Sinopsia Ashoka Samrat episode 239 bag 1 by MeyshaLestari

Sinopsis Ashoka Samrat episode  239  bag 1 by Meysha Lestari. Sekali lagi Ashoka an Kaurvaki berhasil menyelamatkan diri. Ashoka berkata pada sekarang mereka sudah impas. Karena telah saing tolong menolong. Tapi masalah belum habis, kedua muda-mudi itu sekali lagi bertengkar untuk menentukan arah mana akan mereka ambil. Kaurvaki pergi ke kiri dan Ashoka memilih pergi kekanan.

Kaurvaki berguman pada diri sendiri, “kau selalu membantu orang dan menjadi emosional. Biar saja dia pergi ke arah itu. Dia akan memikirkan aku ketika dia mendapat masalah!” Kaurvaki bertemu prajurit yang segera mengelilinginya. Dia berpikir kalau Ashoka memang benar, “seharusnya aku mengambil arah ke kanan!” Kaurvaki terlihat tegang, begitu banyak prajurit yang mengepungnya dari segala sisi. Ashoka datang dan menghajar paara prajurit itu dengan ketapel. Kaurvaki berkata, “orang baik pasti akan muncul untuk menolong orang baik yang lain.” Ashoka bergegas menarik Kaurvaki untuk bersembunyi sebelum prajurt yang lain berdatangan. Tanpa buang waktu, mereka bergegas pergi. Karena tidak menemukan siapa-siapa, prajurit pegi dari tempat itu. Setelah berada di tempat yang di rasa aman, Ashoka melepaskan tagan Kaurvaki. Mereka hendak pergi ketika sebuah keluarga menemukan mereka.

Prajurit memberitahu komandannya kalau aa seorang wanita yang membantu Ashoka melarikan diri. Komandan meminta mereka pei menemukan kedua orang itu, “mereka mungkin bersembunyi di salah satu rumah yang ada di sana.”

Kepala keluarga menanyai Ashoka dan Kaurvaki mengapa mereka berdua sembunyi dari prajurit, “katakan padaku siapa kalian dan tolong pergilah dari sini. Kalau tidak Kichak akan membunuh kami semua karena dirimu..!”

ashoka cover122Bindusara gelisah karena Radhagupta pergi sangat lama dan tidak ada kabar beritanya, “aku merasa kondisi Taskhila semakin parah dari hari ke hari. Akan sangat salah kalau harus menunggu. Kita harus segera mengirim Shushim kesana dengan segera.” Mahamadhya menentang rencana itu, “itu adalah tempat yang ssangat besar dan jauh dari sini. Kita sudah kehilangan Ashoka, kita harus mengambil semua tindakan pencegahan baru melakukan sesuatu. Radhagupta adalah murid achari Chanakya, dia pasti akan kembali dengan membawa informasi untuk kita semua. Mari kita tunggu beberapa waktu lagi. Informasi itu akan membantu kita dalam menyusun strategi untuk menyerang Takshila dan menjaga keselamatan pangeran Shushim. Saya akan melakukan yang terbaik untuk menghubungi Radhagupta.” Bindu setuju. Mahamadya segera pergi. Bindu teringat Ashoka dan dengan sedih berkata, “maafkan aku, nak. Kau pasti masih hidup hari ini jika kau telah merencana sesuatu eperti ini sebelum mengirimmu pergi. ….aku telah gagal melindungimu!” Bindu sangat merindukan Ashoka.

Kaurvaki mengatakan kalau hanya ada dua jenis manusia di tempat seperi Takshila, “pertama adalah orang yang melakukan ketidak adilan dan yang kedua orang yang menanggung ketidak adilan.” Kepala keluarga itu berkata kalau Ashoka dan Kaurvaki seperti bukan orang Takshila, “kalian jangan menanggung ketidak adilan juga. Apakah kau yang melempar batu itu?” Ashoka mengangguk, “benar aku. AKu hanya ingin menyelamatkan orang yang tidak bersalah. Jika dia tidak bersamaku maka aku tidak akan membiarkan kau mendapaatkan masalah. AKu juga tidak ingin dia terlibat masalah karena aku.” Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu. Keluarga itu terlihat ketakutan. Ketukan semakin keras, hampir saja pintu di dobrak ketika si kepala keluarga membuka pintu. Prajurit masuk untuk menggeleda rumah. Ashoka dan Kaurvaki sembunyi di dalam gudang. Prajurit tidak menemukan dan berniat hendak peegi. Si kepala keluarga menarik bafas lega. Komandan melihat itu an menjadi curiga. Si komandan bertanya, “apa pekerjaanmu?” Si kepala keluarga menjawab kalau dirinya tukang susu dan menawari komandan itu segelas susu. Si komandan setuju. Si kepala keluarga menyuruh anaknya pergi mengambilkan susu. Komandan meminta keluarga itu mengatakan hal yang baik tentang Mahanayak Kichak. Mendengar pujian si kepala keluarga pada Kichak, si komandan yakin kalau keluarga itu bukan pemerontak. Tiba-tiba terdengar suara  gelang Kaurvaki. Komandan terlihat curiga beberapa saat. Tapi kemudian dia mengingatkan si kepala keluarga agar mereka tidak menyembunyikan pemberontak. Kepala keluarga meyakinkan prajurit kalau dirinya juga sangat membenti pengkhianat. Komandan berhasil di yakinkan dan kemudian pergi dari sana setelah meminum susunya. Di tempat persembunyiannya, Kaurvaki hendak bersin, Ashoka cepat-cepat menutup mulut Kaurvaki.

Wanita permilik rumah punya firasat kalau prajurit-prajurit akan kembali lagi. Ashoka dan Kaurvaki bergegas minta diri dan mengucapkan terima kasih. Meeka meminta maaf karena telah membuat mereka terlibat dalam masalah, “kami akan peri sekarang.” Si pria meminta ashoka dan kaurvaki makan sesuatu sebelum peri. Ashoka dan Kaurvaki setuju.

Siamak menjelaskan pada ayahnya tentang orang miskin, orang menengah dan orang kelas atas. Bindu terkesan akan pengetahuan Siamak, “kau masih sangat mudah tapi sudah memiliki pemikiran yang luas.” Siamak menjawab kalau usia tidak menjadi batasan untuk suatu pengetahuan, “jika seperi itu masalahnya, maka Chandragupta Maurya tidak akan memenangkan peperangan. Ibuku ingin anda menyadari hal yang sama. Tapi sayang dia memilih jalan yang salah. Aku tidak akan pernah mengecewakan anda!” Bindu memiliki keyakinan penuh pada Siamak, “aku tahu kau tidak akan mengambil jalan yang salah. Kau anakku! Seorang maurya sejati. Aku yakin kau tidak akan mengkhianati Magadha.” Bindu memeluk Siamak. Shushim melihat itu dan membantin, “Aku telah berhasil menyingkirkan Ashoka, kini aku juga harus menyingkirkan Siamak.” Sinopsis Ashoka samrat episode 239 bag 2 by MeyshaLestari.