Sinopsis Gangaa episode 161 by Meysha Lestari. Gangaa tidak terima nenek di perlakukan seperti itu tapi tidak tahu apa bisa dia lakukan. Nenek kemudian mencuci kaki Mahant Ji sesuai keinginannya. Gangaa berpikir kalau nenek Bl Mahant pasti seusia nenek, “siapa yang membersihkan kaki neneknya?” Bal Mahant memberkati nenek dengan meyentuh kepalanya. Nenek ingin memulai Bhoj, tapi Bal Mahant bertanya apakah semua orang sudah mengambil restu dari nya? Semua orang mengangguk. Tapo Bal Mahan tidak merasa begitu. Sagar datang kemudian dan bertanya-tanya, “apa yang terjadi di sini?” Bal Mahan menunjukkan Jarinya kearah Gangaa, “dia belum membersihkan kakiku.” Sagar sadar kalau pria muda itu adalah Bal Mahant. Gangaa menolak untuk membersihkan kaki Mahant Ji. Denga keras kepala dia menolak. nenek pergi memaksanya.
Prabha sedang menunggu semua orang. Barkha datang. Prabha dan barkha saling berpelukan. Prabha menatap Barkha dari kepala sampai ujung kaki, “aku datang untuk mengajakmu kerumahku.” Barkha ingat kalau Prabha selalu membuat alasan. Prabha berkata kalau dia tidak masalah kalau Brakha tidak mau, “bagaimana kau akan meninggalkan rumah besar yang penuh kemewahan ini?” barkha menyahut kalau dirinya akan ikut Prabha kalau dia megajaknya dnegan penu cinta. Prabha memberi hadiah Saree pada Barkha. Barkha menerima hadiah itu, tapi Prabha terlihat berat untuk melepaskannya. Barkah berencana akan membuat gaun dari kain itu.
Niru datang. Dia memberitahu Madhvi tentang Sagar. Madhvi berkat akalau dirinya telah memasak makanan favorit Barkha. Niru memebritahu kalau mereka semua telah makan di luar. Barkha memberitahu Madhvi kalau dia bertemu Niruu di luar, “lalu kami peri makan di luar. AKu akan memakan masakanmu besok.” Madhvi terlihat kecewa. Prabha senang melihatnya, “sayang sekali. Kau memasaknya dengan penuh kasih sayang tapi Barkah bahkan tidak perduli. AKu akan berdiri di pihakmu.: madhvi poergi tanpa makan sesuatu dan menyuruh Maharaj menyimpannya di dalam. Prabha memakan makanan yang di bawah Barkha untuk Madhvi. Madhvi menghentikannya, “nenek akan marah besar kalau tahu kau makan makanan dari luar. Ini akan menjadi masalah. Aku akan membungkus makanan itu untukmu.” Prabha dengan sengaja menjatuhkan sepotong makanan di lantai untuk memancing keributan dirumah itu.
Nenek menyuruh Gangaa meminta restu dari Bal Mahant Ji. Tapi Gangaa menolak menyentuh kakinya, “dia sangat muda.” Nenek memberitahu kalau balMahant Ji lebihtua dari Gangaa, “kita menghormati yang tua,” Gangaa menyahut kalau nenek lebih tua dari Bal Mahant, “aku tidak suka saat dia bicara seperti itu padamu.” Sudha meminta Gangaa melakukan apa yang mereka suruh, “jangan bikin keributan lagi.” Sudha menarik Gangaa dengan paksa. Sagar semas kalau Gangaa akan berbuat kesalahan di depan mahant Ji, “nenek tidak akan pernah memaafkan dirinya.” Gangaa tetap menolak menyentuh kaki Mahant Ji meski Gangaa membawanya mendekat. Sagar menengahi. Di amemuji Bal Mahant Ji. Sagar meminta Bal Mahant memberkatinya agar dia bis amenjadi orang besar. nenek berkat abahwa segalanya akan berjalan denganbaik jika kita mencari berkah dari orang suci. Gangaa heran mengapa Sagar sangat memuji Bal Mahant, “mengapa dia berbohong?” Semua perhatian dialihkan. Bal Mahant beranjak untuk melakukan Bhoj. Nenek bertanya pada Sagar bagaimana dia bisa datang ke asrama. Sagar memberitahu nenekk semuanya. Bal Mahan menatap gangaa sekali lagi sebelum keluar dari ruangan itu.
