Sinopsis Ashoka Samrat episode 246 by MeyshaLestari

Sinopsis Ashoka Samrat episode 246 by MeyshaLestari. Amadhya masuk ke perpustakaan dan berusaha mencari buku itu sekali lagi. Ashoka melihatnya dari tempat tersembunyi. Amadhya mengambil buku Asthashastra yang tadi di pegang Ashoka. Dia menyadari ada sesuatu dengan buku itu lalu membawanya pergi. Amadhya keluar dari ruangan itu, Ashoka keluar dan persembunyiannya dan menemukan kalau buku itu telah hilang. Ashoka membatin, “aku belum selesai menggambar peta itu dengan lengkap. Apa yang harus kulakukan dengan peta yang tidak lengkap?”

Kaurvaki mencari Ashoka. Keduanya bertabrakan dan kertas bergambar peta di tangan Ashoka terjatuh. Kaurvaki mengenalinya dna menatapnya tak percaya, “kau berencana untuk masuk kedalam istana Kichak?” Ashoka meminta Kaurvaki agar tidak memberitahu semua orang. Kaurvaki berniat pergi bersama Ashoka agar bisa bertemu ayahnya. Kaurvaki meminta Ashoka agar membawanya serta kalau ingin dia tutup mulut. Dia juga mengingatkan janji Ashoka bahwa mereka akan saling bantu tanpa perlu bertanya. Ashoka setuju.

Kaurvaki mengejek Ashoka karena hanya membawa separuh gambar peta, “tak ada pintu di sini yang akan membawa kita masuk kesana. Tapi aku masih bisa membantumu…” Ashoka menyuruh kaurvaki tidak banyak bicara karena dia sudah terlambat karena dirinya. Ashoka menatap sekeliling ruangan dan melihat patung yang terletak si dekat dinding. Dia ingat pernah melihat prajurit memutar patung itu sebelumnya dan masuk ke dalam lorong rahasia. Ashoka mendekati patung itu, lalu memutarnya. Benar saja, ada pintu terbuka. Lalu kedua muda-mudi itu masuk kedalamnya.

Kaurvaki dengan heran bertanya pad aAshoka bagaimana dia tahu kalau pintu itu akan terbuka. Ashoka memberitahi Kaurvaki kalau patung itu adalah simbol Maurya. kaurvaki menyebut Maurya pengecut, “itu sebabnya mereka butuh lorong rahasia untuk dapat keluar.” Perdebatan terjadi lagi. Ashoka membela leluhurnya dan Kaurvaki mencelanya. Perdebatan berakhir ketika Ashoka menunjukan peta yang hany aseparuh dan berkata, “kita hanya punya separuh dari peta, kita harus menemukan sendiri arah yang benar. Kita perlu banyak waktu.”

Amaadhya berpikir, “akan lebih susah mengajak Kichak berpihak padaku daripada menemuinya. Kalu tidak akan sulit untuk menghancurkan Dinasti Maurya.” Amadhya juga telah berada di lorong rahasia.

Kichak meminta Bhami minum susu, tapi Bhami dengan sopan menolak. Kichak marah dan membuang susu itu ke lantai, “kau tak bisa menjaga sendiri sendiri karena itu kau tidak bisa mengandung seorang bayi. Kau seharusnya sadar kalau bayi dalam kandunganmu adalah putra Mahanayak Kichak! Ini kesempatan terakhirmu! AKu akan meninggalkanmu kalau kau tidak bisa memberiku anak! AKu tidak mau punya istri yang mandul! Bayi ini sangat penting bagiku. Peramal itu meramalkan tentang bayiku yang akan duduk di tahta. Semuanya terjadi dengan benar begitu aku mendengar kabar itu. Ashoka datang padaku. Aku mendapatkan koin emas kerajaan. Aku akan menunjukan padamu apa keuntungan yang akan aku peroleh.”

