Clark bertemmu Jean di Bar meski sedkit terlambat. Clark mentraktir Jean minum bir. Leah di rumah gelisah memikirkan Clark kencan dengan Jean. Dia coba menenangkan diri. Sementara di bar, CLark juga gelisah. Dia sering kali menatap ke pintu masuk, mengharapkan kedatangan Leah. Sementara di rumah Leah ketakutan saat lampu di kamarnya tiba berkedap-kedip. Leah berlari keluar sambil berteriak. Jean mennayai Clark, “apakah kau menunggu seseorang?” Clark menggeleng dengan canggung, “tidak..” lalu jean bertanayti the point, “apakah kau punya pacar?” Clark binggung, “tidak… ya… oh maksudku tidak..” Jean tersenyum senang.
Jigs mengucapkan selamat pagi pada jac. jac sedang mencari tempat untuk du kunjunginy abersama Jigs. Tapi Jigs merasa aneh karena keluar bersama ibunya ke klub. Dia menyarankan jac agar keluar untuk makan saja. Jac setuju. Jigs pergi bergganti pakaian. Jac berjingkrak kegirangan.
Leah pergi ke Bar tempat Clark kencan. Clark melihat kedatangannya dan tersneyum geli. Leah tidak mau menyapa Clark danlangsung duduk di sebuah meja. Clark minta izin pada Jean dan pei menemui leah. Clark bertanya, “leah, apa kau memata-mataiku?” leah menyangkal, “aku mendengar suara berisik di luar rumah, jadi aku menyusulmu ke sini. Sana kembali pada teman kencanmu, aku jangan perdulikan aku!”
CLark masih penasaran, “benarkah? Apakah kau cmeburu padaku?” Leah menajwab, “kita hanya teman, mana boleh cemburu. Pergilah ke Jean sana, aku akan menunggumu di sini. AKu tidak mau kembali kerumah itu sendirian. tak apa kalau kau pulang malam juga. Pergilah sekaran!” Leah mendorong-dorong Clark agar pergi. Clark pun kembali pad aJean. Leah mengawasinay dari kejauhan. CLark berisik-bisik dnegna jean, leah terlihat kesal.
Tiffany sedang menemani pak Sol di rumah sakit. Tolayts datang membawa balon dan bungkusan makanan. Pak Sol menyuruh tolayts beli ayam gorekan pergi. Tolayts akan peri, tapi Tiffany melarangnya, “tapi ya, kau kan tak boleh makan makanan seperti itu?” pak Sol menjawab, “aku tahu. AKu hanya menggoda tolayts saja.” Tolayts manyun, “jadi pak sol menggodaku lagi? Kau mulai menyukaiku yaa?”
Lalu Tolayts mengikatkan balon di ranjang, “ini untumu pak Sol..” Pak sol menyuruh Tolayt smenyingkirkan balom, “aku bukan anak kecil..” Tolayts membujuknya, “kau punya jantung baru, jadi seperti remaja lagi..” pak Sol kesal, “aku bisa jadi remaja, tapi bukan anak kecil..” Tolayts tersenyum. Dia mengulurkan bungkusan yang di bawanya pada Tiffany, “yang ini untumu sayangku.. makanan manis semnais dirimu..” Tiffany mencibir. Tiff melarang Tolayts repot-repot membawa apapun kalau kerumah sakit. Tolayst merasa tidak repot dan hanya ingin melakukan sesuatu untuk Tiffany saja. Tiffany mengucapkan terima kasih. Tolayts melarangnya bilang begitu. Lalu Tolayts menyodorkan [ipinya. Pak Sol terlihat heran. Tiffany bertanya, “apa yang kau lakukan?” Tolayts tersenyum, “tidak ada…”