Sinopsis Gangaa episode 129 by Meysha lestari

Sinopsis Gangaa episode 129 by Meysha lestari. Kepalas sekolah mencari bu Guwanti. Gangaa memberi tahu kepala sekolah kalau bu Guwanti pulang karena ibunya sakit. Kepala sekolah ingin beberapa ketas dari Guwanti karena kepala sekolah Sagar telp dan ingin agar mereka mengumpulkan kertas itu sekarang. Peon sedang cuti. gangaa menawarkan diri untuk pergi mengantar nya dan kembali kesekolah secepat mungkin. Kepalas sekolah semula ragu-ragu tapi Gangaa berhasil meyakinkan dia.
Sagar minum jus. Nenek meminta Sagar agar tidak menari, “sekarang kau tidak kenapa-kenapa, tapi bagaimana kalau ada yang salah?” Sagar ingin terus menari. Madhvi setuju degan nenek, “kau jangan membuat hidupmu dalam bahaya, sagar.” Sagar bertanya apa yang terjadi padanya? Madhvi memberitahu Sagar kalau dirinya lemah. Pulkit membujuk sagar untuk ikut tahun depan saja. Sagar bersikeras untu ikut tahun ini, “aku telah berlatih sangat keras untuk ini. Aku tak mau minum jus ini kalau tidak boleh ikut partisipasi.” Nenek akhirnya menyerah dna setuju dengan keinginan Sagar. Mereka kemudian menyuruh sagar istirahat dan keluar dari sana. Di luar, Madhvi bertanya pada nenek kenapa dia setuju  dengan keinginan sagar. nenek menjawab bahwa saat ini Sagar tidak akan mengerti, “biarkan dia sehat dulu, nanti aku bicara lagi padanya.”
Gangaa mengambil kertas dari rumah bu Guwanti. Guwanti tidak ada di rumah, dia sedang pergi untuk mengambil obat. Ibu  bu Guwanti memberi Gangaa air minum. Dia batuk-batuk, Gangaa hendak mengambilkan air untuk dia. tapi dia meminta gangaa mengambilkan obat isaopnya. Gangaa melihat beberapa foto yang di pajang di dinding. Igu Guwanti sudah agak baikan. Gangaa bertanya tentang foto-foto itu. Ibu bu Guwanti menjelaskan kalau itu adalah foto Guwanti, “dulu dia adalah seorang penari yang baik waktu masih muda. Dia ingin menjadi penari terkenal tapi harus menyerahkan semua mimpinya karena anak gadis tidak boleh melakukan apapun seperti itu di zamannya. Lalu dia menikah dan tidak pernah menari lagi. Aku bertanya-tanya kapan aku bisa melihat senyuman di wajah puteriku lagi.” Gangaa terpikir sesuatu. Dia lalu pergi kesekolah.
Sekolah sudah berakhir ketika Gangaa kembali ke sekolah. Dia menghentikan teman-temanya agar pulang kerumah. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih pada gangaa atas bantuannya. Dia melihat murid-murid belum pulang dan bertanya, “apa yang kalian lakukan di sini?” Gangaa memberitahu Bu kepsek kaalau dia yang meminta teman-temannya untuk tinggal, “aku sudah menemukan guru tari untuk kita.” Guwanti datang telat karena ibunya sakit. Gangaa memberitahu Guwanti kalau dirinya sudah menemukan guru tari. Guwanti bertanya, “siapa?” gangaa menunjuk dirinya, “adna bu guru. Anda akan mengajari kami menari. Anda banyak menerima penghargaan dan piala. Anda telah belajar dari guru besar. AKu tahu betapa anda sangat suka menari. Sekarang kita punya guru tari di sekolah kita. Pada siapa lagi kita minta tolong?” Guwanti menolak dengaan berkata kalau dirinya sudah lama tidak berlatih, “aku tidak akan bisa melakukannya sekarang. Mungki keluargaku juga akan keberatan.” Kepala sekolah berkata kalau Guwanti hanya perlu mengajari anak-anak, bukan tampil di panggung, “aku bisa bicara pada keluargamu kalau kau mau.” Guwanti menolak, ‘sudah sangat lama. Apa yang akan aku ajarkan pada mereka?” Kepala sekolah berkat akalau bakat tidak akan pernah hilang, “cobalah sekali saja.” Anak-anak juga memohon pada Guwanti agar mengajari meeka menari. Kepala sekolah berkata, “sekolah kita ikut berpaartisipasi setelah begitu lama karena Gangaa. Apakah kau ingin mimpi gadis ini gagal karena kita tidak punya guru tari?” Guwanti terlihat berpikir sebentar lalu dia setuju. Gangaa mengucapkan terima kasih padanya, “aku sudah bilang kita akan menemukan guru tari.” Bulbul terlihat tidak senang.
