Rona memberitahu Brent kalau Leah adalah kakaknya, “kau masih punya kakak satu lagi Tiffanym dan ayah tiri, di Filipina…” Brent kaget, “jadi kau punya keluarga sebelum kami? mengapa kau meninggalkan mereka? apakah karena aku dan ayah?” Rona berkata kalau semuanya snagat rumit untuk di jelaskan, “tapi satu hal yang harus kau ingat, aku berusaha kera suntuk menjadi ibu yang baik. tapi orang bikin kesalahan, kesalahan yang sangat besar dan menyesalinya seumur hidup…”
Tiffany berdiri di bawah sangkar Pampu sambil menangis. DI ateringat kata-kata Rona sebelum pergi, dia memintanya menjaga pak Sol dan Leah, “jaga dia sampai aku kembali..” Tiffany tersedu-sedu mengingat kata-kata Leah kalau Rona menelantarakan mereka, “bagaimana dia bisa melakukan itu padakami?” lalu muncul Tolayst yang menyapanya, “tiffany, mengapa kau menangis?” Tiffany menepis Tolayst, “tidak sekarang Tolayts, pergilah! Tidak sekarang!” Lalu Tiffany masuk kedalam sambil menangis, meninggalkan Tolayts yang kebingungan.
Cullen menasehati Clark agar memberi Leah sedikit ruang, kalau mereka berdua memang di takdirkan untuk bersama, apapun rintanganya, Leah pasti akan kembali pada Clark juga. Clark terdiam mendengarkan.
Tiffany memeluk Gabby yang sudah lelap, sambil menangis dia berkata, “apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah meninggalkanmu..”
Jigs minum di bara seoarng diri. Gambaran Clark mencium Leah kembali terlinats di benaknya. Jigs mengebrak meja. Jac coba menghubungi Jigs, dan sangat cemas, saat jigs tak mengangkat telponnya. Jigs meneguk habis minumannya dan beranjakbangkit dari duduk. Tanpa sengaja dia menabrak seorang wanita sampai minumannya tumpah. Jigs minta maaf. tapi teman pria si wanita tak terima. Dia menghajar jigs. Jigs membalas, keduanya terlibat perkjelahian, sampai datang orang memisahkan keduanya.
jac bersiap hendak mencari Jigs, tapi Jigs saudha pulang dengan wajah babak belu. Jac menanyainya dengan heran, “nak, apa yang terjadi?” Jigs tak menyahut.
leah mencabut semua foto-foto Rona dan Amerika yang terpajang di dinding kamarnya dan membuangnay ke tempat sampah. Tiffany menemuinya dan berkta, :aku pahamkalau kau tak mau kembali lagi ke Amerika. kalau aku di posisimu, aku juga tidak akan bisa melakukan hal itu…” Leah berkata kalau semenjak dai tahu kebenaran tentang Rona, San Fransisco terlihat berbeda baginya, kemanapun dia menatap, yang terbayang adalah apa yang telah di lakukan Rona pada mereka, “kau tahu, jika aku tidak pergi dari sana, aku mungkin akan gila..”