Sinopsis Gangaa episode 187 by Meysha lestari

Sinopsis Gangaa episode 187 by Meysha lestari. Benar kata nenek Kanta, kakaknya, nenek Shanta sangat banyak bicara. Nenek bertanya pada kakaknya, “apakah kau sudah selesai bicara?” Shanta menajwab, “belum!” Lalu terdengar kentutnya. Sagar dan Gangaa tersenyum. Shanta berkata kalau itu alami, “perut dan gas selalu bersama-sama.” Nenek bepikir kalau Shanta selalu merepotkans emua orang, “bagaimana kau bsia tahan kalau dia mau tinggal di sini selama 15 hari? Apa alasan kedatangannya yang tiba-tiba?”

Ratand an Prabha peri ke kuil bersama Yash. Ratan menyuruh Prabha memasukan 10 rupe ke kotak amal. Prabha komple, “ini namanya Kalyug, kesengsaraan atas nama tuhan.” Prabha berpikir bagaimana caranya mendapatkan uang, karena dia tidak mendapat binus juga gaji Ratan. Dia berdoa, “bantu aku tuhan, aku tak mau mengembalikan perhiasan itu. Tapi aku juga tidak mau masuk penjara.” Seorang wanita menyuruh Prabha cepat peri. Dia cemberut  dan melihat orang-orang meletakan uang di kotak amal. Prabha kesal karena tak seorangpun menanyainya, “aku lebih membutuhkan uang. Mereka bodoh karena memberi uang pada tuhan. Lalu siapa yang akan  memberi mereka?”

Gangaa dan Sagar mengurus Jalebi Prasad. Sagar bekata, “untung nenek Shanta datang sehingga topik berubah.” Gangaa berkata kalau nenek Shanta banyak bicara, “baru kali ini aku melihat nenek terdiam.” Sagar bertanya apakah Gangaa berbicara buru tentang neneknya? Gangaa menjawab, “tidak. AKu tidak menghina orang tua,” jalebi Prasad sepert kehasuan. Gangaa meminta Sagar mencarikan air. Sagar segera pergi dan kembali debgan segelas air. Tapi Jalebi tak mau minum. Sagar akhirnay mencari kapas untuk memberinya minum.

Gangaa merasa kalau jalebi Prasad tidak sehat. Sagar memeriksanya dan berkata, “bisa jadi. Kita harus membawanya ke dokter.” Gangaa bertanya, “bagaimana kita bisa mendapatkan uang untuk biayanya?” Sagar mengatakan kalau dirinya hanya punya 50 rupe. Gangaa merasa kalau itu tak akan cukup, “kalau ka tidak menghabiskan uang sakumu maka kita pasti punya uang untuk biaya dokter.” Sagar berkata kalau dirinya menghabiskan uang itu untuk membeli gelang kakinya. Gangaa berkata kalau dirinya tidak meminta Sagar membelikan dirinya hadiah, “sekarang pikirkan bagaimana bisa mendapat uang.” Sagar berpikir akan minta uang, tapi tak tahu apa alasannya.

Prabha meminta wanita itu agar bersabar, “aku pemuja sejati, aku akan menyumbang uang sebenar, bukan batu.” Prabha melihat Ratan berdoa, dia menyembunyikan uang 10 rupenya dan memasukan koin 1 rupe kedalam kota amal sambil meminta maaf pada tuhan, “maafkan aku tuhan, aku sangat membutuhkan uang sekarang. Maaf..” Prabha berencana mengambil uang dari kotak amal. Pendenta melihatnya dan bertanya, “apa yang kau lakukan?” Prabha menajwab kalau dirinya memaasukan uang kedalamnya, “aku sedang menyumbang karena aku pemuja benara,” Pendeta memberkati Prabha.

Prabha berguman kalau sudah kewajiban tuhan untuk menolongnya, “apa yang akan di lakukan tuhan dengan uang itu?” Ratan menyuruh Prabha melakukan Darshan. Prabha menjawab kalau tuhan ada di mana saja, “aku tidak tahan panas. Ayo cepat!” Prabha pun pergi.

Shanta memberi hadiah Saree pada Mehri. Nenek mendengar pembicaraan mereka dan berkata kalau Mehri sudah mendapat hadiahnya. Shanta mneyebut nenek pelit. Nenek menyangkal, “aku juga memberi dia hadiah saree. AKu bisa memberinya saree putih kalau dia mau.” Mehri menyahut cepat, “aku tidak mau.”

1   2   3