Ilmu Sekar Jagat hanya bisa dimiliki oleh seseorang yang memiliki tuah putih. Seseorang yang memiliki tuah putih, memiliki kesempatan untuk mendapatkan ilmu-ilmu sakti yang manjing sendiri.
Tuah putih adalah wadah untuk ilmu-ilmu kanuragan tingkat tinggi yang bisa manjing sendiri. Tuah putih bisa menampung segala macam jenis ilmu. Begitu terisi maka tuah putih akan mengunci ilmu itu. Hingga si empunya raga meninggal dunia.
Tidak banyak orang yang memiliki tuah putih. Karena Tuah putih tidak bisa diperoleh dengan belajar atau ditemukan, tapi di wariskan. Oleh seorang ibu pada anaknya melalui ASI yang di minumnya. Hanya seorang ibu yang menyusui yang bisa mewariskan ilmu putih. Sementara pria dan wanita pemilik tuah putih yang tidak menyusui akan menyimpan tuah putih untuk dirinya sendiri sampai mati.
Ketika pemilik tuah putih meninggal, 40 hari setelah kematian, tuah putih akan meninggalkan jasad si mati dan mencari celah untuk keluar. Jika tidak menemukan jalan keluar, tuah putih akan terkurung dalam liang kubur. Hawa hangat yang di tebar oleh tuah putih membuat jasad si mati tetap utuh dan tidak mengalami dekomposisi.
Tuah putih yang berhasil menemukan celah dan berhasil keluar memiliki bentuk berupa cahaya putih menyilaukan sebesar bola tenis. Biasanya beberapa saat setelah bersentuhan dengan udara, tuah putih akan memudar. Orang pintar dan dukun-dukun sakti akan berlomba untuk mendapatkan tuah putih yang masih utuh. Konon katanya jika tuah putih dicampur dengan minyak bidara akan mampu mengobati segala macam penyakit, terutama penyakit yang di sebabkan oleh sihir.