Sinopsis Gangaa episode 155 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 155 by Meysha Lestari. Gangaa bertanya pada ayah mertuanya mengapa dia datang untuk membawanya pulang hari ini, “kau meninggalkan aku seorang diri hari itu. Kau bilang pada petugas pemerintah kalau aku sduah mati dalam kerusuhan. Padahal ayah telah mengantarku padamu. Dia membuatku mengerti bahwa kau adalah ayahku dan aku akan tinggal denganmu. Kau lari meninggalkan aku begitu ayahku meninggal. Mengapa aku harus mempercayaimu sekarang? Mengapa aku harus pergi denganmu?” Ayah mertua gangaa dengan perasaan sedih mengaku kalau dia bersalah, “aku tidak ingat bagaimana seorang gadis kecil akan hidup didunia sebesar ini tanpa ayah dan suami. Aku menyesalinya. AKu tidak bisa tidur dengan tenang setiap hari. Akhirnya aku menemukanmu. Aku mohon, maafkan aku. Aku pria lemah kalau tidak aku tidak akan meninggalkan dirimu hari itu.” Ayah mertua Gangaa menangis penuh penyesalan. Semua orang melihat kearah mereka dengan rasa ingin tahu.
Mertua Gangaa berkata, “Aku seperti ayahmu. Ku mohon maafkan aku…” Gangaa menatap ayah mertuanya dengan iba. Ayah mertua gangaa bertanya, “Apakah kaumasih kesal padaku? Kau tidak marah lagi padaku kan?” Gangaa berkata, “ayahku pernah bilang bahwa kita harus mengasihi orang yang lemah.” Gangaa menatap Sagar yang terlihat cemas. Gangaa berkata kalau dirinya memaafkan ayah mertuanya. Sagar bertanya, “kenapa kau memaafkan dia? Apakah kau akan pergi dengan dia sekarang?”
Mertua gangaa terlihat lega, “ayo ikut aku.” Gangaa tidak memperdulikannya. Dia pergi melangkah tanpa berkata apa-apa. Sagar dan mertuanya mengikuti dia. Mertua Gangaa memaksa gangaa ikut dengannya. Gangaa menolak secara langsung, “aku sudah mati bagimu dan kau sudah mati bagiku.” Mertua gangaa menarik tangannya, “kau adalah janda anakku. kau harus melakukan Pindaan untuknya.” Sagar menghalangi mertua Gangaa. Pria itu mendorong Sagar, “siapa kau yang ingin menghentikan dia? Dia ini menantuku.” Sagar terus memegangi Gangaa, tak mau melepaskannya, “dia adalah teman baikku.” Mertua Gangaa menarik gangaa pergi dengannya. Sagar dan gangaa saling memanggil.
Sagar segera mencari pertolongan. DIa melihat sekelompok orang sedang melakuan kirtan. Sagar memberitahu mereka kalau seseorang sedang membawa pergi teman baiknya. Orang-orang itu bergegas membantu Sagar. Mereka menghentikan mertua Gangaa, “kau hendak menculik anak perempuan. haruskan kami memanggil polisi?” Mertua gangaa berkata kalau Gangaa adalah menantunya. Dia menyuruh Gangaa mengatakan hal yang sama. Tapi gangaa diam saja. Mertua Gangaa marah, “aku ini keuargamu dan kau tidak mau mengakui aku karena orang asing? Kau tidak akanmendapatkan apapun selain penghinaan kalau tinggal bersama mereka. Ikutlah denganku dan kau akan tinggal dengan orang yang kau cinta. Satu hari orang-orang itu akan mengusirmu dari rumahnya.” Gangaa menyuruh mertuanya diam, “tuan sangat menyayangiku dan menghormatiku. Di atidak akan pernah melakukan itu.” Mertua mengangkat tangan hendak menampar Gangaa, tapi tidak jadi. Di aberkata, “bagaiman akau bsia bicara begitu pada mertuamu? Kau salah karena mempercayai orang kota ini. Jangan datang ke depa pintu rumahku kalau butuh sesuatu dalam hidupmu. Kau tidak akan mendapatkan apapun dari aku.” Gangaa juga menolak mendapatkan apapun darinya, “aku tak akan pernah membutuhkan itu. Ayah meninggalkan aku dan membalikan wajahmu dari aku. Tuan membawaku kerumahnya dan mencintaiku. Aku akan minta pada tuanku kalau aku butuh sesuatu tapi aku tidak akan datang padamu. Rumahnya adalah rumahku. Dan keluarganya adalah keluargaku.” Mertua Gangaa pergi dengan marah. Sagar dan Gangaa saling pandang dan tersenyum.
