Sinopsis Gangaa episode 85 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 85 by Meysha Lestari. Saat menaiki tangga kaki pak Tiwari tersandung dan dia jatuh dari tangga. Gangaa bergegas menghampirinya. Pak Towari merluka dan merintih kesakitan. Gangaa membantunya duduk. Kaki pak tiwari berdarah. Gangaa membantu melepas sandalnya. Tiwari menyuruh Gangaa memanggil seseorang. Gangaa memanggil koki dan Mehry, tapi di rumah tak ada seorangpun. Di apergi memanggil Sagar, tapi pintu kamar terkunci dan terdengar musik keras dari kamarnya.

Pak Tiwari memanggil Gangaa. Gangaa memberitahu pak Tiwari kalau di rumah tak ada orang. Pak tiwari tak bisa bergerak, “aku harus pergi ke rumah sakit. Bisakah aku meminjam kain untuk mengikat kakiku?” Gangaa lari untuk mengambil dupattanya dan memberikannya pada pak Tiwari. Tiwari hendak mengikat kakinya yang terluka, tapi Gangaa melarangnya, “tulang anda terluka, kaki anda berwarna biru.” Tiwari dengan heran bertanya, “bagaimana kau tahu?” Gangaa mengatakan kalau dia pernah melihat luka seperti itu. Dia ingat bapaknya dulu pernah membantu orang yang terluka persis seperti luka pak Tiwari. Bapak mengikat tongkat kayu di sebelah luka sehingga orang yang terluka bisa berdiri tegak.

Gangaa bergegas lari keatas untuk mengambil tongkat dan bantalan kriket punya Sagar. Lalu dengan hati-hati dia meletakkan kaki pak Tiwari yang terlukan di anatara keduanya dan mengikatnya dengan selendang. Pak Tiwari sangat kesakitan. Gangaa mengambilkan kaca mata pak Tiwari yang terjatuh, lalu pergi keluar untuk memanggil becak. Gangaa membantu pak Tiwari berjalan, tukang becak juga membantunya naik keatas becak. Gangaa memberitahu tukang becak agar menyetir dengan hati-hati untuk menghindari lubang. Gangaa berlari di depan mereka untuk memandu. Tiwari menatap Gangaa dengan rasa terima kasih.

Nenek dan semua orang pulang kerumah. Mereka berbicara tentang puja yang akan di lakukan. Prabha masih berpikir bahwa tidak mungkin mendapatkan kedamaian di rumah itu kalau Gangaa masih tinggal bersama mereka.

Sagar memarahi Yash, “siapa yang mengambil barang-barang keluar dari kotak kriket ku?” Semua orang mendengar teriakan Sagar. Mereka semua oergi keatas. Koki dan Mehri pun telah kembali, mereka berdua bertengkar tentang pekerjaan penting yang mereka lakukan. Yash menanyakan Gangaa, “dia yang suka mengambil barang-barang Sagar. AKu pernah melihat dia melakukan itu sebelumnya.” Madhvi bertanya-tanya mengapa Gangaa melakukan itu. Yash menjawab, “untuk balas dendam!” Sagar menjelaskan kalau mereka mendengarkan musik dengan suara yang keras, “dia tidak bsia kosentrasi dalam belajar.” Prabha menyuruh nenek agar tidak mengampuni Ganga jika dia benar-benar melakukan hall itu. Madhvi tidak yakin kalau Gangaa yang melakukan itu.

Gangaa masuk dengan bantalak kriket. Semua orang melihatnya. Yash menyebut Gangaa pencuri. Sagar membentak Gangaa karena telah merusak bantalan kriketnya. Madhvi melarang Sagar berteriak, “kau kanbisa bertanya baik-baik padanya.” Lalu menanyai Gangaa. Yash bersikeras kalau Gangaa melakukan itu untuk balas dendam. gangga menyangkal. Prabha menunjuk bantalan kriket yang di pegang Gangaa. omkar ikut nibrung dan mengatakan kalau Gangaa hanya bisa membuat masalah.

