Sinopsis Gangaa episode 117 by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode 117 by Meysha Lestari. Gangaa jatuh dari bangkunya. Semua murid menertawakannya. Gangaa menghampiri Bulbu, “aku tahu, pasti kau yang telah melakukan ini.” Gangaa dan Bulbul bertengkar ketika guru masuk ke kelas. Bu D’Souza menghentikan Gangaa dan bertanya, “apa kau gadis yang sama yang melapor kepada kesolah tentang sagalanya?” Gangaa coba mengatakan sesuatu, tapi bu guru tak ingin mendengarnya. Bulbul menyalahkan Gangaa karena merusak bangku. Guru membentak Gangaa. Gangaa coba untuk memberitahu dia kalau dirinya tdiak bersalah, tapi sia-sia.
Guru meminta para murid untuk mengeluarkan bukunya, “kepala sekolah akan datang untuk membuat pengumuman..” Guru menyuruh seorang anak untuk berjaga di pointu, “beritahu aku kalau kau melihat kepala sekolah berjalan kemari. Aku akan menyelesaikan permainanku dulu.” Ganga memgamati bangkunya yang rusak. Dia berpikir, “aku membutuhkan palud an obeng untuk memperbaiki bangku ini. Paman peon pasti punya.”
Seorang pria suruhan MLA mengikuti mobil Niru. Dia kehilangan jejak Niru ketika Komuter lewat di depan mereka. Pria itu besumpah akan mengakhiri Niru hari ini juga.
Jelang 15 Agustus akan ada perayaan di sekolah Sagar. Semua anak akan ikut berpartisipasi. Yash ingin mendapatkan trophy dengan ikut lomba menari. beberapa orang anak mengejeknya. Tapi Yash sudah bertekad, “aku pasti akanmenang!”
Pengumuman yang sama di umumkan oleh kepala sekolah di kelas Gangaa. Dia sangat antusias memikirkan perayaan itu. Kepala sekolah memberitahu siswa kalau mereka semua boleh ikut berpartisipasi tapi mereka harus memutuskan apa yang akan mereka lakukan dan bagaimana. Gangaa sibuk memperbaiki bangku. Kepalas sekolah melihat gangaa memegang obeng. Dengan rasa ingin tahu dia bertanya, “apa yang kau lakukan?” Anak-anak memberitahu kepala sekolah kalau Gangaa telah merusakkan bangku karena itu dia memperbaikinya. Kepala sekolah memeriksa bangku yang diperbaiki Gangaa dengan teliti, “kau telah memperbaikinya dengan cemerlang. Ini idak terlihat seperti baru rusak.” Gangaa mengucapkan terima kasih atas pujian kepala sekolah dan berkata, “ayahku yang mengajari semua ini. Bolehkan aku ikut dalam perayaan?” Kepala sekolah mengangguk.
Niru tiba di pengadilan. Preman suruhan MLA sudah ada di sana. Niru turun dari mobil dan mengangkat telpnya. Hp Niru terjatuh ketika seseorang menabraknya. Niru hendak mengambil hpnya ketika dia melihat sebuah mobil menuju kearahnya. Niru cepat-cepat melompak kesamping untuk menghindari mobil itu dan terluka karena terserempet bajaj yang parkir di dekat situ. Raaghav Ji bergegas menolongnya. Niru meminta Raghav memberitahu polisi, “ini bukan kecelakaan. Seseorang sedang menjadikan aku sebagai sasarannya. AKu telah melihat wajah supirnya. Kita akan melaporkan ini ke polisi.”
