Sinopsis Gangaa episode 170 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 170 by Meysha Lestari. Gangaa memberitahu jawaban pertanyaa itu pada Bal Mahan dengan bahasa Isyarat. Bal Mahan memahami maksud Gangaa. Dia lalu membunyikan lonceng, “aku akan menjawab pertanyaa ini..”
Sudha terus meminta inspektur polisi untuk menyelamtakan Gangaa, “bantu menghentikan ketidak adilan ini…” Inspektur polisi mengulang jawabannya. Niru muncul dan mengancam polisi itu, ‘sekarang kau akan kehilangan pekerjaanmu. Petugas sepei dirimu tidak pantas memakai seragam itu. Kau tak mau menghentikan kegiatan ilegal seperti itu yang terjadi di wilayahmu. Apa jadinya jika aku komplen menentangmu? Salah tetap salah. Kau tak berhak membiarkan seseorang mempermainkan orang lain atas dasar agama.” Polisi terlihat bingung. Sudha lega melihat Niru datang. DIa memberitahu Niru kalau nenek tidak akan sanggup menghentikan jal Samadhi untuk waktu yang lama. Niru kaget karena ibunya tahu tentang hal ini tapi tak memberitahunya. Sudah mengatakan kalau nenek melakukan semua itu untuk menyelamatkan Gangaa. Niru meyakinkan mereka kalau tak akan membiarkan apapun terjadi pada Gangaa. Dia pergi ke tempat kompetisi bersama polisi.
Nenek di lempar keluar oleh murid-murid Sahyogi. Nenek mencari ibu Balahant tapi tidak menemukannya. Seorang pria lari keluar. Dia mengatakan kalau Gangaa kalah dan akan melakukan jal Samadhi. Nenek sangat terkejut karena Gangaa tidak menjawab pertanyaan itu meski dia tahu, “aku akan menyelamatkan dia. Aku tidak akan membiarkan dia melakukan Jal Samadhi.” Nenek sangat cemas.
Sahyogi meneriakan kemenangan Bal Mahant, “akutahu gaid sini tidak akan bisa menang melawan Bal Mahant. Dia punya banyak pengetahuan sementara gadis itu tak tahu apa-apa.” Sahyogi sempat terpikir kalau gangaa akan merusak permainan dengan memberikan jawaban sebenar pada Bal Mahan, “kalia semua sangat beruntung melihat gadis ini melakukan jal Samadhi dengan mata kalian sendiri.”
Niru dalam perjalanan.
Sahnyogi mengumumkan bahwa di kelahiran berikutnya, Gangaa akan menjadi Dewi setelah melakukan Jal Samadhi, “ambil restu dan berilah donasi sebanyak mungkin!” Nenek sangat marah melihat Sahyogi coba mengumpulkan uang dengan menggunakan Gangaa, “dia tidak akan mendapat tempat bahkan di neraka sekalipun.” Orang-orang dengan gelap mata mulai menyumbangkan uang mereka. Sagar sangat cemas. Nenek menyuruh mereka berhenti, “gadis ini akan mati. Mengapa kalian percaya kalau dia akan menjadi dewi di kelahiran berikutnya? Dia hanya gadis kecil. Tolong, selamatkan dia!” Sagar senang melihat nenek mendukung Gangaa. Tapi orang-orang Sahyogi memegangi nenek hingga nenek tak mampu berbuat apa-apa selain berteriak mencegah dan memohon. Sahyogi terus menyuruh orang-orang untuk meminta restu pada dewi. Sahyogi berbalik menataop nenek dan berkata, “kau seharusnya gembira. Orang-orang tidak menyukai janda, tapi lihat bagaimana mereka sekarang menyentuh kaki gangga. Mengapa aku harus menghentkan mereka?” Gangaa berkata kalau dirinya telah melakukan apa yang di minta nenek, “nenek ingin aku mati kan?” Nenek membantah, “aku ingin menyelamatkan kalian berdua. Bal Mahant adalah anak seorang ibu lalu kau! AKu terus meminta orang-orang untuk menyelamatkanmu tapi tak ada yang emndengarku. Aku tak berdaya. Aku tak bisa menghentikan bahkan jika aku mau.” Sahyogi mengumumkan kalau kini saatnya bagi Gangaa untuk melakukan Jal Samadhi. Gangaa, Sagar dan nenek tertegun.
Niru masih dalam perjalanan. Dia berharap tidak terjadi sesuatu pada Gangaa, “dia belum melihat apapun. Aku berharap kita tidak terlambat. Dia harus baik-baik saja.”
