Sinopsis Jodha Akbar episode 426 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 426 by Sally Diandra. Di halaman istana Agra, siang itu Salim menghentikan kompetisi pertarungan pedang antara Jodha dan Jalal, semuanya terkejut kemudian Salim melihat kearah tangan Jodha yang berdarah, Salim memegangnya “Panggil tabib sekarang juga !” perintah Salim, Jodha dan Jalal saling berpandang pandangan sambil tersenyum melihat tingkah anak mereka yang peduli pada vlcsnap-2015-01-26-00h14m44s242ibunya “Apa yang ibu lakukan ? ibu bertarung tapi membahayakan nyawa ibu sendiri, ini hanya permainan bukan perang sungguhan dan pertarunganmu ini menyakiti dirimu sendiri, ibu tidak perlu bertarung seperti itu” , “Salim, ibu baik baik saja” kata Jodha, “Iyaa itu yang aku lihat” ujar Salim sambil mengobati luka ditangan Jodha, Jodha sangat terharu dengan perhatian anaknya, Salim kemudian memperban tangan Jodha, Jodha memandang kearah Jalal, Jalal juga membalas pandangan Jodha dan mereka sama sama tersenyum.

Sementara itu dipasar, Anarkali mendatangi salah satu kios disana untuk menjual anting anting milik ibunya “Apakah kamu mencurinya ?” tanya pedagang itu “Kamu pikir aku ini seorang pencuri, aku membutuhkan sesuatu makanya aku menjualnya” bela Anarkali, “Aku akan membelinya dengan harga yang murah dan hanya aku yang mau membeli benda ini karena semua orang tahu kalau kamu itu anak perempuannya Rashid si pengkhianat jadi mereka tidak akan vlcsnap-2015-01-26-00h14m59s136membelinya dari kamu !” , ”Baiklah, belilah dengan harga murah” kemudian pedagang itu memberikan beberapa koin pada Anarkali dan mengambil anting anting Zil Bahar. Anarkali langsung membeli makanan dikedai makanan, tepat pada saat itu bala tentara kerajaan Mughal mendatangi pasar dan memberitahukan sebuah pengumuman bahwa teman Pangeran Salim yang bernama Qutub akan segera melangsungkan pernikahan pada hari Jumat nanti, Anarkali benar benar terkejut mendengarnya, dia teringat bagaimana dulu Salim mengatakan bahwa ini mungkin pertemuan mereka yang terakhir dan dia ingin mengatakan sesuatu pada Anarkali, “Qutub … teman Salim, dia itu Qutubku, dia akan menikah” tanpa sadar Anarkali menjatuhkan makanan yang dibawanya ketanah, seorang perempuan mendekatinya “Nona, makananmu jatuh ketanah” kata perempuan itu sambil memunguti makanan Anarkali dan menyerahkan padanya, perempuan itu mengenali Anarkali sebagai Nadira ”Kamu Nadira ?” , “Sakina ?” ternyata perempuan itu Sakina teman masa kecil Anarkali dulu, mereka pun saling berpelukan satu sama lain.

vlcsnap-2015-01-26-00h17m36s157Sementara itu diistana Mughal, Jalal dan Jodha sedang berada dikamar Jodha, Jalal meminta Jodha untuk memberikan tangannya, kemudian Jalal mengobati luka Jodha dengan salep obat, Jodha tersenyum melihat ulah Jalal yang sangat perhatian padanya, Jodha tertawa kecil melihatnya “Yang Mulia, sepertinya kamu yang terluka bukan aku, kenapa kamu begitu tegang ?” tanya Jodha, “Setiap lukamu adalah penderitaanku, Ratu Jodha” , “Tapi sejujurnya luka ini memberikan aku kedamaian hari ini, jika seorang anak peduli pada ibunya dengan melihat luka ibunya maka seorang ibu pasti sangat bahagia, luka ini membuktikan bahwa Salim masih perhatian dengan kita, kamu lihat kan bagaimana dia menegur aku tadi” kata Jodha, “Seberapa banyak kita bertengkar tapi dia sangat peduli pada kita, kamu ingat kan dulu waktu dia masih kecil, ketika aku menyamar sebagai perampok dan menyerangmu kemudian Salim menyelamatkan kamu” ujar Jalal, “Iyaa … aku ingat, hal yang paling membahagiakan untuk orang tua adalah cinta dari anak anak mereka, aku selalu berdoa agar kita tetap bisa seperti ini” , “Hati hati dengan tanganmu Ratu Jodha” pinta Jalal khawatir, “Kamu lupa Yang Mulia, aku ini Rajvanshi” bela Jodha, “Apapun kamu tapi kamu tetap istriku dan kamu harus mendengarkan aku” pinta Jalal, mereka berdua saling tersenyum kemudian Jalal memperban luka ditangan Jodha .

Anarkali akhirnya menceritakan semuanya ke Sakina, “Aku akan menghentikan Qutub dan akan menghentikan pernikahan ini” ujar Anarkali “Apa hakmu menghentikah pernikahan mereka ? apakah kamu pernah mengatakan padanya bahwa kamu mencintainya atau apakah dia mengatakan bahwa dia mencintai kamu ?” tanya Sakinah.

sja 426Sementara itu ditempat Salim, “Aku harap kamu bisa mengatakan padanya bahwa kamu sangat mencintainya” pinta Qutub, “Lebih baik aku tidak menceritakan padanya, aku benci Nadira melebihi cintaku pada Anarkali, aku tidak dapat menghadapinya untuk ke kedua kalinya dengan menghabiskan seluruh hidupku bersamanya, sudahlah lupakan semua, selamat untuk pernikahanmu, Qutub” Salim langsung memeluk Qutub “Bahagiaku buat kamu Qutub !” , “Tapi aku tidak, luka dihatimu itu membuat aku menderita” ujar Qutub, “Tidak semua cinta seseorang bisa terpenuhi” ujar Salim