Gangaa menemui Sagar di kamarnya. Dia sedang mendengarkan musik denga earphone. Gangaa menarik earphone itu dari telinga Sagar, “apa yang terjadi padamu, Sagar? Semua orang mencemaskanmu.” Sagaar berkata kalau dirinya baik-baik saja, “tapi kau pasti senang karena aku tidak bsia ikut karena aku tidak sehat sekarang.” Gangaa mengatakan kalau dirinya hanya akan bersaing dengan orang yang sama, “kau di tempat tidur sekarang dan harus mengambil banyak obat agar kuat..” Sagar yakin akan kemenangannya. Gangaa memberitahu Sagar kalau sekolahnya sudah menemukan guru tari. Sagar mengejeknya karena gangaa tdiak tahu gaya menari. Gangaa berkata bahwa dia yang mau mencoba akan menang, “tuan yang bilang itu.” Sagar memberitahu gangaa kalau kompetisi antar sekolah itu angat sulit. Gangaa menolak untuk gagal sebelum mencoba. Sagar terbatuk-batuk. Gangaa mengambikan dia air minum sambil berkata, “kau bahkan tidak punya kekuatan untuk bicara. Cepat sembuh maka kita akan lihat siapa yang menang!” Keduanya saling menantang satu sama lain.
Senior MLA, wanita yang jadi tamu kehormatan di sekolah Sagar menyuruh MLA bertindak cepat, “aku tidak bisa mendiamkan hal ini terlalu lama. Isu ini saangat sensitif. Jika kau gagal menjalankan tanggung jawab ini, maka kau akan tahu konsekuensinya.” lalu wanita itu menutup telponnya. MLA Shrivastav sangat marah. Dia melimpahkan kemarahan itu pada anak buahnya yang tidak kompeten, “kalian tidak bisa menemukan gadis itu atau Cdnya..” Pimpinan preman membeirtahu MLA kalau dirinya sudah mengerahkan orang-orangnya di rumah sakit untuk mencari info tentang CD itu, “kami akan menanyainya begitu dia tersadar.” MLA menyuruh anak buahnya itu agar memeriksa semua CCTV di area di mana dia melihat gadis itu.
Gangaa mematikan laptop Sagar, “kau harus cepat sembuh dulu. Bagaimana kau akan ambil bagian dalam kompetisi kalau kau tidak sehat? Minum obatmu lalu istirahat. Kau akan mendapatkan laptopmu lagi setelah kau benar-benar sembuh.” Keduanya lalu bertengkar memperebutkan laptp. Sagar memanggil ibunya. Gangaa tetap bersikeras, “tuan pasti akan melakukan hal yang sama kalau dia ada di sini.” Madhvi mendukung Gangaa, “sembuh dulu, setelah itu baru kau bisa menggunakannya. Kau bahkan menari sambil duduk diatas tempat tidur. Sekarang ayo minum obatmu!” Sagar menolak karena dia tidak suka rasanya. Gangaa mengatakan kalau obat itu bukan jelebi jaditak poerlu di pikirkan rasanya. kau tidak akan bisa ikut ambil bagian dalam kompetisi kalau kau tidak mau meminumnya.” Sagar kesal, “okey.. tak masalah!” DI alalu meminum obat itu dengan terpaksa. Madhvi tersenyum lega. Gangaa hendak membawa pergi laptop  Sagar, “aku akan menyimpan laptop ini sampai kau sembuh. Ambil dariku kalau kau sudah baikan.” Sagar mengentakkan kakinya dengan marah. Madhvi menenangkan Sagar kalau Gangaa melakukan itu demi kebaikannya.
Guwanti memberitahu murid-murid bahwa mereka harus disiplin dalam melakukan sesuatu termasuk menari, “kalian tidak boleh menganggap remah. Orang-orang menghabiskan seumur hidupnya untuk belajar keahlian itu.” Dia lalu memutar lagu. Anak-anak tidak tertarik karena itu lagu klasik. Gangaa ingat Sagar dan teman-temannya menari dengan lagu terbaru, “akankah kita bisa menang kalau menari dengan lagu itu?” Sinopsis Gangaa episode 130 by Meysha lestari