Sinopsis Ashoka Samrat episode 60 by Jonathan bay.

Sinopsis Ashoka Samrat episode 60 by Jonathan bay. Achari Shrist mengumumkan siapa saja yang berhasil maju ke babak selanjutnya, “para siswa melakukan yang baik dalam kompetisi ke 2, tapi hanya 10 yang akan maju ke babak selanjutnya. Dari 10 siswa ini, 1 akan menjadi mahayudha. Dan sebagai mahayudha dia akan mendapatkan pedang Chandragupta Maurya…” lalu achari Shris meminta agar nama yang dia panggil maju ke depan. Yang pertama adalah Sushim, lalu Siamak, lalu Vasu, Jeet… hingga yang no 9, dia memanggil Subaho. Ashok sudah terlihat pesimis. Apalagi saat siswa selanjutnya yang di panggil adalah mahamani, bukan dirinya. Harapan Ashoka pun kandas. Chanakya dan Aakramak terlihat kecewa. Dengan lesu dia hendak Sinopsis Ashoka Samratmelangkah pergi. Sushim menegurnya, “sekarang kau tahu kalau ini adalah sekolah bangsawan. Dan hanya para Bangsawan yang berhak berada di sini, bukan orang murahan sepertimu..” Ashok tidak menyahut. Dia hanya tertunduk diam.

Seorang prajurit membisiki achari Shrist. Achari Shrist pun kemudian mengumumkan kalau Mahamani tidak bisa maju ke babak selanjutnya karena dia terluka. Maka peserta yang berada diposisi ke 11 akan maju ke babak selanjutnya, “peserta itu adalah Ashoka!”  Ashok terkejut saat namanya di panggil. Dia tersenyum senang. Chanakya dan Aakramak pun ikut-ikutan Senang. Ashok dengan tegap melangkah dan berdiri di samping Sushim. Dia memberi salam pada para guru. Ashok melirik Sushim yang saat itu juga sedang menatapnya dengan kesal. Siamak dan Vasu memberi ucapan selamat pada Ashok. Achari Shrist berkata, “…ini adalah nasib Ashok sehingga dia mendapa tempat di kompetisi terakhir. Semua harapan telah bangkit melihat penampilanmu di kompetisi ini..”  Achari Kitasaraya menyela, “jangan berharap terlalu tinggi, babak berikutnya sangat sukar.” Chanakya dengan gembira mengingatkan Ashok, “keyakinan diri dan harapan adalah kekuatanmu, jangan menyalahgunakannya…” Melihat piujian para guru pada Ashok, Sushim menjadi gusar dan geram…

Para ratu Magadha, Noor Charu dan Subhrasi bermain Luddo (ular tangga). Charu mendapat giliran, dia mendapat bonus menaiki tangga. Charu berkata, “takdir mengatakan kalau anakku akan mendapatkan kesuksesan dengan memanjat tangga.” Noor berkomentar, “naik tangga tidak selalu membawa kesuksesan. Siamak juga bekerja keras.” Charu tidak suka mendengarnya dan menyidir Noor, “orang-orang baru datang dan mengambil posisi orang lain. Kau tahu, Agni telah datang, dia membuat istana baru dan mengambil Justin pergi.” Noor kesal di sindir begitu. Pelayan datang memberitahu kalau Sushim juara pertama dan Siamak menempati urutan kedua. Charu dengan ringan berkata, ‘bukan kali pertama Siamak kalah dari saudaranya.” Noor semakin dongkol. Dharma datang sambil membawakan minuman. Charu mengambil mimunan, dia hendak meminumnya saat melihat isinya hanya setengah, “kenapa hanya setengah?” Dharma dengan takut-takut meminta maaf. Subhrasi berkata, “dia masih baru, maafkan dia.” Charu melemparkan gelas minuman kearah Dharma, “dia tidak akan membuat kesalahan sekarang.” Dharma terkejut. Subhrasi menyuruhnya pergi mengurus Drupat. Charu bertanya tentang Ashok pada pelayan. Pelayan memberitahu kalau Ashok menempati urutan ke 10. Dharma senang mendengarnya.

Radhagupta menyuruh prajuritnya memeriksa semua barang bawaan. Pekerja tidak terima dan berkata, “anda tidak di perbolehkan memeriksa semua barang. Dia meminta agar radha tidak membuka sebuah kotak. radha menjawab, “ini Patliputra, di sini perintah kami yang di ikuti.” Radha berpikir, “mungkin aku mendapatkan apa yang kucari dalam kotak ini.” Pekerja memberitahu kalau isinya adalah pakaian pribadi raja Ji. radha menyuruh prajurit memeriksanya. Pekerja kesal, “anda harus menhawab penghinaan ini pada raja.” Radhagupta membuka kotak dan memeriksa isinya, dia tidak menemukan apa-apa dan membiarkan mereka pergi.

Helena dengan heran bertanya padda Rajaji, “bagaimana  Radhagupta bisa tidak menemukan apa-apa?”

