Leah yang dnn pacarnya beserta teman-teman paduan suara pergi ke kedutaan Amerika untuk memohon Visa. Paduan suara itu akan berlomba di amerika serikat. Satu persatu anggota paduan suara di wawancarai.
Sementara itu di Amerika serikat sana, Clark Medina, sepupu Jigs bersama imigran lain sedang bersumpah pada negara Amerika. Clark mendapat kartu hijau untuk tinggal di negara itu. Clark terlihat sangat gembira. Bersama Clark juga di sumpah beberapa pemegang kartu hijau untuk mnjadi warga Amerika. Setelah mereka di nobatkan, Clark bicara pada dirinya sendiri, “suatu hari nanti, giliranku akan tiba..”
Banyak dari pemohon visa di tolak termasuk pacarnya, Jigs. Saat di tanya alasannya ingin pergi ke amerika, Leah memberitahu petugas imigrasi bahwa selain untuk paduan suara dia juga ingin mengunjungi makan ibunya. Petugas imigrasi iba mendengar cerita Leah, dan permohonan bisanya di kabulkan. Leah sangat senang.
Di Amerika Clark bekerja sebagai bell boy. Denzel teman Clark yang berkulit hitam dan baru saja di terima menjadi warga negara Amerika bersama Clark akan mengadakan pesta, dia mengundang Clark. Tapi Clark belum bisa meerima undangan itu karena dia harus bekerja part time. Danzel bertanya kapan clark akan jadi warga negara Amerika? Clark menjawab, “mungkin 2 tahun lagi…” Danzel berkata dengan nada menyesalkan, “akan lebih baik bagimu kalau punya ayah yang warga negara Amerka seperti diriku..” Clark menjawab, “ayahmu menerima mu sepenuh hati, tapi aku?” Danzel turut menyesal dan menguatkan Clark dengan menjabat tanganya.
DI Filipina, Leah keluar dari pitu kartor Imigrasi sambil mengangkat tangan dan berteriak, “aku datang Amerika!” Teman-teman paduan suaranya yang permohonan visanya di terima bersorak untuk Leah. Pulang dari Imigrasi, Leah mampir ke rumahnya. Dia menatap rumah itu dengan penuh kerinduan. Leah berkata bahwa rumah itu warisan ibunya. Semenjak dia meninggal, terpaksa di gadaikan pada bank. Dan mereka belum bisa melunasinya kembali. Si pemilik rumah muncul, Lesah bergegas melangkah pergi.
Leah tiba di rusun di mana sekarang keluarganya tinggal. Para warga rusun sedang melakukan aktivitas bersama. Ada yang sedang senam ada juga yang sedang mengadakan pemilihan puteri cantik. Mereka memilih Tiffany kakak Leah. tapi Tiffany menolak, karena setiap tahun dia telah melakukan itu. AKhirnya mereka menunjuk leah. leah setuju. Mereka bersorak gembira.
Sampai dalam rumah, merek amelihar tatang Sol, ayah Leah sedang duduk menyender di kursi dengan mata terpejam. Tolay, yanga sangat menyukai Tiffany membangunkannya. Sol tidak bergerak. Tolay cemas dan menyentuh pundak Sol. Tolay berteriak kaget. Sol menertawainya. Melihat Leah dan Tiffany tidak kaget, tolay bertanya dengan heran, “kenapa kalian semua tidak kaget?” Leah menjawab, “ayah selalu melakukan itu sejak kami kecil, kami sudah kebal..!” Lalu Tolay pamit pulang.