Sinopsis Gangaa episode 180 bag 3 by Meysha Lestari. Raj meraih kerah baju Pulkit dan berteriak marah, “kau telah membunuh Barkha?” Niru menyuruh Raj mundur, “beraninya kau menyentuh putraku?” Nenek pun mengatakan hal yang samna dengan marah. Niri memanggil Raj penipu, “kau tidak punya hak untuk berbuat tidak baik pada siapapun.” Shreya maju dia menanyai raj, “katakan padaku, kemana kau pergi Raj? Ketika kamu memeriksa rekaman CCTV kau tak ada di sini!” Raj menjawab kalau dirinya pergi makan sirih. Shreya merasa jawaban itu sangat menarik, “bagaimana kau bisa terpikir untuk makan sirih di situasi seperti ini?” Shreya bertanya tentang sirih yang dia pilih.
Raj mengalihkan pembicaraan dan bertanya tentan rekaman, “mengapa kau tidak menangkap Pulkit ketika rekaman dengan jelas telah menunjukan kalau dia pergi ke kamar itu?” Sagar bicara membela Pulkit, begitu pula Gangaa. Gangaa bertanya pada Shryea, “apakah kautidak bisa melihat dan memahaminya dengan melihat kak Pulkit? DI atidak bisa melakukan itu.” Shreya memuji Gangaa, “kau sangat pintar. Hukum akan memberi tempat di manapun.”
Raj bertanya pada Pulkit mengapa dia membunuh Barkha? Pulkit menyangkal, “aku memang marah padanya. Aku menanyainya. Dia malah meneriakiku dan mengatakan kalau aku salah. Kami bertengkar, tapi aku tidak bisa membunuh siapapun. Dia masih hidup ketika aku pergi dari hotel. AKu tidak membunuhnya! AKu tidak bisa membunuh siapapun.”
Ibu Barkha bicara mmenentang Pulkit, “kau punya banyak alasan untuk membunuh Barkha. Kautidak mampu melihat ibumu bersedih, maka kau membunuh anaku.” Madhvi coba membuat bibinya mengerti bahwa putranya tidak mungkin sanggup melakukan itu. Tapi ibu Barkha menyebut Pulkit pembunuh, “Barkha it useperti kakakmju, apakah itu tidak membuatmu bersedih?” Madhvi juga terlihat sedih, tapi dia percaya pada Pulkit, Pulkit tidak akan sanggup melakukan itu.
Shreya meminta semua orang berhenti bermain drama keluarga, “rekaman CCTV menunjukan kalau anakmu membunuh Barkha. Niru pasti mengerti. Diakan seorang pengacara.” Madhvi menolak untuk mempercayai semua itu, “bagaimana mungkin anak kecil bisa membunuh seseorang?” Shreya menjawab bahwa kejadian seperi itu banyak terjadi di dunia nyata. Pulkit mengatakan kalau dirinya tdiak membunuh Barkha. Shreya memberi waktu semalam pada Pulkit untuk mengambil keputusan, “kau boleh terus berbohong. Tapi tidak akan menjadi kebenaran meski kau ucapkan 100 kali. Kumoulkan keberanianmu. Akui kejahatanmu hingga besaok pagi atau aku akan menyeretmu ke kantor polisi. Niru coba bicara dengan SHreya, tapi Shereya tetap pada keputusannya. Kat aShreya, “daripada membuat aku menegrti lebih baik kau buah anakmu mengerti.”
Shreya melirik Raj. Dia melihat seulas senyum tipis di bibir Raj. Tapi Shreya pura-pura tidak melihat. Gangaa juga melihat semua itu. Raj berjanji tidak akan mengampuni pembunuh Barkha.” Raj mengucapkan belasungkawa pada keluarga Barkha sebelum pergi. Niru dapat melihat dengan jelas kalau Raj berbohong.”