Madhvi bertanya pada Niru bagaimana dia bisa pergi ke restauran kalau dia tidak suka makanannya? Niru berkata kalau tidak seperti itu, “siapa yang menemai kita ke restauran juga penting. Dia sangat antusia. Kau sendiri tak pernah bebas dari pekerjaan rumah.” madhvi berpikir kalau Niru bahkan tidak pernah bertanya tentang itu padanya.
Sagar pergi menemui Gangaa di kamarnya, “ini kamarmu?” Gangaa mengangguk, “aku tidak menyangkah kalau kau pengemar Bal Mahant Ji.” Sagar meras akalau Gangaa tidak memahaminya lagi kalau tidak dia pasti mengerti kenapa aku melakukan itu, “kau tak akan mengerti. AKu sangat lapar. Tak ada seorangpun yang menawari aku makan.” Saat Sagar berbalik kearah Gangaa, dia sudah hilang. Sagar kesal, “jaha. kau bahkan tidak perduli padaku sama sekali!” Gangaa kembali dengan semangkok Kheer, “aku yang membuatnya.” Sagar menolak untuk memakannya. Gangaaa tidak perduli, dia meletakan mangkuk Kheer itu di atas bale-bale lalu keluar dari sana. Sagar mengambil mangkuk itu dan memulai memakan Kheernya. Gangaa mengawasinya dari luar. Dia menyeruput semuanya, “lezat sekali, apakah dia benar-benar membuatnya sendiri?” Gangaa mengetuk pintu. Sagar cepat-cepat meletakkan mangkok itu kembali ke atas bale-bale. Gangaa berkata kalau dia akan mengambil mangkuk kher karena Sagar tidak mau memaknnya. Gangaa melihat mangkok yang separuh kosong dan berkata denga nada menggoda, “mungkin seekor kucing telah memakannya.” Setelag berkata begitu Gangaa bergegas peri. Sagar mengejarnya karena dia tahu kalau Gangaa menyebutnya kucing. Saat berlari, Gangaa menabrak Bal Mahan Ji. Sagar segera berhenti mengejar Gangaa.
Bal Mahant tahu kalau Gangaa tak punya niat untuk menyentuh kakinya. Gangaa berkata, “ayahku pernah bilang bahwa kita sebaiknya menyentuh kaki orang yang lebih tua atau para guru. Tapi kau bukan keduanya. lalu mengapa aku harus melakukan itu?” bal mahant menjelaskan kalau orang menjadi besar bukan karena usia, tapi karena karmanya. Semua orang memamggil aku Gurucharan di sini.” Gangaa langsung menolak untuk memanggil Bal Mahant dengan sebutan itu, “kau tidak mengajari aku apapun, lalu bagaimana aku bisa menerimamu sebagai guru?” Sahyogi Bal Mahant coba untuk menghentikan Gangaa tapi Bal Mahant memegang tangannya. Bal Mahant berkata pada Gangaa, “kau pikir kau sangat cerdas? Jelaskan padaku arti dari Shloka ini.” Bal Mahant mengucapkan satu Shloka pada Gangaa. nenek dan Sagar berpikir kalau Gangaa telah mengundang masalah untuk dirinya sendiri. Gangaa tidak pernah mendengar Shloka itu sampai sekarang jadi dia tidak tahu apa-apa. Tapi Gangaa tak kehabisan akal, dia balik menantang, “tapi aku akan menerima kau layak sebagai guru kalau kau bisa menjawab pertanyaanku. Gangaa bertanya menyuruh Bal Mahant untuk menyebutkan nama presiden pertama Indua setelah kemerdekaan. Bal Mahant terdiam. Sagar menyerigai senang. Gangaa bertanya, “apakah kau tidak tahu jawabannya?” Gangaa tersenyum dan senyum Gangaa semakin membuat kesal bal Mahant.
Sudha memarahi gangaa, “ingat batasanmu!” Sudha meminta maaf pada Bal Mahant atas nama Gangaa. Semua wanita melakukan hal yang sama, “gadis ini tidak tahu betapa tingi pengeathuan anda. Mohon maafkan dia! Silahkan menikmati hidangan. Mohon ampuni kami!” Sahyogi Bal Mahant memberi isyarat pada bal Mahant. Nenek memperingatkan Gangaa agar diam di luar.. Sinopsis Gangaa episode 162 by Meysha Lestari