Sinopsis Ashoka Samrat episode 266 by Meysha Lestari.

Sinopsis Ashoka Samrat episode 266 by Meysha Lestari.  Ashoka mengusir Kaurvaki dari hadapannya. Kaurvaki dengan sedihpun meninggalkan Ashoka.  Dhananjay dengan gembira memberitahu kondisi Ashoka dalam peperangan yang baru saja berlangsung pada Kichak. Kata Dhananjay, “dia tertegun dan teruncang mengetahui begitu kehilangan begitu banyak orang..” Adik Kichak menghargai tindakan yang di ambil kakaknya. Kichak berkata, “sampai aku melihat tubuh nya, aku tidak aka percaya kalau Ashoka sudah mati. Kabar kematian dia pernah tersebar dulu..” Amadhya memberitahu Kichak kalau keluarga Magadha menderita kesedihan yang sangat mendalam saat mendengar kematian Ashoka, “kita akan membunuh mereka setelah membunuh Ashoka.” Kichak ingin mengadakan pesta.

Kaurvaki masuk keistna Kichak. Kichak memnghargai semua yang telah dia lakukan, “kau akan di beri penghargaan untuk kemenangan ini.”

Ashoka teringat kata-kata ibunya dan janji yang telah dia buat pada sang ibu bahwa tak akan ada orang tak bersalah yang akan mati dalam proses. Dengan marah Ashoka mengambil tombak. Achary memanggilnya, “perasaan tidak bisa menjadi alasan dibelakang sebuah keputusan.” Dia mengirim beberapa orang untuk menghentikan Ashoka.

Kaurvaki di bawa ke tempat di mana Jagannath di kurung. Kichak berkomentar bahwa kaurvaki memang telah membantu mereka mencapai Ashoka, “tapi kau juga telah menipu kami. Besok hukuman untuk mu dan ayahmu akan di tentukan di depan semua orang. Mereka harus mengerti bahwa tidak seorangpin yang bisa mengalahkan dan menipu Kichak!”

Ashoka berteriak memanggil Kichak dengan suara keras penuh amarah. Semua orang keluar untuk melihatnya, kecuali Kaurvaki. Dia memeluk ayahnya tapi prajurit membawa dia pergi dari ayahnya.

Tombak berlumuran darah menunggu Kichak dan sekutunya. Kichak mengambil kertas yang melekat padanya, “waktumu telah di hitung mundur! Sudha kubilang aku adalah kematianmu! Kau boleh lari dariku tapi tidak akan bisa menyelamatkan dirimudariaku!” Kichak bergegas keluar. Ashoka masih berdiri di sana. Kichak dan Ashoka saling melotot satu sama lain. 

  Ashoka berkata, “aku bisa membunuhmu hari ini kalau aku mau. Aku bisa melukaimu dengan tombak ini saja. Tapi aku tidak ingin memberi kematian yang mudah untukmu. Aku akan mengalahkan dirimu lebih dulu. Mulai sekarang hingga seterusnya, kau akan takut mati. Kau menggunakan Dhananjay untuk menyerangku dan membunuh begitu banyak orang tidak bersalah. Aku akan membunuh dia dudlu. Setelah itu kau menyadari betapa berartinya orang-orang itu bagiku. Aku bersumpah akan membunuh Dhananjay hingga besok malam. Jika aku gagal, maka aku akan bunuh diri.” Kichak memerintahkan pasukannya untuk menangkap Ashoka. Tapi Ashoka menghajar mereka dan pergi dengan mengendarai kudanya. Beberapa prajurit nekat mengejarnya.

Kichak menatap tombak yang penuh darah itu, “aku tidak tahan lagi!” Adik Kichak coba menahannya tapi sia-sia. Amadhya menghalangi langkahnya. Dia menolak untuk menepi, “kerusakan akan lengkap jika petir menyambar di waktu yang tepat.”

Achary Devrat berkata, “kau mengambil keputusan ini dengan kemarahan tapi ini bisa berarti bahaya besar bagi semua orang.” Ashoka menjawab, “aku tidak bisa diam saja dan melihat semuanya. Kau tidak ada di sana. Aku melihat Arjun mati tepat di depan mataku. Mayat mereka memintaku untuk membalas dendam.” Achaty Devrat beralasan bahwa mereka pasti akan balas dendam, “tapi kita harus melakukannya dengan sabar.” Ashoka menjawab kalau dirinya tidak bisa melakukan itu.

