Sinopsis Gangaa episode 84 by MeyshaLestari. Kepala sekolah berkata, “gadis ini sudah 2 tahun meninggalkan sekolah. Dan lagi media belajarnya bahasa hindi. Dia harus memulai dari awal kalau dia ingin sekolah di sini.” Niranjan menyahut kalau dirinya tak masalah. Kepala sekola menyarankan agar dia memasukkan Gangaa di sekolah lain, “standar sekolah ini sangat tinggi. Anak dari keluarga kaya datang kesini untuk belajar. Ssaya rasa gadis ini tidak akan cocok sekolah di sini. Kepercayaan dirinya akan rusak. Saya menyarankan agar anda memasukan dia di sekolah pemerintah.” Niru mengucapkan terima kasih atas sarannya, “saya tidak merasa kalau kepercayaan diri Gangaa akan rusak atau dia tidak cocok sekolah di sini.” Gangaa mengangguk, “tuan benar. Sekolah adalah sekolah. Aku akan berusaha keras.” Kepala sekolah membicarakan tentang ujian masuk yang harus Gangaa lalui untuk bisa sekolah di sekolahnya, “seperti menulis essay. Dia tak tahu apapun. Ingris atau komputer. Anak-anak di sini mahir dalam keduanya. Lalu bagaimana dia akan cocok sekolah di sini?” Gangaa menyahut dengan penuh percaya diri, “anda tidak bsia menilaiku tanpa mengujiku. AKu akan lulus ujian masuk betapapun susahnya.” Niru menambahkan, “dia akan membuktikan ucapannya. Tolong pikirkan.. dan katakan pada akmi. Anda punya waktu.” Lalu Niranjan bertanya pada Gangaa, “apakah kau siap?” Gangaa menganguk, “aku akan melakukannya.” Niru mengembalikan formulir pada kepala sekolah, “saya akan menelpon anda beberapa hari lagi untuk ujian masuk.” Kepala sekolah lalu pergi untuk menyerahkan formulirnya. Niru menatap Gangaa, “sekarang semuanya ada di tanganmu. Apakah kau mampu melakukannya?” Gangaa mengangguk, “aku akan melakukannya.” Niru memutuskan untuk menarik pak Tiwari lagi untuk mengajari Gangaa agar lulus ujian. Niru berpesan pada Gangaa agar dia tdiak mengatakan apapun pada nenek hingga ujian selesai.
Niranjan menemui pak Tiwari dan membujuknya agar mau mengajari Gangaa lagi. Tapi pak Tiwari menolak, “saya tahu saya orang miskin tapi saya tidak bisa membiarkan diri saya di hina.” gangaa melipat tanganya di dada dan memohon, “kumohon, dengarkan tuan. Saya janji akan belajar keras. Saya tidak akan menyusahkan anda. Tplong bantulah kami! Datanglah sekali, anda boleh tidak datang lagi keesokan harinya jika saya menyusahkan anda. Tuan atau orang lain tidak akan memaksa anda untuk datang.” Niru mengangguk setuju dan berkata kalau gangaa telah berubah. Pak Tiwari setuju untuk mencoba. Niranjan menyuruh pak Tiwari datang sore hari. Niru mengingatkan Gangaa sekali bahwa segalanya sekarang tergantung pada dirinya saja, “kau harus membuat pak Tiwari terkesan. Berperilaku yang baik agar dia setuju untuk mengajarimu. Aku sudah mencoba yang terbaik. Sekarang giliranmu. Semua tergantung padamu.”
Upacara Haldi sedang berlangsung di rumah Chaturvedi. Beberapa wanita menyanyikan lagu pertunangan. Omkar memberitahu semua orang agar tidak melakukan apapun, “aku baru saja bicara dengan calon besan. Seseorang dalam keluarganya meningal. Dia meminta agar pertunangan di tunda. Aku tidak meminta keterangan rinci. Tuan Dubey hanya bilang bahwa pertunangan ini tidak bisa di langsungkan. Kita akan mendapatkan lebihbanyak waktu untuk bersiap-siap.” Prabha terlihat sangat perduli dengan makanan, “sayang kalau jadi busuk..” Babli terlihat sedih.
