Bertemu Mantan | Sinopsis OTWOL ep 64 MNCTV 34 by Meysha Lestari

Lalu Adrian menatap tiffany dan berkata, “Tiffany, meski kau memukuliku atau menghindari aku, aku akan terus datang kembali..” Lalu Gabby menyuruh Tolayts membawa Gabby pulang. tolayts terlihat cemas, “kau yakin, Tiffany?” Tiffany menyuruh Gabby ikut tolayts pulang, “mama akan bicara dengan tamu kita di sini..” Gabby mengangguk. Adrian menatap gabby. Tolayts membawa gabby pergi. Adrian menatapnya. Tiffany menatap ADrian dengan judes.

Jonas bertanya pada Leah apakah dia bahagia dengan kabar kalau clien datang secara pribadi untuk kampaye produk yang di buat Leah langusng dari USA. jona smemuji Leah, “kau sangat mengagumkan leah..” Leah menjawab dengan wajah sedih, “oklah, lagi pula dia tidak akan tahu kalau aku yang membuat kampanye untuk perusahaannya…” Jonas menghibur Leah bahwa jarang sekali ada klien yeng terkesan dengan sbeuah program kampanye dan yang terbaik dia memutuskan secara personal untuk bertemu kita. Benarkan?” Leah berkata, “ya, kau benar. kalau perusahaan menang, aku menang juga..” Jonas setuju.

 
Leah melihat Clark menunggu di lobby. Leha bertanya mengapa Clark bisa ada di sini? Clark menjawab kalau dirinya tahu, kalau leah ddalam hati sellau berharap bahwa setiap dia pulang kerja, dia akan menunggunya. Jonas yangs elesai menelpon menggoda, “aiyyo…kalian sudah menikah tapi masih seperti orang pacaran..” Lalu Jonas menawari mereka menjadi fotomodel untuk wedding portfolio. leah menolak. tapi Clark setuju. Jinas mengatakan ada bayarannya dan sangat besar, “akuilah leah kalau biaya obat-obatan ayahmu sangat mahal..” leah terlihat keberatan. tapi Clark telah memutuskan untuk menerima itu dan meminta leah menjadi pengantinnya.

Adrian membawa Tiffany ke restoran. Tiffany tahu Adrian melakukan itu agar dia tidak mengamuk. Adrian berkata kalau dia hanya ingin bicara saja. Tiffany menyuruh Adrian mengatakan kebohongan apa yang ingin dia sampaikan agar dirinya bisa segera pulang. Adrian meminta maaf karena meninggalkan tiffany, “aku takut, aku beluk siap untuk menjadi ayah. tiffany menyahut ketus, “apa kau pikir aku siap untuk menjadi ibu bagi anakmu? Apa kau tidak berpikir kalau itu membuatku takut juga?”
Adrian menjawab kalau dia tidak berpikir ke situ, “…saat itu aku hanya berpikir bagaimana caranya lari dari tanggungjawab itu. tapi Tiffany kau harus tahu, tak seharipun berlalu tanpa aku memikirkan dirimu dan anak kita. Aku ingin kembali berkali-kali, tapi aku hanya mahasiswa, tak bisa mendukungmu. Karena itu aku memutuskan pergi ke Dubai. AKu bekerja keras dan menabung. Agar suatu hari kalau aku bertemu lagi denganmu, aku bisa menunjukan ini. bahwa hal bagus terjadi alam hidupku..”

Tiffany membuang muka mendengarnya. Adrian berkata kalau dia siap untuk menghadapi semua tanggungjawab yang dulu dia tinggal lari. Tiffany bertanya, “ketika kau bilang kau kerja keras dan menabung, ketika kau bilang kau siap untuk mengambil semua tanggung jawab, apakah kau juga berpikir apa jawabanku?” Adrian telihat canggung, “tiffanu..” Tiffany bilang dia senang Adrian menamatkan kuliahnya, “bisa menabung, bisa keluar negeri, tapi jika kau pikir kau bisa kembali lagid alam hidupku, dalam hidup anakmu, kau salah…” Adrian terdiam.