Sinopsis Gangaa episode 80 by Meysha Lestari. Nenek memohon pada Omkar agar tidak pergi, “siapa memangnya anak itu sampai kau ingin peri dari rumah?” Omkar tetap pada pendiriannya. Nenek menyuruh Madhvi membujuk dia. Madhvi melakukannya dengan enggan. Omkar berkata kalau Drishti Roka akan segera di laksanakan dia tak ingin mendapat poenghinaan lagi. Sagar menghentikan Omkar, “Gangaa membuat kesalahan. Tolong jangan pergi! Anda orang yang baik. Tolong tinggallah!” Omkar pura-pura tersentuh oleh ucapan Sagar. Dia pura-pura menyentuh kepalanya dan pura-pura lemas, “aku merasa lemas..!” Nenek segera menyuruh Maharaj membawakan makanan untuk Omkar, “dia tidak makan dari kemarin malam.” nenek menyakinkan Sagar kalau pamannya tidak akan pergi kemana. Mereka lalu bubar. Pulkit bernajak ke lantai atas.
Maharaj memberitahu Madhvi kalau dirinya merasa aneh dengan kelakuan omkar, “semua orang tau dia tidak menyukai Gangaa, tapi dia malah menjaganya dengan melakukan Yagya. Aku percaya pada Gangaa, dia tidak mungkin bohong!” Madhvi melarang Maharaj berbicara begitu tentang Omkar, “dia adalah menantu rumah ini. Mungkin Gangaa yang salah. Jangan katakan tentang ini pada siapapun, terutama pada nenek.” Madhvi menyerahkan sarapan pada maharaj untuk di berikan pada Omkar.
Madhvi memberikan limun pada Gangaa dan membereskan tempat tiodurnya. Gangaa memberitahu madhvi kalau minuman itu sangat sedap, “bapakku seringkali membuatkan minuman yang sama setelah aku pulang bermain bersama teman-teman. Ini membuat kepala ringan dan tenang. AKu merasa lebih baik.” Gangga berbaring hendak tidur. Sekali lagi madhvi bertanya apakah dia mencampur pil tidur itu sendiri? Gangaa berusaha mengingat, “ya. AKu hanya mencampur apa yang di berikan paman. AKu bahkan tidak menyentuh kotak.” Gangaa ingat bagaimana Omkar mengancamnya, “dia pernah mengingatkan aku agar tidak menghalangi jalannya atau hasilnya tidak akan bagus. Apa maksudnya? Apakah itu artinya dia akan mmebunuhku?” Madhvi menggelengkan kepalanya, “mengapa dia ingin melakukan itu? Semua orang bis berbuat salah. Ini bukan apa-apa.” madhvi menunggui Gangaa sampai dia tertidur.
Mahdvi berpikir kalau dirinya telah menenagkan Gangaa sementara dirinya sendiri tidak tahu kebenarannya, “apakah yang Gangaa katakan atau yang Omkar katakan yang benar?” madhvi memanggil pelayan agar membawakan telp nya. Dia ingin bicara pada Nirajan secepatnya. Pelayan segera pergi mengambil telp.
Nenek menyuruh Omkar maka dengan benar. maharj membawakan Kheer yang spesial di buatkan nenek untuk Omkar. maharaj memarahi pelayan karena tidak membantunya di dapur. Pelayan memberitahu kalau Madhvi menyuruhnya membawakan telp, “dia ingin menelpon Tuan dengan segera.” Omkar tersadar. DIa melihat telp Madhvi tergeletat di bawah meja. Omkar pura-pura meminta air minum pada nenek. Saat nenekmengambilkan air, Omkar mengambil telp Madhvi. Ketika semua orang pergi, Omkar menambahkan sau digit di nomor telp Niranjan, “dia tidak akan menyadarinya karena dia tergesa-gesa.” Omkar melihat telp rumah dan teprikir untuk mensabotasenya.
omkar segera mencabut kabel telp, “sekarang, akan kita lihat, bagaimana mereka berdua akan bicara. Niranjan akan segera kembali jika tahu keadaan Gangaa. Dia juga akan tahu tentang formulir yang belum aku serahkan. Kini saatnya untuk mengambil langkah berikutnya yang akan membawaku lebih dekat pada tujuan.” Omkar menyembunyikan hand phone Madhvi di balik kain. Pelayan mencuci kain-kain itu. Madhvi masih mencari-cari telpnya. Omkar pura-pura ikut mencari dan menemukan hp itu lalu memberikannya pada madhvi. Omkar juga memarahi pelayan karena tidak berhati-hati. Pelayan menjadi bingung, “aku cari-cari di seisi rumah tapi tidak menemukannya.”
