Sinopsis Chandra Nandini episode 5 by Meysha Lestari.

Sinopsis Chandra Nandini episode 5 by Meysha Lestari. Chandragupta tiba di Patliputra. Di penjara, Moora melihat bulan yang bersinar terang dan tersenyum bahagia. DIa ingat malam saat Chandragupta lahir, diterangi cahaya bulan yang sama. Mora merindukan Chandra dan berbisik lirih, ” “Chandra, aku yakin akan melihatmu segera dan kau akan kembali untuk ibumu ini!”  Chandra berkata “Patiala disini untuk memenuhi impianku!”  Bulan semakin bersinar terang. Nandini kesal karena tak bisa tidur. Katanya pada bulan, “Aku tidak menyukaimu. Pergilah!”
Chanakya dan ropmbongantiba di Patliputra. Chanakya menatap sekeliling dan berkata, “Inilah Magadha, tanah kelahiranku….”  Murid Chanakya yang bernama Subhadra bertanya, “Acharya, apa Anda yakin dia akan datang?” Chanakya menjawab “Ya. Dia pasti akan datang.” Dan orang yang di maksud pun datang.  Orang itu berkata, “Kau menolak tawaran Padmanand, jadi sekarang aku semua pekerjaan ada di tanganku” Chanakya menyahut, “Pengetahuanku tidak mengizinkanku untuk melakukannya. Kau menginginkan masa depanmu dan aku menginginkan masa depan India. Aku ingin menemui rajamu. Bisakah kau meminta izin?” Orang itu membalas “Ya. Aku akan membantumu, tetapi dia tidak akan menemuimu karena dia membenci Brahmana” Chanakya tidak masalah, “Masalahku hanya untuk mendapatkan satu izin”
Padmanand menemui Moora di penjara, “Aku tidak dapat melihatmu seperti ini. Hari ini adalah hari ulang tahun putriku dan aku sangat senang. Lihat! Aku membawakanmu pakaian baru dan perhiasan. Hanya katakan ya kepadaku dan kau akan menjadi ratu Magadh. Katakan ya Moora!” Moora tersenyum mengejak, “Pakaian ini begitu indah dan lembut tetapi ini hanya akan menyakitiku karena ini memiliki rasa sakit rakyat Magadh!” Moora kembali  menghina Padmanand. Padmanand sangat marah. Ia menyeret dan melempar Moora ke hadapan prajurit, “Ikat dia di kota dan pukuli dia! Beraninya dia berbicara kepadaku seperti itu!”  Preajurit menyeret Mora.
Mora berteriak,  “Anakku akan datang dan membalaskan dendam dari setiap rasa sakit yang kau berikan padaku, juga balas dendam atas kematian ayahnya! Dia akan datang, Nand! Tunggu dan lihat saja!”  Padmanand terkesiap mednengar kutukan Mora.
Chandra memasuki pasar Patliputra. Dia merasa sangat tidak aman berjalan di sekitar pasar. Ia melihat orang yang disiksa dan orang tua yang dipukuli karena pajak ulang tahun Nandni. Chandra melihat itu dan menjadi sangat marah. Ia berpikir betapa buruknya Raja ini, yang menyiksa rakyatnya sendiri. Prajurit membawa Mora ke kita dan mengikatnya. Mereka mengumumkan, “Ini adalah Moora yang suaminya, Suryagupta telah membunuh Raja kita! Pukul dia!” Orang-orang di sekitar bersama prajurit mulai melemparkan batu padanya. Moora berteriak kesakitan.
Chandra melihat itu. Dia ingat penyiksaan ayah angkat pada ibunya. Chandra berlari  melindungi Moora sambil berteriak “Berhenti! Jangan pukul dia!”  Chandra menatap mata Moora dan menggenggam tangannya. Kalung Chandra tidak terlihat oleh Moora.  Chandra membantunya berdiri.  Moora bertanya “Siapa kau? Pergilah, mereka akan memukulmu!”  Seorang prajurit akan memukul Chandra, tapi ia menahan tangan prajurit itu.  Prajurit mengumumkan kepada semua orang untuk minggir karena Nandni akan lewat. Nandini lewat dengan keretanya.  Chandra membantin,  “rakyat disini dipukuli tetapi sang putri dan keluarga kerajaan, semuanya diperlakukan seperti emas!”
Chandra pergi ke istana. Tapi prajurit melarangnya masuk. Dia menunjukkan koin Nandni dan berkata “Amartya Rakshaas yang memberikannya padaku.” Prajurit tidak percaya dan menuduh Chandra mencuri. Chandra menyangkal,  “Pergi dan tanyakan padanya jika kau tidak percaya!”  Chanakya melihat semua adegan itu dan membatin dengan kagum,  “Sungguh anak yang pemberani!”