Seorang murid memuukul genderang. Murid yang lain masuk sambil membawa usungan dari kayu yang di hias- bunga-bunga. Sagar meminta mereka agar tidak membunuh Gangaa. Dua orang murid Sahyogi memegangi Sagar, “lepaskan aku! Lepaskan!” Gangaa dengan paksa di masukan kedalan kotak kayu itu. Dia berteriak memanggil Sagar. nenek terlihat lemas tak berdaya. Niru meminta inspektor agar bergegas.
Sagar dan Gangaa saling berteriak memanggil nama masing-masing. Nenek sangat terkejut dan tek aberdaya, dia terus berdoa memohon pada tuhan agar menyelamatkan Gangaa. Bal Mahant merasa buruk atas apa yang akan terjadi pada Gangaa, tapi dia juga tidak berdaya. Sagar tiba-tiba berteriak kalau ada ular. Orang-orang berlarian hiruk pikuk menyelamatkan diri. Sagar mengambil kesempatan itu untuk menyelamatkan Gangaa. Dia membuka pintu kota kayu dan menyuruh Gangaa kabur dari sana. Gangaa binggung. Sagar berteriak cemas, “lari Gangaa, larilah. Selamatkan dirimu!” Gangaa masih binggung. Sagar dengan putus asa berteriak, “setidaknya dengarkan aku sekali ini saja! Larilah…!” Gangaa tanpa buang waktu segera keluar dari kotak dan melarikan diri. Dua anak murid Sahyogi mengejarnya. Sagar sangat senang dan lega karena dia tahu betapa cepat Gangaa berlari, orang-orang itu tak akan berhasil menangkapnya.
Niru tiba di di sana bersama polisi. Mereka segera menangkap Sahyogi. Tapi Sahyogi mengelak telah melakukan kesalahan apapun.
Murid-murid Sahyogi kehilangan jejeak gangaa. Gangaabersembunyi di dekat sebuah gudang. Dia mendengar seseorang berteriak meminta tolong. Gangaa bergegas menuju ke arah teriakan itu berasal. Dia melihat seorang wanita meminta dari balik jendela. Dia di kurung dalam ruangan itu. Dia adalah ibu Bal Mahant. Wanita itu meminta agar Gangaa membebaskannya. Gangaa membebaskan ibu Bal Mahant. 
Sagar memberitahu inspektor kalau dirinya yang membantu Gangaa kabur atau orang-orang ini akan membunuhnya dengan paksa. Inspektur menyudutkan Sahyogi, “kau membodohi orang-orang tak besalah. Kau akan mendapat hukuman karena kejahatanmu hari ini!” Sahyogi menantang polisi untuk memberikan bukti atas tuduhannya. Gangaa masuk bersama ibu Bal Mahant. Ibu bal Mahant berkata kalau dirinya adalah saksinya. Dia tanpa  gentar menampar Sahyogi dengan keras, “kau penipu! Kau telah menjebak anakku demi keuntunganmu sendiri. kau ingin membunuh anakku seperti kau telah membunuh Mahant Sadanand Ji. Kau berbohong pada semu aorang. kau menipu semua orang! Kau telah melakukan perbuatan menentang Dharma! Orang-orang tidak akan memaafkanmu!” Pendeta juri dan pendeta senir lainnya terkejut mendengar kata-kata ibu Mahant. Itu sebabnya Sahyogi tidak memberitahu mereka saat Mahant Ji di ganti. Polisi kemudian menangkap Sahyogi dan membawanya pergi.
Bal Mahan dan ibunya berpelukan. Suasan haru menyelimuti tempat itu. Gangaa yang melihat itu diam-diam mundur dan pergi dari tempat itu. Sagar bericara pada Gangaa tapi saat menoleh Gangaa sudah tidak ada, “Gangaa mana?” Semua orang menatap sekeliling mencari Gangaa. Tapi Gangaa sudah lenyap. Nenek juga mencarinya.
