau pergi ke Amerika..”
Leah berkata kalau dia bukan hanya memikirkan Jigs, tapi juga nyonya Jac, “dia seperti ibu kedua bagiku saat di amerika. Aku tak ingin menyakitinya. Aku juga tak mau menyakiti Clark….aku tidak ingin merusak keluarga orang lain. kau yang mengajarkan itu. AKu ingin seperti…” Leah hempir keceplosan menyebut Rona, untung saja dia berhasil mengalihkan kata-katanya. Pak Sol mengangguk-angguk mengerti, “kau tahu, sejak kau kembali dari amerika, sejak kau menghindari Clark, kau selalu terlihat sedih, kau tahu kenapa? karena kau menarik hatimu dari orangyang kau cintai. Karena itu kau murung. Kau tidak gembira.” Pak sol mengingatkan leah bahwa hati yang menolak cinta, perlaahan-lahan akan mati, “jangan biarkan itu terjadi…”
Jigs meninggalkan pekerjaanya keran kesal. Jac menegurnya. Jigs mengadu kalau pasiennya cerewet dan bossnya banyak cakap. jac menasehati Jigs bagaiman caranay menghadapai bos seperti itu. Jigs menegur Jac karea membiarka saja si boss memperlakuannya seperti itu. jac berkata kalau tida semua boss seperti itu, “kalau ketemu yang seperti itu, dengarkan saja, dan setelah selesai, ucapaka terima kasih lalutinggallkan..” Jigs tertawa.