Sinopsis On the Wings of Love episode 107 by Meysha Lestari

Simon meminta supirnya Bogart dan miss peng untuk membuat parsel. Simon minta maaf karena meminta merek amelakukan itu. Bogart bilang dirinya tak apa, tapi miss terlihat tidak bahagia. Miss peng menyahut kalau dari dulu wajahnya memenag seperi itu. Lalu Simon memberi amplop pada keduanya dan mengucapkan selamat natal. Miss peng dan Bogart sangat senang sampai menitikan airmata haru.

DI kediaman Pachang, semua orang sedang mempersiapkan makan malam ketika Abet dan keluarganya datang. Abet mengingatkan Jac untuk memberi anak-anak nya bonus. Jac berkata kalau dia sudah mempersiapkannya. Nenek menegur Abet karena hanya memikirkan cash saja. Lalu jac menyuruh mereka semua bermain di depan. Ketika hanya tinggal dirinya dan nenek, Jac bertanya apakah Leah dan Clark akan datang? nenek bilang tidak tahu. Jac minta izin untuk mengundang temannya, “rona, mama leah..” nenek terdiam.

SImon, miss peng dan Bogart tiab di panti asuhan. Suster kepala sangat senang karena meski Juliet sduah tak ada di dunia ini lagi, tapi Simon tak melupakan apak yang sering mereka lakukan dulu. Simon berkata kalau penghuni panti asuhan ini sudah seperti keluarga untuknya.

Tiffany dan Leah pergi ke toko untuk mencari hadiah. Leah bingun mau memberi hadiah ap apada CLark. tiffany bertanya, “apa yang di ainginkan?” leah menjawab, :Dia bilang dia menginginkan diriku saja..” Tiffany tersenyum mengerti.

Suster kepala mengumpulkan anak-anak panti dan memberitahu mereka semua kalau pesta natal akan di mulai, “kalian tahu siapa yang datang? orang yang selalu di nanti saat natal…” lalu SImon muncul dnegan berpakaian ala sinterklas engan tawa khasnya, “ho ho ho..” Anak-anak menyambutnya dengan gembira. Simon lalu membagikan parsel yang di bawanya pada anak-anak yang sangat gembira.

Tiffany memberitahu bahawa memang susah memberi hadiah pada orang yang tidak membutuhkan apa-apa, “tapi ada hadiah yang paling berharga yang bisa di berikan , yaitu cinta dan waktu…” Leah tersenyum.

Simon dkk serta suster kepala membagikan permen pada anak-anak. Bogart menyarankan Simon agar segera menikah sehingga istrinya bisa membantunya. SImon menjawab dengan ringan, “untuk apa istri? ada kau dan miss peng..” Miss peng bilang, dengan bonus sebesar itu, Simon bisa memanggilnya kapan saja. Simon menasehati miss peng agar melakukan semua itu untuk anak-anak agar mereka bahagia. lalu Bogart menyuruh miss peng tersenyum agar anak-anak tidak takut padanya. lalu miss peng pura-pura tersenyum dan terlihat lebih menyeramkan, lalu Bogart melarang miss peng tersneyum karena anak-anak bisa takut nanti.