Sagar dan Gangaa duduk di Ghaat. Sagar berpikir untuk menghibur Gangaa dan bicara apapun, “jangan memikirkan mertuamu. AKu tidak akan mengatakan hal ini pada siapapun. kau akan pulang kerumah dengan papa besok. Setelah itu aku tidak akan membiarkan kau pergi kemana-mana. Kau akan tinggal denganku selamanya karena kau temanku. Kau teman baikku. Aku tidak akan bertengkar denganmu lagi dan tidak akan membiarkan kau pergi.” Gangaa ingat dulu ketika Sagar menolak untuk mengakui dia sebagai teman di depan teman sekelasnya.
Maharaj Ji datang mencari Sagar. Di amelihat keduanya. Maharaj memberitahu Sagar kalau Madhvi cemas memikirkan dirinya, “kau telah mengambil resiko yang sangat besar.” Gangaa baru sadar kalau Sagar pergi ke sidang dengan Niranjan. Bukankah seharusnya tuan pergi dengan seorang anak perempuan. Maharaj Ji menceritakan semuanya pada gangaa, “mereka harus mengahdapi  banyak masalah dalamm perjalanan. Untungnya semua berakhir dengan baik. Ayo kita pulang sekarang. Kautelah membuktikan pada semua orang kalau kau bukan pengecut.” Gangaa menatap Sagar. Maharaj akan mengantar Gangaa ke asrama lebih dulu. Gangaa menyadari kalau Sagar melakukan semua itu demi dirinya. Dia tersenyum, “kau sangat baik dan sama sekali bukan pengecut. Orang yang mengatakan kau pengecut pasti bodoh.” Sagar tersenyum.
Sudha membawakanbuah-buahan untuk Gangaa. Sudah melihat Gangaa sedang berkemas. Gangaa berkata kalau dirinya tidak lapar. Tapi Sudha tahu kalau dia tidak mau makan makanan yang di dapatdari meminta-minta. Gangaa membelai dagu Sudha dan berkata dengan lembut, “bibi memahami aku dengan baik.” Sudha menyarankan Gangaa agar mengemas barangnya besok pagi. Gangaa menjawab kalau dia tak mau membuat Niranjan menunggunya. Pishi Ma menegur kenapa mereka belum tidur. Sudha memberitahu Pishi ma kalau gangaa sedang berkemas untuk pergi bersama tuannya besok pagi. Gangaa ingat kalau satu sarinya masih di jemur di luar. DIa keluar untuk mengambilnya. Sudah bis amelihat betapa dia sangat gembira karena akan pergi ke rumah Chaturvedi, “dia mungkin akan melewatkan malam tanpa tidur sama sekali.” Sudha mengemas barang-barang Gangaa. Pishi ma mengawasi Sudha dengan tajam.
Malam telah larut. Semu asudah tidut. Gangaa pun berbaring untuk tidur, “besok pagi, tuan akan membawaku. AKu akan pulang.”
Paginya nenek bagun. Dia berpikir, “apakah aku melakukan hal yang benar pada Gangaa? AKu tidak punya rasa permusuhan dengannya, tapi kenapa aku bersikap keras padanya? Kenapa aku menyakiti dia? Tapi aku melakukan ini untuk keluargaku, bagaiman aku bisa dsalah? Masalah tidak pernah berhenti datang sejak dia tinggal di rumah ini. Pencuri datang, Niru di serang. Sagar membahayakan nyawanya untuk dia. Dia bahkan di kirim untuk sekolah sesuai keinginannya. Nitu dan Madhvi tersihir olehnya. Mereka bahkan tidak mau mendengarkan aku lagi. Ini benar-benar dilema. AKk adalah janda. Sudah tugasku untuk membantu yang membutuhkan. Tapi aku punya keluarga. Aku juga harus menjaga mereka. Aku harus menghentikan Gangaa agar tidak kembali kerumah. Dia tidak boleh datang kesini. Dia tidak akan datang kerumahku!” Sinopsis Gangaa episode 156 by Meysha Lestari