Chanakya berkata pada Radha, “pasti ada sesuatu dalam batang-barang itu. Kita hanyatidak melihatnya.” Radhagupta menyahut, “tapi saya melihat nya dengan mata sendiri. Semua adalah batu yang sederhana.” Di perlihatkan bagaimana pekerja Raja Ji memotong batu dan menyembunyikan sesuatu di dalamnya. Mendengar kata batu, Chanakya mendapat setitik cahaya terang, dia memberitahukannya pada Radhagupta dan yang hadir. radha berkata, “kalau begitu kita harus menangkap mereka.” Chanakya melarang, “tidak. Biarkan saja mereka berpikir kalau mereka telah menang..” Tapi Chanakya meminta mata-matanya untuk megawasi para pekerja. Karena perang akans egera di mulai.

Ashok bersama Vasu dan Siamak. Sushim menghampiri mereka bersama teman-temannya dan Ahenkara. Kedua gang saling berhadapan. Ashok berkata, “aku peri ke babak berikutnya dengan usahaku sendiri dan kau tidak bisa melakukan apapaun.” Sushim menjawab, “keberuntungan ada di pihakmu, tapi…” Ashok memotong ucapan Sushim, “…nasib memberkati orang-orang yang layak mendapatkannya. Aku di posisi ke 11 salah satu tidak bisa  dan aku di posisi 10.” Ahenkara dengan kesal berkata pada Sushim, “ini kedua kalinya kau membuktikan kalau kau salah di depanku. Ku tidak ingin melihat hal seperi ini terjadi lagi untuk ketiga kalinya.” Ahenkara dengan kesal meninggalkan rombongan Sushim. Sushim menjadi marah pada Ashok. Dia hendak menghampiri Ahok, tapi Vasu menghalanginya. Sushim dengan marah mendorong Vasu hingga jatuh ke tanah. Tidak itu saja, dia bahkan dengan geram hendak memukul Vasu. Tapi Ashok menahan tangannya, “jangan menjadi iblis!” Sushim berkata dengan marah, “kau akan menyesali semua ini!” Dia kemudian meraih leher Ashok dan mencengkiknya. Ashok membalas. Keduanya saling dorong dan saling cekik, hingga Aakramak muncul di sana. Jeet segera memberitahu keduanya, “achari Aakramak..!” Sushim dan Ashok segera melepas cekikan di leher masing-masing. Aakramak berdiri di hadapan mereka dan bertanya, “apa yang terjadi di sini? Simpan kemarahan ini dengan kalian. Ini akan di perlukan dalam kompetisi…” semua kemudian pergi. Sushim menatap kepergian Ashok sambil berkata, “aku harus memberi pelajaran pada Ashok, dia mungkin maju ke babak selanjutnya, tapi dia tidak akan ikut ambil bagian dalam kompetisi.” Sushim menceritakan rencananya pada Jeed dan Subaho. Keduan temannya nyengir licik.

Dharma mengejar Drupat yang berlari. Begitu tertangkap, Dharma memintanya agar minum susu. Drypat berkata, “tidak. Sebelum anda berjanji padaku kalau anda akan membawaku ke sekolah bangsawa.” Dharma berkata kalau dirinya tidak boleh pergi. Drupat bertanya, “kenapa?” Dharma tidak bisa menjawabnya. Drupat mengertidan berkata kalau dirinya yang akan meminta izin pada ibunya. Drupat kemudian menarik tangan Dharma agar ikut denganya menemui Subhrasi. Drupat meminta izin pada SUbrashi agar bisa pergi ke sekolah. Subhrasi menjawab kalau dirinya sangat sibuk dan tidak bisa pergi sekarang. Drupat berkata, “kalau begitu, aku bisa pergi dengan pelayan.” tapi charu sudah lebih dulu meminta Dharma memijat bahunya. Dharma dengan kaget menghampiri Charu dan memijat baunya. Dharma memijat bahu Charu sambil memikirkan Ashok. Subhrasi berkata, “sangat bagus, kalau Ashok yang tidak berpendidikan berhasil di kompetisi.” Agni muncul dan berkata, “mungkin level kompetisi sangat rendah.” Noor dengans inis berkata, “sekarang pecundang dari Ujjain akan memberitahu kita.” Charu menyela, “bukan Ujjain, dia akan segera menjadi puteri Magadha.” Agni dengan heran bertanya, “aku tidak tahu kenapa Samrat memasukan orang biasa ke sekolah kerajaan.” Dharma tanpa sadar berkata, “tidak baik memeprtanyakan keputusan samrat. Jika beliau mengambil keputusan, berarti ada suatu alasan di baliknya. Beliau mungkin melihat Ashok memiliki nyali.” Charu sangat marah mendengar Dharma menyela pembicaraan mereka, “dasi, beraninya kau bicara seperti itu pada puteri sepeti ini.” Ani juga kesal, “kau hanya pelayan dan berani meninggikan suara padaku?” Noor membela Dharma, “dia buka meninggikan suara tapi dia punya nyali untuk mengatakan apa yang di pikirkannya.” Agni mengejek Noor, “bahkan kau mempunyai waktu untuk membuat pelayan menjadi penting…” Subhrasi yang melihat suasana jadi memanas, segera menyuruh Dharma membawa Drupat ke sekolah bangsawan. Dharma terkejut, dia teringat bagaimana Chanakya telah memintanya agar tidak pergi ke sekolah bangsawan karena itu sangat bahagia bagi keselamatan Ashoka…   Sinopsis Ashoka Samrat episode 61 by Jonathan bay