Sinopsis Gangaa episode 79 by Meysha Lestari. Sagar meminta Omkar agar segera memulai pemujaan, “kalau tidak bagaimana Gangaa bisa sembuh?” Omkar memberitahu nenek kalau dirinya akan melakukan Hawav demi kepuasan Sagar. Nenek mengangguk. Omkar segera memulai pemujaan. Omkar membantin, “bagaimana aku bisa melakukan ini? AKu tak ingin gadis itu mati. Niatku tidak begitu. AKu tak tahu apa yang akan terjadi sekarang.” nenek senang karena Omkar telah melakukan banyak hal untuk keluarganya. Madhvi tidak terkesan dengan apa yang di lakukan Omkar. Dia kembalai kekamar nenek untuk melihat Gangaa.
Sagar coba menarik Pulkit agar ikut melakukan puja. Tapi pulkit menolak, “tak ada gunanya melakukan apapun sekarang. Dia sudah mati!” Pulkit teringat bagaimana Gangaa selalu berpikir positif dan banyak membantu dirinya. Sagar juga memikirkan hal yang sama tentang Gangaa, bagaimana dia selalu bersamanya, membantunya dan mendukungnya dalam segala hal.
Dokter menyadari adanya gerakan di jemari Gangaa. Dia segera memeriksa nadinya. Wahajnya menjadi cerah dan berkata, “ada harapan dia akan selamat.” Mendengar itu, pelayan segera menyampaikan kabar baik itu pada semua orang. Semua menarik nafas lega. Pulkit memberitahu Sagar kalau pemujaanya telah membawa hasil, “ini seperi keajaiban saja.” Hanya Omkar yang terkejut dan menjadi tegang mendengar kabar itu, tapi dia tetap fokus dengan pujanya. Melihat itu, Pulkit ikut bergabung dalam pemujaan. Maharaj Ji menawarkan air pada mereka bertiga, tapi tak seoranpun mau mengambilnya. madhvi ikut berdoa demi kesembuhan Gangaa, “setidaknya dengarkan doa anak-anak ini, dewa.”
Gangaa batuk. Dokter memeriksanya lagi. Mata Gangaa perlahat tapi pasti terbuka. Dokter memberitahu anggota keluarga kalau Gangaa sudah sadar. Semua orang terlihat senang. nenek mengucapkans elamat paa Omkar dan Sagar atas keyakinan mereka. Omkar dengan rendah hati menjawab kalau itu adalah berkat tuhan. Semua masuk ke kamar nenek untuk melihat Gangaa. Omkar juga ikut dengan wajah tegang.
Madhvi membantu Gangaa duduk. Dokter meminta mereka membuatkan air jeruk untuk Gangaa, “minuman itu akan memberinya kekuatan.” Pelayan segera pergi untuk membuatkan minuman yang di minya. Dokter menanyai Gangaa kalau-kalau dia ingat ada orang yang memberinya makan atau minum sesuatu. Omkar semakin khawatir, takut kalau Gangaa memberitahu mereka semua tentang apa yang telah di lakukannya. Gangaa terlihat berpikir, dia menatap Omkar yang balas menatapnya dengan mata terbelalak. Gangaa menunjuk Omkar. Semua memandang Omkar dengan bingung. Gangaa berkata kalau Omkar telah mencampur pil manis dalam minumannya, “aku langusng merasa pusing setelah meminumnya. lalu aku tidak tahu apa yang terjadi kemudian.” Mereka semua menatap Omkar dengan tajam. Omkar dengan gugup mengatakan kalau dirinya hanya memberi Gangaa segelas air, “dia datang dari luar dan wajahnya memerah. Koki yang membawakan airnya.” maharaj Ji mengangguk. Omkar mengatakan kalau dirinya hanya menambahkan tablet gula kedalam air untuk menambah kekuatan. Gangaa tidak setuju dengan nya, “anda telah mencampur sesuatu yang lain.” Gangaa meminta Madhvi membawanya ke kamar Omkar, “aku akan memberitahu anda apa yang sudah dia berikan padaku.” Omkar merasa terperangkap.
Mereka semua pergi ke kamar Omkar. Gangaa menunjuk sesuatu yang ada di atas meja. Omkar mengatakan kalau itu adalah tablet bebas gula. Madhvi ternampak sesuatu yang tergeletak di tepi meja. Dia mengamatinya dan menemukan satu tablet tergeletak diatas meja. Madhvi memeriksanya dan kaget mengetahui kalau itu pil tidur, “ini bis amembunuhh orang kalau di berikan dengan dosis tinggi.” Informasi ini mengagetkan semua orang. Omkar membela diri, “aku tidak tahu apa-apa tentang ini.” Tapi semua mata menatapnya dnegan curiga. Omkar berteriak putus asa, “aku tidak melakukan apapun. Mungkin dia telah mencampurnya sendiri.. ~Omkar berbalik menatap gangaa~.. kau bilang kau akan mengaduknya sendiri. Mungkin kau sendiri yang telah menambahkannya. Kau kan tak bisa membaca.” Gangaa menyangkal, “aku tidak menambahkan apapun. AKu hanya mengaduk apa yang sudah kau campur dalam air.” Omkar pura-pura sedih, “aku melukai tanganku ketika melakukan havan, menahan lapar demi seorang gadis yang lalu menyalahkan aku atas keadaanya yang hampir mati. Mengapa aku akan membunuh gadis semanis dia? AKu harus pergi dari rumah ini. Cukup sudah!” Omkar memberitahu Babli kalau dia akan menikah di Gazipur saja. Nenek meminta Omkar agar tetap tinggal dan memarahi Gangaa karena menciptakan masalah. Bentak nenek, “kau telah merusak keluargaku!” Lalu nenek, Madhvi dan Pulkit mengejar Omkar.
Sagar menatap dengan marah pada Gangaa. Gangaa berkata kalau dirinya tdiak bohong, “mengapa aku bohong?” Sagar tidak tahu mengapa Gangaa melakukan itu, “kupikir kau akan mati maka aku ingin minta maaf padamu. AKu duduk bersama paman dan melakukan havan untukmu tapi kau menjebak dia. DIa benar. Ini pasti salahmu sendiri. Mengapa dia mau melakukan itu? Dia sangat mengkhawatirkan dirimu. Dia melakukan yagya untukmu sepanjang malam. Lalu mengapa dia ingin membunuhmu? Sebenarnya adalah kau tidak menyukainya, tapi dia sangat mencintaimu. Dia hendak meninggalkan rumah karena dirimu. Kau sangat jahat!” Setelah berkata begitu Sagar melangkah pergi, gangaa mengikutinya. Tapi Sagar mengatakan kalau dirinya tdiak mau bicara ataupun mendengarkan Gangaa, “kau jahat! aku telah salah. Kau jahat sekali. Aku tidak akan pernah bicara padamu.” Gangaa memegang pergelangan tangan Sagar sambil berkata, “suatu hari kau akan sadar kalau aku tidak jahat. kau melakukan hal yang salah. kau akan menyesal telahbersikap seperti ini padaku. Kau pasti menyesal. Aku tidak pernah bohong. Hari ini juga aku tidak berbohong tapi kau tidak percaya. Biar saja. Aku gila karena telah memanggilmu temanku. AKu menyelamatkan dirimu berkali-kali, kena marah karena mu dan kau bersikap sepeti ini padaku.”
Sagar menepiskan tangan Gangaa dan beranjak pergi. Gangaa menatapnya dengan kecewa. Dia membantin, “suatu hari kau pasti datang padaku dan minta maaf..” Sinopsis Gangaa episode 80 by Meysha Lestari