Nenek tegang memikirkan kecelakaan yang terjadi. Nenek merasa Niru telah membuat orang memusuhinya. Niru menenangkan nenek, “selalu ada bahaya dalam setiap kasus yang kutangani. AKu tidak bisa berhenti bekerja karena ini.” Madhvi ingat pagi ini dia mendengar percakapan Niru dengan seseorang yangg membuat Niru tegang. Niri menggeleng, “aku baik-baik saja. Aku sudah melapor pada polisi tentang si penyerang.” Raghav Ji memberotahu Niru kalau inspektor sedang dalam perjalanan. Gangaa membawakan susu kunyit untuk Niru. Dengan senang hati Niru meminumnya dan menyuruh Gangaa duduk di sampingnya. Niru melihat wajah-wajah cemas menatapnya. Sekali lagi Niru berkata kalau dirinya tdiak apa-apa.
Inspektor datang sambil membawa sketsa wajah penyerang seperi yang di gambarkan Niru. Dia menunjukan gambar itu pada Niru, Niru membenarkan. Gangaa melihat sketsa itu dan berkata, “aku pernah melihat orang ini.” Semua orang terkejut. Niru mengambil sektssa itu dan menunjukannya pada Gangaa, “katakan padaku tentang ini. Siapa orang ini?” Gangaa coba mengingat, lama sekali. Kemudian dia menggeleg, “aku tak ingat secara pasti. Tapi aku pernah melihatnya dulu. Aku tidak ingat di mana..” Inspektor meyakinkan Niru kalau mereka pasti akan mennagkap orang secepatnya, “kabari kami jika gadis ini ingat sesuatu.” Inspektor pergi. Nenek menyuruh Maharaj mengantarnya ke kuil. Gangaa berpikir keras.
Niru meminta air dari Madhvi. Madhvi menangis meliat bercak darah di baju Niru, “masalah ini tidak ringan. Syukurlah tidak terjadi apa-apa padamu.” Niri meyakinkan Madhvi kalau dirinya baik-baik saja, “seseorang telah kehilangan nyawanya, apakah ini bukan tanggungjawabku untuk mendapatkan keadilan untuk keluarganya?” Niru menolak untuk mundur setelah di takut-takuti. Madhvi mengatakn kalau dirinya membutuhkan dirinya, “ibu membutuhkanmu. Keluarga ini membutuhkanmu. Apa yang akan kami lakukan tanpamu?” Niru menyakinkan Madhvi bahwa tidak akan terjadi apa-apa padanya, “aku akan memenangkan kasus unu! Yakinlah pada tuhan kalau tidak padaku!”
Prabha datang untuk menjeguk Niru. Seperi biasa dia memalsukan perhatiannya. Prabha mulai bicara, nenek menghentikannya ketika dia mulai bicara negatif. Madhvi menawari Prabha makanan. Prabha dengan senang hari menerimanya.
Sagar sedang menggambar. Gangaa memuji gambar Sagar. Yash duduk sambil mengunyah sesuatu. Gangaa  membantu Sagar menulis nama-nama pahlawan, “aku yakin hanya ini yang akanmenang.” yash berkomentar bahwa hanya Chander putra MLA saja yang akan menang. MLA akan menjadi tamu utama, maka anaknya pasti akan menang. Gangaa menyangkal, “hanya yang baik yang akan menang. Mereka tdiak boleh pilih kasih.” Yash menyebut perayaan kemerdekaan sangat membosankan. Gangaa membalas, “di sekolahku juga ada perayaan. KAu juga pasti akan menang seperti Sagar.”
Orang suruhan MLA meyakinkan MLA kalau Niru tidak akan mengambilkasus itu, “aku telah membuat dia ketakutan.” MLA tidak ykin dengan itu karena Niru adalah pria yang teguh pendirian, “dia akan mendapatkan hari lain untuk kasus itu. AKu harus melakukan sesuatu yang lain untuk menghentikan dia di hari itu.” MLA menyuruh orang itu menghilang beberapa waktu, “polisi mungkin sedang mencarimu.” Orang itu setuju. MLA ingu=in Niru mundur dari kasus itu bagaimanapun caranya, “aku harus melakukan sesuatu!” Sinopsis Gangaa episode 118 by Meysha Lestari