Anarkali saat itu masih ngobrol dengan Sakinah, “Tidak semuanya dia katakan, tapi aku melihat cinta dimatanya, aku tahu bahwa pasti ada sebuah masalah” ujar Anarkali “Kamu bilang dia ingin mengatakan sesuatu padamu, mungkin dia ingin menceritakan padamu tentang pernikahannya saja, kalau dia mencintai kamu kenapa dia tidak datang menemuimu, seseorang yang bisa menentang Raja untuk sebuah janjinya, tapi mengapa dia tidak bisa memenuhi janjinya padamu ? jika kamu pergi menemuinya sekarang itu seperti kamu akan dibodohi olej cinta, perasaan dan hatimu” kata Sakinah.

Kembali ke tempat Salim, Salim mengatakan pada Qutub “Aku pikir takdir sedang mentertawakan aku tapi aku bahagia bahwa kamu akhirnya menikah” ujar Salim, “Seandainya saja dia bukan Nadira, harapan cintamu pasti akan terpenuhi” kata Qutub

Ditempat Anarkali “Cinta ini belumlah sempurna, aku tidak mengutuk Qutub, aku telah mencintainya jadi aku ingin dia bahagia tapi aku ingin bertemu dengannya sekarang, aku harap dia akan bahagia dengan pernikahannya nanti akan tetapi separuh perasaanku ini akan selalu berada dalam hidupku selamanya” kata Anarkali, ditempat Salim “Jika gadis itu muncul di depanku, aku akan menghancurkan kehidupannya !” ujar Salim dengan nada marah.

sja 426aKetika Anarkali sampai digerobak yang digunakan untuk tempat tinggal sementara oleh keluarganya, Anarkali melihat kepala ayahnya terluka dan tabib sedang mengobatinya “Nyawa Rashid sedang dalam bahaya, kita hanya bisa berdoa saja sekarang” kata tabib, “Ayah semua ini terjadi karena aku, kita seharusnya tidak perlu kesini” ujar Anarkali sedih, “Kami telah kesini demi kamu, sehingga kamu bisa bertemu dengan Qutub, begitu kita bertemu dengan Qutub maka semuanya akan berakhir bahagia” ujar Zil Bahar, “Kita akan pergi setelah kondisi ayah membaik” kata Anarkali, tepat pada saat itu ada seorang ulama yang memperhatikan mereka dari kejauhan, kemudian ulama itu mendekati mereka “Nak, kamu harus pergi ke Dargah, nona … untuk mendoakan kesembuhan ayahmu” ujar Ulama, Anarkai menyetujuinya.

Sementara itu Jalal dan seluruh keluarga kerajaan datang ke Dargah untuk berdoa, Jodha dan Jalal sedang mengikatkan tali suci ke didinding dan berdoa “Apa yang kau pinta dalam doamu, Ratu Jodha ?”tanya Jalal penasaran, “Kamu dulu Yang Mulia” , “Kenapa harus selalu aku yang pertama” Jalal balik bertanya “Baiklah kita katakan bersama sama” bujuk Jodha lalu mereka bersama sama mengatakan “Kita ingin Salim selalu bahagia” mereka berdua tertawa bersama, “Salim itu anak kita, darah kita mengalir didalam tubuhnya jadi kita berdua hanya menginginkan kebahagiaannya aja” ujar Jodha, saat itu Anarkali sudah sampai di Dargah semantara Jalal dan Jodha masih ngobrol tentang Salim “Aku bedoa untuk Salim agar selalu bahagia dan mendapatkan cinta, aku juga ingin kamu dan Salim bisa saling ramah satu sama lain saling membagi hubungan kalian yang kuat sehingga tidak ada siapapun yang bisa mencampurinya” ujar Jodha, “Aku juga berharap demikian, Ratu Jodha” kata Jalal

vlcsnap-2015-01-26-00h19m12s95Di upacara akad nikah Qutub, sang ulama bertanya pada Jalal “Apakah akad nikahnya bisa kita mulai sekarang, Yang Mulia Raja ?” Jalal mengangguk, maka akad nikah Qutubpun dimulai, tak berapa lama kemudian Salim meninggalkan tempat penyelenggaraan pernikahan tersebut, dari kejauhan Rukayah melihatnya dan langsung menghentikan langkahnya “Salim, kamu mau kemana ?” , “Farhan berharap bisa datang ke pernikahan Qutub di Dargah, maka aku datang kesini untuk memenuhi keinginannya” ujar Salim, “Ya sudahlah cepatlah sana dan segera kembali” Salim mengangguk dari berlalu dari sana.

Sementara pada saat yang bersamaan Anarkali sedang berdoa Dargah, dia berdoa agar ayahnya diberi kekuatan, tidak melupakan keluarganya, selalu mendapat berkah yang melimpah, dan semoga ayahnya cepat sembuh. Sedangkan tak berapa lama kemudian Salim juga sudah ada disana dan berdoa juga tapi kedua mata mereka tertutup jadi mereka tidak bisa saling melihat satu sama lain. Lagu Rabba is pyar mein mulai terdengar. Anarkali sudah selesai berdoa dan mulai meninggalkan tempat tersebut, Salim juga melakukan hal yang sama dan saat itu mereka berdoa mengikatkan tali suci pada dinding, mereka berdua berlawan tempat sehingga tidak menyadari keberadaan masing masing .  Sinopsis Jodha Akbar episode 427 by Sally Diandra.