Bertemu Rona | Sinopsis Otwol 42 by Meysha Lestari

Clark bersiap hendak pergi kerja. Leah selesai mencuci piring. Clark bertanya apakah Leah tidak kerja? Leah bilang dia libur. Leah melangkah depan Clark, clark meraih pingungnya dan mendekapnya dari belakangs amnil berkata, “ini… begini aku akan menghabiskan hidupku…bersamamu!” Leah melepas dekapan Clark. Mereka saling berhadapan. Clark berkata kalau dia akan pulang lebih awal, “lalu kita bicara. Berjanjilah padaku, kau akan ada disini saat aku kembali nanti..” Leah mengangguk.
 
Clark menyuruh Leah menjawab. Leah menjawab, “aku berjanji. Aku akan ada di sini..” lalu Clark mencium bibir Leah dan bergegas ke pintu untuk berangkat kerja. leah mengejarnya dan mengambil fotonya dnegan kamera hp. Clark tersenyum, “untuk apa?” Leah menjawab, “kenangan bahagia no 5, suamiku..” Clark tersenyum lebar. lalu keduanya berciuman lagi, sebelum Clark benar-benar keluar rumah. Begitu sampai di luar, Clark menyandarkan diri di pintu sambil tersneyum bahagia. Sementara Leah, juga menyandarkan diri di pintu sambil menahan tangis sedih.

Malamnya, Leah kembali memposting isis hatinya di facegram. Dia mengadu pada ibunya bahwa hal terberat adalah ketika dirinya dia haruskan memilih antara cinta dan keluarga, “apalagi kalau berhubungan dengan keluarga orang lain. Apakah aku punya hati untuk memilih kebahagiaan ku sendiri di atas kesejahteraan orang lain?”

Rona dan Brent mendatangi apartemen Leah. Rona menyuruh Brent menunggu di tangga sementara dia akan menemui Leah. Brent komplain, “katanya kau mau menjelaskan semuanya padaku!” Rona berkata dia akan menjelaskan semuanya begitu dia bertemu dan bicara dengan leah. Brent setuju. Rona naik keatas dan berdiri di depan pintu  apartemen leah. Kebetulan, Leah keluar. Rona memangilnya, “leah..!?” Leah menatap rona dan terperanjat kaget, “mama, kau masih hidup?”

Rona sambil mennagis memeluk Leah. Leah dengan bingung campur senang balas memeluknya. Rona menanyakan tiffany, dan pak Sol. Leah bertanya kemana saja Rona? kenapa tidak kembali pada mereka? Roba menjawab, kalau dia tak tahu mau mulai darimana, dia tak bisa menjelaskan. Hanya satu yang perlu Leah tahu, tak seharipun berlalu tanpa dia memikirkan Leah dan keluarganya. Roba berkata, “meski kedengarannya tak mungkin, tapi tiap hari aku berharap hari ini tiba, bahwa kita bisa bersama..” Leah memeluk Rona. Keduanya bertangisan.