Gangaa bertanya-tanya akan apa yang harus dia lakukan untuk membuat pak guru senang. Dia mengingat sesuatu, “aku akan menulis A-Z 100 kali. Tapi akan memakan wantu lama. ..atau aku akan belajar lagu Mary dan Little Lamba. Dia biasa mengajariku lagu itu.” Gangaa mulai belajar. Yash mengawasinya dari jauh. Sagar datang dan berguman, “pak guru datang lagi makanya dia belajar.” Yash ingin bermain beberapa game di laptop Sagar. Sagar menlarangnya, “papa membelikan ini untuk aku belajar.” Sagar kemudian membawa pergi laptopnya. Yash kesal dan berpikir akan memberi Gangaa pelajaran.
Yasng memutar musik keras-keras. Gangaa tak bis akosentrasi. Sagar menyuruh yash mematikan musik karena Gangaa belajar. Yash tidak mengubrisnya. Gangaa memohon hal yang sama. Yash menyuruh Gangaa membujuk Sagar agar meminjamkan laptopnya. Gangaa meminta Sagar membantunya mengecilkan suara musik. Sagar menolak, “aku bukan temanmu, mengapa aku harus mendengarkan dirimu? Mengapa aku harus memihak padamu?” Gangaa menatap kedua anak lelaki itu bergantian lalu pergi dari sana dengan kesal. Sagar merasa tidak enak hati.
Sudha dan Pishi Ma mengunjungi nenek. Mereka membicarakan pertunangan Babli yang gagal. Omkar melirik Sudha berkali-kali. Nenek merasa mata setan sedang memandang mereka.
Gangaa menutup telinganya. Sagar datang untuk memeriksa dirinya. Gangaa melihat itu, dia mengambil bukunya dan pergi daris ana.
Maharaj membawa tea untuk para wanita. Onkar menyuruh koki untuk membawakan makanan juga, “kasihan Sudha Ji, dia terlihat lemah.” Omkar juga menyebut nama Pishi ma dengan buru-buru. Sudah terkejut. Nenek merasa tidak ada yangs alah dengan Omkar, “dia selalu memperhatikan semua orang setiap saat.” Pishi Ma menyarankan agar nenek selalu menyimpan kitab Ramayana di rumah agar terhindar dari mata setan. Sudha mengangguk setuju. Dia menyadari kalau Omkar menatapnya. Nenek ingin berkonusltasi dengan pendeta terlebih dahulu. nenek meminta merekaberdua agar datang kerumahnya setiap hari. Pishi ma mengatakan kalau dirinya agak tidak sehat, tapi dia setuju untuk datang. Sudha merasa tidak nyaman. Omkar memahami maksud Pishi Ma, “Pishi Ma sudah tua, tapi Sudha Ji belum. Di aakan datang.” Sudha kesal mendengarnya, “aku akan melakukan apa yang bisa aku lakukan.” Para wanita kemudian sepakat untuk pergi ke kuil. nenek mengajak Madhvi ikut serta. tapi Madhvi berkata kalau dirinya harus menemani anak-anak di rumah. Nenek memaksa, dia menyuruh Koki menjaga rumah ketika mereka tidak ada. Mereka juga membawa serta Dristhi bersama mereka. Omkar menawarkan diri untuk ikut.
Gangaa tidak bisa belajar di mana-maana. Sudah jam 4:15.
Koki pergi ke pasar untuk membeli susu dan buah. Dia memberitahu Mehri, tapi Mehr yang sedang mencuci baju tak mengindahkannya. Tiba-tiba telp berbunyi. Mehri bergegas mengangkat telp itu. Nyonya Mishra meminta Mehri datang kerumahnya sekarang juga. Mehri memutuskan untuk pergi sat itu juga dan berjanji akan kembali untuk melanjutkan sisa cucian.
Pak Tiwari tiba di rumah Chaturvedi dan memarkir scooternya di pinggi jaalan. Gangaa terlihat tegang karena dia belum berhasil menghapal lagunya, “bagaimana aku bisa membuat dia terkesan? Yash seharsunya tidak bermain musik dengan keras. Pak guru pasti akan marah. Dia akan menolak untuk mengajari aku.”
Pak Tiwari masuk ke rumah Chaturvedi. Dia masih terlihat kesal pada Gangaa, “ayo kita belajar!” Dia beranjak menaiki tangga ketika kakinya tersandung dan dia terjatuh dari tangga. gangaa menatapnya dengan mata terbelalak lebar. Sinopsis Gangaa episode 85 by Meysha Lestari