Nenek bertanya apakah Madhvi sudah bicara pada Niru? Madhvi berkata kalau dirinya sedang mencoba, tapi tidak bisa menghubungi Niru. Sambungan telp rumah juga bermasalah. nenek menyarankan agar Mahdvi menelpon dengan menggunakan Hp pulkit. Tapi pulkit belum pulang. Nenek mengirim Maharaj untuk membawa seseorang untuk memperbaiki telp rumah. Maharaj bilang kalau mereka semua sedang libur. Omkar senang mendengarnya karena semuanya berpihak padanya.
Niranjan menelpon Babli. Dia ingin bicara pada Madhvi, “aku sudah coba menelponnysa tapi tidak menyambung.” Babli memanggil Madhvi dan mengatakan kalau paman ingin bicara padanya. madhvi tidak mendengar. Omkar yang dengar menjadi tegang dan pura-pura minta di ambilkan obat sakit kepala pada Madhvi. madhvi bernajak ke dapur. babli mengejarnya. Dia memberitahu Niranjan kalau Gangaa sakit. Niranjan ingin bicara pada Gangaa. babli segera bernajak menemui gangaa dan menyerahkan telpnya. Babli mengingatkan Gangaa agar tidak mengatakan semuanya, “aku cuam mengatakan kalau kau tidak sehat.”
Gangaa mengambil telp dari tangan Babli. Niranjan menanyakan keadaan Gangaa. Binggung tak tahu harus berkata apa dan juga tak ingin berbohong pada tuannya, akhirnya gangaa mengalihkan pembicaraan dengan bertanya segala macam. Niranjan bercerita tentang Allahabad. Gangaa ingin pergi kesana. Nitu menyuruh Gangaa belajar dengan giat, “aku senang kau memperlajari semua tabel. Kau harus menulis karangan tentang keluargaku tanpa bantuan orang lain.” Gangaa cemberut. Nirajan menebaknya dengan benar. Gangaa terkejut, “apakah anda bisa melihatnya melalui telp?” Niru menyangkal, “aku tahu Gangaaku dengan baik karena kau bisa menebakk reaksimu. kau boleh mulai belajar kalau ingin lulus dalam ujian ini. jangan khawatir, cobalah untuk menulis, AKu tahu kau bisa melakukannya. Aku yakin pada mu. Kau sangat cerdas. Tak ada yang tidak bisa kau lakukan!” Gangaa setuju dengan permintaan Niru. Dia kan menulis karangan itu.
Omkar penasaran dengan apa yang bicarakan Gangaa dan Niranjan. Nenek melihat Omkar sedang mengintip Gangaa dan menanyainya, “apa yang kau lakukan di sini?” Omkar berbohong dengan mengatakan kalau dirinya datang karena khawatir akan kesehatan gangaa. Nenek memuji Omkar karena punya hati yang besar. Omkar mengangguk, “aku lebih tua. AKu tidak boleh mendendam pad aanak-anak.” Nenek menyuruh Omkar menemui Madhvi karena dia sedang membuatkan teh untuknya. Omkar menurut, tapi dia tidak bsia lagi mendengarkan percakapan Gangaa.
Niranjan memberitahu Gangaa kalau dia akanmendapatkan semua kebahagiaan di dunia kalau dia belajar, “kau haru belajar membaca dan menulis.” Gangaa teringat pada kemarahan Sagar dan setuju untuk melakukan apapun yang diminta Niranjan. Niranjan senag, “itu bagus! AKu akan bicara padamu begitu aku kembali.” Gangaa tertawa senang.
Gangaa menemui Sagar di kamarnya. Dia sedang bermain dengan mainannya. Sagar menaydari kehadiran Gangaa. gangaa berkata kalau dia tahu apa yang di rasakan Sagar, “kau pikir aku tidak bsia melakukan apapun kan? tapi tuan baru saja berkata kalau aku bisa melakukan apapun. Aku akan mengerjakan tugas yang dia berikan padaku. Kau akan melihatnya. Tunggu dan lihatlah! Sinopsis Gangaa episode 81 by Meysha lestari.