Amadhy berkata bahwa terbawa perasaan adalah kesalahan terbesar dari semua prajurit, “Ashoka telah melakukan kesalahan yang sama. Chanakya tidak ada lagi. Ashoka tidak bisa melihat apapun tanpa bimbingannya.” Kichak menunjuk bahwa Ashoka tidak lemah, “dia datang kesini tanpa dukungan..” Amadhya meningatkan Kichak kalau Ashoka berjanji akan membunuh Dhananjay sampai besok malam dengan cara apapun, “kita tidak usah menyerang Ashoka. Dia sendiri yang akan bunuh diri kalau gagal membunuh Dhananjay hingga besok malam.”  

Achary Devrat tidak tahu bagaimana caranya Kichak akan melindungi Dhananjay, “dia pasti sedang menunjuk prajurit terbaiknya untuk menjaga dia.” Ashoka berkat akalau itu bukan tentang nyawanya, tapi tentang kepercayaan orang-orang padanya, “Ashoka yang lain akan menggantikan aku besok tapi kepercayaan mereka tidak akan pernah tergantikan jika aku mundur sekarang.”

Kichak bicara tentang menyembunyikan Dhanajay di tempat yang paling rahasia di istananya, “di sana hanya ada satu jalan masuk dan jalan keluar dari ruangan itu.”

Achary Devrat berkata, “terakhir kali Bhami kemari, dia keluar dengan susah payah. Kita tidak bisa memastikan apa yang di lakukan Kichak untuk melindungi Dhananjay.”

Kaurvaki mendengarkan pembicaraan Kichak dan Amadhya.

Orang-orang bertanya-tanya bagaimana Ashoka akan mencapi Dhananjay hingga malam hari. Seorang waniat berkata, “sayang aku tidak punya anak laki-laki lain yang bisa mati menggantikan Ashoka.” Setiap ibu di Taskhila merasakan perasaan yang sama hari ini. Mereka semua merestui Ashoka dan memberkatinya. Ashoka memutuskan untuk menggunakan cara Kichak sendiri untuk menentangnya, “kita akan menggunakan Kaurvaki. Kita harus mencari tahu kelemahan dari Kichak. Aku tahu siapa orang itu!”

Agnibahu melebih-lebihkan pertemuannya dengan Ashoka dihadapan para wanita. Dia terlihat panik ketika seorang pria masuk kedalam dengan pedang di tangan. Wajahnya terutupi cadar. Para wanita lari untuk menyelamatkan diri. Agnibahu coba menyembunyikan diri tapi sia-sia. Agnibahu terjatuh di lantai ketika Ashoka yang menyamar menariknya dengan seutas tali yang di kalungkan ke lehernya. Ashoka menyebut dirinya Yamraj, “kelangsungan hidupmu tergantung pada fakta yang akan kau katakan untuk menolongku. Dimana Dhananjay?” Agnibahu menyimpulkan kalau dia adalah Ashoka. Agnibahu mengatakan kalau dirinya tidak tahu menahu tentang Dhananjay.

Kichak berkata, “rahasia ini akan keluar setelah matahari terbenam. Aku ingin dirimu selalu bersamaku sepanjang waktu.” Amadhya bertanya, “apakah kau meragukan aku? Apa yang kuperoleh dengan menipumu?” Kichak menyebut itu sebagai cara pencegahan. Kaurvaki berpikir bagaimana memberitahu Ashoka sebelum Kichak mencapinya.

Ashoka memberitahu Agnibahu untuk mencari tahu kalau dia tidak tahu, “kau tidak punya pilihan lain jika kau ingin hidup. Kita tidak punya banyak waktu. Cepat lakukan!” Agnibahu setuju. Ashoka berkata kalau dirinya akan menemani Agnibahu. Agnibahu berpikir kalau Ashoka sudah tidak sabar untuk mati, “dia akan mati sebelum matahari terbenam..” Sinopsis Ashoka Samrat episode 267 by Meysha Lestari