Barkha menatap sebuah foto lama. DI amemuji Niru, “dia masih sama. Dia telah berhenti menua. Aku ingin punya suami seperi dia saja.” Madhvi tidak mengubris perkataan Barlha. Dia mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di kompetisi. Barllha meminta madhvi agar tidak cemas, “kakak ipar akan mengurus semuanya!” madhvi tidak tenang meski mendengar kata-kata Barkha. Barkha melihat nenek masuk kedalam rumah. Niru datang berrsamanya. Madhvi dapat melihat betapa Niru sangat marah, “ku harap semuanya baik-baik saja,”
Niru sangat marah pada ibunya karena dia tidak memberitahu dia tentang Jal Samadhi, “untungnya Sagar menelponku. Apakah ibu berharap bisa menghentikan semua itu sendirian?” nenek berkat akalau dirinya tdiak bisa memikirkan hal lain saat itu., “aku tidak menyukainya, tapi aku juga tak mau dia mati!”  Sagar berkata kalau dirinya tidak bisa menemukan Gangaa di manapun dalam rumah. Sagar berpikir kalau Gangaa sudah pulang kerumah. Niru berkat akalau Gangaa tidak akan pulang karena dia tidak bisa memenuhi janjinya. Sagar mengangguk sedih, “Gangaa itu sangat sombong. Dia tidak akan kembali sampai nenek menjemputnya.” Niru menawarkan diri untuk menjemputnya, “aku akan membawa dia pulang apapun caranya.” Nenek kesal, “apakah kau akan menentangku lagi?” Niru mengangguk, “kata-kata ibu sangat penting, sama pentingnya bagiku untuk memenuhi tanggung jawabku pada gadis yang telah aku bawa kerumah ini.” Nenek yakin Gangaa tidak akan mau pulang, “dia tidak bisa memenuhi janjinya. Kau tahu aku keras kepalanya, tapi apakah kau tahu betapa keras kepalanya dia? Aku bertaruh dia tidak akan mau kembali.” Niru tahu Gangaa sangat mencintai harga dirinya, “tapi hari ini dia harus pulang.” Niru pun peri untuk menjemput Gangaa.
Prabha memberitahu temannya tentang gangaa, “nenek sangat tegas. Dia tidak mau mendengarkan siapapun. Dia tidak akan membiarkan Gangaa kembali kerumahnya selamanya.” Prabha melihat satu set cangkir yangs angat cantik. Temannya memberitahu dia kalau dia mendapatkan itu dari jerman. wanita itu menyuruh pelayannya membersihkan kotoran yang di buat Prabha saat dia menumpahkan teh nya. Wanita itu mengatakan kalau dia mendapatkanbarang-barangnya yang lain dari UK. Prabha mengira UK adalah UttaraKhand. Prabha terus membual pada temannya tentang dirinya dan berpikir untuuk membuat dia terkesan.
Gangaa ada di asrama. Dia memikirkan semua yang telah terjadi hari itu. Dai sangat sedih karena tidak bisa memenuhi janjinya pada nenek. Sudha dan para wanita pulang ke asrama. Dia memberi gangaa jambu biji, “akutahu kau tak suka sedekah. Aku telah memetiknya dari pohon setelah meminta izin pada penjaganya.” Gangaa mengambil jambu itu. Sudha bertanya apakah Gangaa tahu jawaban dari pertanyaan yang terakhir? gangaa mengangguk. Sudha memeluknya, “lalu mengapa kau diam saja? Sesuatu bisa terjadi padamu. Tidakkah kau takut?” Gangaa menyangkal, “kalian semua ada di sana untuk menolongku tapi Mahant Ji hanya punya ibunya saja jika dia mati. Ibunya pasti akan sangat sedih. Ap ayang terjadi padanya kalau Mahant Ji mati? Untung nenek menyuruhku agar tidak menjawab pertanyaan itu.” Sudha bericara tentang janji gangaa pada nenek, “bagaimana kau akan pulang kerumah itu lagi?” Gangaa menjawab kalau dirinya tidak akan pernah kembali kerumah itu sekarang. Niru bertanya, “mengapa kau berkata begitu? AKu datang untuk membawamu bersamaku!”
Madhvi membawakan segela susu untuk Sagar. Sagar masih duduk di pintu memikirkan Gangaa. madhvi meminta Sagar meminum susunya, “kau telah berlarian sepanjang hari tanpa makan dan minum sesuatu. Tambah lagi aku akan sangat marah padamu kalau lain kali kau melakukan sesuatu dengan diam-diam.” Sagar meminta maaf pada ibunya, “aku sangat mencemaskan Gangaa. Ibu melarang aku pergi jadi aku peri tanpa memberitahumu.” Sagar tidak ingin meminum susus. Madhvi meminta sagar agar tidak khwatir, “ayahmu akan membawa Gangaa pulang.” Sagar tahu betapa keras kepalanya Gangaa, “dai tidak akan mendengarkan siapapun termasuk papa.” Madhvi yakin pada Niru. Sagar juga berharap Niru bisa membawa Gangaa kembali kerumah, “kalau dia tidak mau pulang itu artinya harga dirinya lebih penting baginya atau bagi persahabatan kami.” madhvi berharap Gangaa setuju untuk kembali kerumah.
