Sinopsis Gangaa episode 128 by Meysha lestari.

Sinopsis Gangaa episode 128 by Meysha lestari. MLA menyuruh Sankar mengawasi rumah Niru karena dia tahu kalau CD itu pasti ada di rumah itu. Shankar berkata, “kalau itu masalahnya, maka Niru pasti sudah menyerahkan CD itu pada pengadilan. MLA mengangguk, “aku tahu. Tapi oengadilan akan memberitahu aku sebelum bukti seperti itu di sampaikan. Sampai sekarang belum ada berita tentang itu. Artinya CD itu masih ada di rumah itu.” Shankar setuju dengan permintaa MLA dengan syarat setelah kasus ini selesai MLA jangan lagi melupakan dan membuang dia. MLA mengiyakan sambil tertawa, “tentu saja tidak. Kau temanku… teman baiku..!” Keduanya lalu berpelukan. Dan masing-masing memperlihatkan mata jahat mereka di balik punggung yang lainnya.
Dalam mobil, Sagar mendengarkan musik dengan earphone sambil bernyanyi cukup keras. Gangaa menyuruh Sagar diam, karena berisik. Keduanya ribut lagi tentang guru tari dan latihan menari serta kompetisi antar sekolah. Masing-masing mengatakan kalau mereka akan menang. Untungnya, sudah sampai di sekolah Gangaa, jadi pertengkaran itu tidak berlanjut. Gangaa hendak turun. Sagar myeletuk, “aku sudah mengantarmu, apakah kau tidak mau mengucapkan terima kasih?” Gangaa sambil tersenyum berkata, “iya..terima kasih!” Gangaa pun turun dari mobil. Sagar melambaikan tangan dan Gangaa membalasnya.
Bulbul dan teman-temannya tekejut melihat Gangaa turun dari mobil. Seorang teman berkata, “lihat dia diantar pakai mobil bagus..” Bulbul menyahut kesal, “kenapa memangnya? AKu juga bisa datang dengan menggunakan mobil karena ayahku kan sopir. jand itu tak mungkin anak orang kaya. Dia mungkin pelayan di rumah seorang kayan.” Reena melihat Sagar di mobil dan berkata, “lihat itu anak lelaki yang kita temui di sekolah waktu itu.” Gangaa melangkah mendekati teman-temannya. Reena bertanya, “mobil siapa itu Gangaa?” Gangaa menjawab, “itu mobil tuanku, tuan di mana aku tinggal.” Gangaa kemudian melangkah masuk kekelas di ikuti teman-temannya. Bul berdiri sendirian di teras kelas dengan wajah kesal.
Sagar sedang berrlatih menari di sekolahnya. Guru tari memuju Sangar karena dia menari dengan bagus sekali. Setelah cukup lama berkatih, guru menyuruh anak-anak istirahat sebentar. Sagar pergi minum dan minum obat. Tapi belum juga dia minum obat, Chandan mendekatinya, “kau harus memberitahu pak guru kalau kau tak ingin menjadi utama..” Sagar menolak, “mengapa aku harus melakuan itu? Kalau kau ingin menjadi penari utama maka kau harus menari lebih bagus dari aku…” Chandan memaks Sagar sekaligus mengancamnya. Sagar tidak perduli. Chandan meninggalkan Sagar dengan marah. pak guru memanggil anak-anak agar berlatih lagi. Sagar minta waktu sebentar untuk minum obat. Chandan melihat itu, dia jadi penasaran.
