Sinopsis Gangaa episode 176 bag 4 by Meysha Lestari. Niru bertanya pada madhvi apakah kepercayaannya pada dirinya hancur setelah melihat kebohongan?” ratan membeirtahu Niu kalau Madhvi melihat dengan mata kepala sendiri. Niru berkata pada Ratan dengan kesal, “aku tahu dia kakakmu tapi aku sedang bicara pad aistriku sekarang.” Madhvi berkata kalau dirinya malu untuk bertanya. Niu menunjukan cincin yang di belinya untuk hadiah Karwachauth. Prabha tersenyum melihat itu. Ratan menarik Prabha agar menjauh.
Niru berkata kalau dia membeli cincin itu untuk Karwachautch, “aku berpikir akan memberikannya setelah berbuka puasa. Tapi situasi menjadi buruk. Kau ingin tahu mengapa aku pergi ke hotel dengan barkha? Ikutlah denganku kalau kau ingin tahu yang sebenarnya. Jika hatimu kembali mempercayaiku, pakailah cincin ini!”
Sagar kembali kerumah yash. Dia senang melihat ayah dan ibunya bersama. ratan membawa Sagar masuk. Sagar berpikir kalau Gangaa telah membuatnya segalanya kembali baik-baik saja, “aku ingin tahu apa yang akan di katakan nenek pada Gangaa sekarang.”
Gangaa bertekad tidak akan membiarkan rumah tangga Madhvi hancur. Gangaa tiba di hotel. Dia melihat Pulkit meninggalkan hotel dan memanggilnya. Pulkit tak mendengar, dia berlari pergi. Gangaa heran, “mengapa kak Pulkit terlihat cemas? apakah dia bertengkar dengan tuan dan bibi Barkha? Nenek bilang kak Pulkit bisa melakukan apa saja kalau sedang marah. Aku berjanji pada sagar.” Gangaa masuk kedalamhiotel untuk menemui Barkha. manager hotel mengusir Gangaa. Gangaa mednengar no kamar Barkha. Dia masuk kesana dengan diam-diam.
Niru membawa madhvi ke hotel. Sagar memanggil ayahnya, tapi Niru tidak mendengarkan. Madhvi mengikuti niru. ratan melarang sagar mengikuti orang tuanya.
Gangaa tiba di depan kamar barkha. Pintu kamar tidak terkunci. Gangaa masuk dan menemukan Barkha duduk di kursi menyandar dengan mata terpejam rapat. Gangaa berkata, “bibi Barkha aku memanggilmu. Kau tahu apa yang telah terjadi di rumah dan katakan padaku semuanya…” Gangaa menoceh panjang lebar. Tapi Barkha hanya diam tak bergerak. Bangaa menanyakan dimana tuannya. Barkha tetap diam. Gangaa mengoyang-gonyang tangan Barkha dan menariknya. Barkha terjatuh dari kursi dan tersungkur di lantai. Gangaa kaget. Dia hendak membalikan badan Barkha ketika matanya melihat pisau berlumuran darah tergeletak di balik tubuh Brakha.