Niru mengingatkan Gangaa bahwa dirinya yang telah membawanya kerumah dari ghaat, “kau adalah tanggung jawabku. AKu juga punya hak sama hari ini. Kau benar, nenek tidak memintaku untuk membawamu pulang, aku melakukannya sendiri. Kau akan tinggal bersama kami.” Gangaa menyahut kalau dirinya tidak bisa memenuhi janjinya pada nenek, “bagaimana aku bisa berhadapan dengan nenek? Aku akanjadi pembohong kalau begitu. AKu merindukan kalian semua. Aku bisa tinggal di asrama sementara merindukan kalian dan menangis untuk kalian. tapi aku tidak akan bisa tinggal dirumah tuan tanpa memenuhi janjiku. Itu akan memakanku dari dalam.” Niru mengangguk mengiyakan dengans edih, “aku tahu betapa kau sangat mencintai harga dirimu. AKu sudah mengerti sejak awal bahwa kau tidak akan berkompromi bahkan jika situasi menjadi buruk. Tapi aku masih datang untuk menjemputmu, AKu pikir kau akan berubah pikiran. Tapi tak masalah. Aku tidak akan memaksamu. Ikuti kata hatimu. Kau akan memberitahu aku kalau kau butuh sesuatu kan?” Gangaa mengangguk. Niru berpesan agar gangaa menjaga dirinya denganbaik. Dengan sedih Niru meninggalkan asrama. Sudah dan wanita yang lain menanggis. Gangaa berlari kedalam. mamta ingin mengejar, tapi Sudha melarangnya, “biarkan dia sendirian untuk sementara waktu. Di atidak akan menangis di depan kita. Dia tahu kalau dirinya telah menutup jalannya untuk kembali kerumah amm ji. Dia pasti terluka. Dia akan meras baik setelah menangis.”
Sagar tidak senang mengetahui kalau Gangaa tidak datang hari ini, “persahabatan kita tidak berarti apa-apa di bandingkan harga dirimu!”
Gangaa menatap keluar jendela dengan wajah sedih, Dia teringat saat-saat tinggal di rumah Chaturvedi, “maafkan aku tuan. Aku telah menyakitimu dengan menolak pulang bersamamu. Sagar juga pasti sangat marah padaku. Dia tidak akan mengerti mengapa aku melakuan itu!”
Di dalam kamarnya, Sagar berpikir bahwa Gangaa tidak pernah menganggap dia temannya, “kau tidak melakukan hal yang benar denganku. AKu tidak akanmemaafkanmu bahkan jika kau meminta maaf 10 kali!”
Besok paginya Sagar menyimpan layang-layang dan sepeda kayu diatas tempat tidur. Dia terlihat sangat marah. Barkha membawakan Milkshake pisang untuknya. Sagar menolak untuk meminumnya, “biarkan aku melakukan pekerjaanku. AKu akan mengembalikan semua barangnya jika dia tidak mau kembali ke rumah..” Barkha melarangnya, “Ganga akan pulang suatu hari. Biarkan barang-barang itu ada di sini.” sagar menolak, “dia telah membuktikan apa yang di anggapnya paling penting. AKu akan pegi!” Barkha gagal menghentikan Sagar. Dia hanya bisa berguman, “kau sangat menghawatirkan dia. kau pikir kau bsia membuat dia keluar dari hidupmu dengan mengembalikan semua barang-barang dia padanya? Tidak! Itu tak akan terjadi.” Telpon Barkha berunyi. Dia mengangkat telpon itu dan berkat akalau dirinya akan datang.
Nenek menyalankan dupa di depan foto suaminya, “sepertisetiap tahun, aku juga ingin melakukan Shard dengan ritual yang benar hari ini tapi aku tidak bsia melakukannya. Tolong maafkan aku! Ku harap kau memahami maalahku.” Niru bergabung dengan nenek. Nenek duduk di atas tempat tidurnya. Niu dan Mahdvi memberi hormat pada almarhum ayah Niru. maharaj datang untuk memberitahu nenek kalai seseorang datang untuk bertemu dengannya. nenekberkat adirinya tdiak mau bertemu siapapun. Maharaj menyarankan nenek untuk melihat dulu  siapa yang datang, “nenek pasti sangat gembira setelah melihat orang ini.”
Nenek pegi untuk melihat tamunya. Di asangat terkejut melihat Bal Mahant dan ibunya menunggu dirinya. Bal mahant berkata, “aku bukan Bal Maham, tapi gaurav.” Ibu Bal Mahant berterima kasih karena telah menyelamatkan anaknya. Bal Mahan berkat akalau dirinya datang untuk melakukan Shard .. SInopsis Gangaa episod e171 by Meysha lestari