Di sekolah Gangaa, anak-anak menyingkirkan meja dan bangku kepinggir kelas untuk di pakai latihan menari. Bu Guwanti yang akan melatih mereka. Bu Chautala datang untuk membantu, tapi dia binggung karena sekolah amereka tidak punya musik system seperti di sekolah Sagar. Bu kepala sekolah datang sambil membawa Cd player dan salon dari rumahnya untuk anak-anak berlatih. Gangaa dan amak-anak senang melihatnya. Guwanti mengaku di depan guru dan murid-murid kalau dia bicara besar di depan guru tari Sagar tapi sebenarnya dia sadar kalau mereka tidak akan  bisa mengalahkan sekolah itu. Mereka punya segalanya, ruang tari yang luas, alat musik yang bagus dan guru tari yang mengajari mereka menari. Kepala sekolah mengingatkan Guwanti agar tidak menjatuhkan semangat anak-anak, “sebagai guru kau seharusnya memotivasi mereka.” Guwanti meminta maaf, “tapi siapa yang akan mengajari mereka?” Kepala sekolah berkata kaalau dia tidak mampu mencarikan guru tari untuk mereka karena dia tak mampu membayarnya. Bu Chautala berkata biar saja dirinya yang melatih anak-anak seperti cara dia mengajari mereka olah raga. Bu Chautala menujukan gerakan-gerakan yang akan dia ajarkan. Semua orang tersenyum geli. Gangaa berkata mereka tidak membutuhkan guru tari karena mereka akanberlatih bersama-sama. Guwanti berkata seluruh sekolah di Banaras ikut dalam serta dalam kompetisi ini, “tidak mudah untuk menang sepeti yang kau pikirkan Gangaa. Aku masih akan mengatakan bahwa kita tidak punya kesempatan untuk memenangkan kompetisi ini.”
Latihan tari di sekolah Sagar masih berlangsung. Sagar begitu besemangat sampai kecapekan. Chandar menatap sagar yang kelelahan. Dia ingat kalau Sagar minum obat. DI aminta izin pada guru untuk beristirahat sebentar. Dia pergi mendekati tas Sagar yang ada di atas meja. Dia meminum minuman Sagar dan mencuri botol obat Sagar. Sagar tidak melihatnya. Chandan cepat-cepat menyimpan obat itu dalam sakunya. Dengan puas, Chandan kembali berlatih.
Sagar sangat kelelahan. Dia minta izin untk istirahat sebentar. tapi Chandan berkata kalau dia adalah penari utama, tidak boleh beristirahat dulu. Guru mendukung Chandan. Sagar terpaksa setuju. Dia berlatih lagi. tapi staminanya asudah habis, dia terpaksa minta istirahat untuk minum obatnya. Guru mengizinkan. Sagar peri ke tasnya mencari botol obat, tapi tidak ketemu. Dia sangat cemas. Yash yang melihat itu mendekatinya, “ada apa Sagar? kau berkeringat banyaks ekali.” Sagar berkata kalau obatnya hilang. Yash ikut mencari tapi tidak ketemu. Sagar terlihat lemah dan tidak bertenaga. lalu dia jatuh pingsan. Guru menjadi panik. Chandan menyerigai puas. Guru menyuruh Yash menelpon seseorang karena Sagar harus di bawa ke rumah sakit.
anak-anak bermain kabaddi. Bulbulmemanggil Reena dan anak-anak yang lain untuk ikut bermain dalam permainan itu, “kita tidak bisa berlatih karena tdiak ada guru.” Gangaa masih positif bahwa mereka pasti bisa, “awalnya kkita tidak punya tempat untuk berlatih tapi sekarang kita punya. Kita juga pasti bisa mencari gurunya juga.”
Raghav Ji memberi kabar terbaru tentang kondisi Solanki pada Niru. tapi dia tidak punya petunjuk di mana CD itu berada hingga saat ini. Phak MLA juga mengalami hal yang sama. Mereka tidak tahu di mana CD itu berada.
Setelah mendapat telpon Yash, Madhvi dan nenek segera pergi ke rumah sakit. Dokter meyakinkan mereka kalau Sagar baik-baik saja, “mungkin dia tidak minum pobat tepat waktu makanya ini terjadi.” yash memberitahu mereka kaalau Sagar tidak bsia menemukan obatnya dalam tas. Nenek memarahi Madhvi karena teledor. Madhvi mengatakan kalau dia telah menyimpan obat itu dalam tas Sagar. Dokter memberitahu kalau Sagar pingsan karena terlalu lelah, “dia butuh istirahat sebentar. Kalian bisa membawanya pulang sekarang.” Madhvi dan nenek menemui Sagar, mereka sangat mencemaskan dia.
Gangaa dan murid-murid meminta Bulbul untuk mengajari mereka menari. Bulbul setuju dan mulai mengajari mereka. Tapi dia menjaadi kesal ketika mereka tidak bisa mengikuti langkahnya dengan benar. Bulbul berkata, “aku tidak tertarik untuk kalah!” Lalu dengan marah dia keluar kelas. Gangaa bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan sekarang..  Sinopsis Gangaa episode 129 by Meysha Lestari