Padmanand menempatkan Nandni di atas timbangan dan meminta rakyat untuk menaruh hadiah mereka. Chandra muncul di antara mereka. Dia menolong orang tua yang habis dipukuli. lalu dia ikut a menaruh koin Nandni dan menatap Nandni dengan tatapan benci. Mora melihat sosok Chandra. Mora berkata, “… Ini adalah anak yang sama!”
Padmanand melihat koin yang di latakkan Chandra. Dia mengambil koin itu dan bertanya “Darimana kau mendapatkan ini?” Amartya Rakshaas bilang “Aku yang memberinya. Dia begitu pemberani jadi aku memberinya”  Chandra mengatakan “Aku harus memberitahumu sesuatu tentang rakyatmu dan penyiksaan mereka yang tidak kau ketahui”  Padmanand meminta Avantika untuk membawa Nandni ke dalam dan  meminta Chandra untuk melanjutkan ucapannya.
Chandra memberitahu Padmanand  tentang orang-orang yang di pukuli dan di siksa. Di luar dugaan, Nand mengaku, “Itu semua atas permintaanku. Berlarilah secepat yang kau bisa! Aku tidak ingin membunuhmu karena hari ini adalah hari ulang tahun putriku”  Chandra menantang Nand dengan berani, “Bagaimana jika prajuritmu tidak bisa menangkapku? Jika mereka tidak bisa menangkapku, kau harus mengembalikan semua emas yang diambil dari rakyat ini!”
Padmanand berpikir dan menimbang, “‘Jika aku tidak setuju maka orang-orang akan berpikir jika aku pengecut!” Dan Nand memutuskan untuk memenuhi tantangan Chandragupta. Nand memberi waktu 5 menit pada Chandra. Chandra tidak membuang waktu. Dia segera berlari. Prajurit mengejarnya. Tapi mereka tak mampu menangkap Chandra. Chandra memenangkan taruhan itu dan menuntut janji nand. Nand mengingkari janjinya,  “Ini hanyalah hiburan bagiku! Tidak ada yang akan dikembalikan” Chandra pergi dengan marah.
Chanakya menyaksikan semua itu dan merasa kalau ada yang spesial dengan Chandragupta.
Di ruang sidang, Chanakya menemui Padmanand tanpa izin dan berkata “Bharat dan Magadha berada dalam bahaya. Penyerbu asing, Sikander sedang dalam perjalanan. Dengan bantuan rasa sakitku, kita bisa menyelamatkan kota ini!” Nand merasa heran dengan kehadiran Chanakya, “Siapa kau?” Chanakya menjawab “Aku Acharya Chanakya dari Takshashila.” Nand mengejek, “Jadi kau akan membeirtahu raja apa yang harus di lakukannya?” Chanakya mengatakan “Aku tidak bercanda. Magadh berada dalam bahaya!” Padmanand menghina Chanakyam  “Kau adalah badut!”
Nand menamburkan koin emas di atas kepala Chanakya dan mengusirnya, “Ambil ini dan pergilah!”  Chanakya mengingatkab, “Bahkan ego Rahwana kalah pada akhirnya, egomupun akan kalah!”
Padmanand marah  dan menyuruh Prajurit mengusir Chanakya, “Usir dia!”
Chanakya berkata, “Kau telah mengundang bahaya di Magadh. Suatu hari nanti kau akan jatuh di kakiku, mengemis untuk hidup dan aku tidak akan mengikat rambutku sampai mereka melihat darahmu! Ini adalah sumpah Brahmana!”  Padmanand tidak peduli.  Chanakya diseret keluar dari ruang sidang dan di lempar keluar istana.
Dengan marah dan sakit hati, Chanakya tiba di hutan. Dia merasa terhina atas perlakuan Nand. Dia melihat binatang buas akan menyerang. Chandra datang menolongnya. Dia berkelahi dengan hewan itu.  Chanakya meyuruh Chandra berhenti,  “Berhenti, nak! Jangan melawan!” Chandra tidak mengubris perintah Chanakya, dia terus berkelahi dan akhirnyaberhasil mengalahkan bianatng buas itu. Hewan itupun pergi dengan menanggung kekalahan.
Chanakya mengingatkan Chandra kalau dirinya bisa mati karena peruatannya itu. Chandra menjelaskan alasannya, “Aku melakukan ini untuk menyelamatkanmu. Ini ada makanan. Makanlah”
Chanakya menatap makanan itu dan menolak, “Ini terlalu sedikit untuk kita berdua. Makanlah, ini akan mengisi perutmu.” Chandra berkeras,  “Kita akan berbagi” Chanakya berkata dengan kagum, “Aku melihat sifat Raja dalam dirimu!”  Chandra tersenyum dan pergi.
Ibu pertiwi (narator) berkata,  “Chanakya melihat Raja di dalam diri Chandra yang tidak pernah ia lihat di dalam diri Padmanand. Mereka bersama-sama untuk memperjuangkan kemuliaanku!”