Ashoka tiba di lorong yang memiliki 4 cabang. Dia bingung, “bagaimana aku akan menemukan lorong yang tepat?” Kaurvaki bertanya, “mengapa kau membuat contekannya? Kau kanbisa mengambil yang asli?” Ashoka menjawab, “aku tidak tahu kalau seseorang akan mengambil buku yang sama. Dan lagi tidak baik mencuri sesuatu dari Vishwavidyalaya.” Kaurvaki tak ingin endengar ocehan Ashoka, “kita akan tersesat dalam labirin ini karena tindakanmu.” Kaurvaki dengan kesal melangkah tanpa melihat dengan benar. Dia hampir saja terluka kalau Ashoka tidak menghentikan langkahnya. Kaurvaki menjerit kaget. Amadhya mendengar jeritan itu, “siapa yang bisa masuk kesini?”

Ashoka memberitahu Kaurvaki kalau ini bukan labirin biasa, “achary Chanakya yang membuatnya demi keselamatan maurya. DI apasti telah memastikan kalau tak seorangpun keluar selamat dari sini. Jadi kita harus berhati-hati.” Kaurvaki berkat akalau Ashoka sangat memahami strategi Chanakya. Ashoka berpikir bahwa sangat mustahil untuk memahami achary Chanakya dengan benar, “tapi dia guru dan aku adalah muridnya.” Ashoka memilih satu arah, sedangkan Amadhya memilih arah yang lain.

Kichak menunjukan peta Hundikush pada Bhami. Chandragupta dan Nikator memilih pintu yang sama untuk masuk ke Taskhila. Chandragupta membuat bentang baru yang akan menahan siapapun yang ingin menyerang Takshila lagi. Orang-orangyang membuat benteng itu terdiri dari para prema, pencuri dan semua jenis orang yang berbuat jahat. Tapi mereka semua memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya pada Chandragupta. Dengan itu Chandragupta berhasil menundukan Nikator dan menjadikan puterinya, Helena menikah denganya. Segalanya akan berubah sekarang. Aku akan menggunakan koin ini untuk membuka benteng itu.” Bahmi mencegah Kichak untuk melakukan itu, “ini akanmenambah masalah pada rakyatmu.” Kichak memarahi Bhami karena ikut campur dalam urusannya. Nayak telah pergi ke Hindukush beberapa waktu yang lalu…

Kaurvaki dan Ashoka tiba di jalan buntu. Kaurvaki mengejek Ashoka karena telah menganggap dirinya terlalu hebat, “aku telah membawmu mencapai pintu ini, ayo kita kembali ke tempat semula.” Ashoka menatap Kaurvaki dengan heran dan merasa kalau dia lebih ingin mencapai Kichak daripada dirinya. Ashoka dan Kaurvaki berputar lagi dan tiba di tempat yang lama lagi. Ashoka menatap sekeliling danmelihat jejak kaki di lantai, “sehausnya aku bisa melihat itu lebih awal.” kaurvaki mengejek, “kau selalu melihat ketas, bagaimana kau bisa melihat kebawah?” Ashoka tidak mengubrinya. Dia menunjuk, “lihat, jejak kaki ini sepertinya masih baru.” Kaurvaki berniat mengikuti jejak kaki itu, “mungki ini jalan yang benar.” Keduanya berjalan mengikuti jejak kaki itu, dan menemukan mayat yang tergeletak tak didepannya. Kaurvaki berteriak lagi. Ashoka coba menutup mulutnya, tapi Amadhya telah mendengar teriakan itu. Guman Madhya, “aku salah, tidak mungkin ada yang bisa masuk kesini.”

Ashoka melihat ular datang kearah mereka. Ashoka berkata, “ini pelajaran hidup yang sangat berharga, jangan pernah mengikuti jejak kaki orang lain tanpa berpikir dulu!” Ashoka dan kaurvaki pun berlari dati sana. ular mengejarnya. Ashoka dengansengaja berlari zig zag untuk menghindari kejaran ular. Kaurvaki terkejut, “bagaimana kau melakukannya?” Ashoka menjelaskan kalau ular selalu mengejar mangsanya dengan pola yang tetap, “dan mereka menjadi binggung kalau kita berlari dengan pola berbeda.” SInopsis Ashoka Samrat episode 247 by MeyshaLestari