Niranjan datang. Sagar mengaduhkan Gangaa padanya. Tiwari masuk dan berkata, “aku akan memberitahu anda semua.” Semua orang melihat dia berjalan dengan bantuan tongkat. Kata Tiwari, “gangaa tidak bersalah.” Niranjan dengan heran bertanya tentang kaki pak Tiwari. Tiwari menjelaskan kalau dirinya jatuh dari tangga, “sesuatu bisa saja terjadi, tapi Gangaa telah menyelamatkan aku… ~Pak Tiwari menceritakan kejadiannya~ AKu tidak tahu kalau dia sangat cerdas. Doktor juga memujinya. Orang bisa lupa segalanya kalau tertimpa masalah, tapi gadis ini menyelamatkan aku dengan kecerdasannya. Kalau tidak aku pasti berada dalam masalah besar.” Niranjan menatap Gangaa dengan penuh kekaguman. Pak Tiwari mengucapkan terima kasih pada Gangaa. Niranjan berkata kalau dirinya sangat bangaa pada Gangaa. Semua orang menatap terbelalak tak percaya dengan cerita Tiwari. Tiwari dengans enang hati setuju untuk mengajari Gangaa, “aku tidak akan lupa kebaikannya. Aku pasti akan mengajarinya.” Gangaa terlihat gembira. Niru setuju untuk mengirim Gangaa ke rumah Tiwari. Tiwari meminta Gangaa agar datang setiap hari. Niru menepuk pipi Gangaa dengan lembut. Dia lalu meminta Madhvi agar membuat teh untuk pak Tiwari.

Gangaa menghampiri Sagar, “sekarang kau tahu aku tidak mencuri barangmu.” Sagar tidak berkata apa-apa dan beranjak pergi.

Esok paginya ketika nenek terbangun dia melihat Gangaa belajar. Sore harinya pak Tiwari datang dan mengajarinya. Gangaa bergitu bersemangat dalam belajar. Sagar mengintipnya dan merasa senang saat Gangaa berhasil menjumlahkan perkalian dengan benar. Sagar juga senang saat mendengat pak Tiwari memuji Gangaa.

Niranjan melewati kamar nenek dan mengintip kedalam. Dia melihat Gangaa tidur dengan buku-buku di sampingnya. Dengan hati-hati Niru memindahkan buku-buku itu lalu menyelimuti tubuh Gangaa dan membelai rambutnya. Dia juga menarik tirai sehingga sinar matahari tidak jatuh di wajah gangaa.

Gangaa berlajar giat siang dan malam. Dia menghapal tabel dengan keras. Nenek memnarahinya karena belajar sepanjang waktu. Nenek menyuruh gangaa mencuci pakaian. Gangaa melakukan oekerjaanya sambil terus menghapal. Sagar mengawasinya sambil tersenyum saat mendengar dia menghapal. Dan ketika Gangaa memergokinya, Sagar memasang wajah datar. Gangaa menatap Sagar, tapi Sagar bergegas meninggalkannya.

Gangaa menyelesaikan pekerjaanya tanpa ada kesalahan. Tulisannya tanganya juga semakin baik. Nranjan menanyakan kemajuan belajar gangaa dari pak Tiwari. Pak Tiwari mengatakan semua hal baik tentang dia, “dia bsia menulis bahasa ingris dengan lumayan baik dan menyelesaikan penjumlahan matematikan dengan baik juga.” Niranjan menghargai jerih payah mereka berdua, “Gangaa telah bekerja keras siang dan malam. Aku telah mengamati dia.” Gangaa bertanya pada pak Tiwari apakah dia sudah boleh siap untuk memberinya ujian masuk? Pak Tiwari menyangkal… Sinopsis Gangaa episode 86 by Meysha Lestari