Sinopsis Ashoka Samrat episode 248 by Meysha Lestari.

Sinopsis Ashoka Samrat episode 248 by Meysha Lestari. Mendengar permintaan Kichak, kepala keamanan Hindukush menolak menentang Murya, “aku tidak akan membukan pintu itu!” Kichak mengancam, “kalau begitu aku harus memenjarakanmu!” Kepala keamanan melarang Kichak membuat kesalahan itu karena resikonya sangat besar, “penjaga Hindukush akan melakukan pemberontakan.” Kichak berkata kalau dirinya tdiak takut, “aku pernah bertarung dengan pasukan dari Kalinga sendirian. Maka aku juga bsia bertarung denga  mereka juga!” Saudara perempuan Kichak menegaskan, sesuai hukum Magadha siapapun yang memegang “KOIN EMAS KERAJAAN” akan memerintah. Kau harus mendedikasikan hidupmu untuk itu!” Nayak terlihat tidak senang. Kepala keamanan minta bukti. Anak buah Kichak membentak pria itu menyuruhnya ingat pada batasan-batasannya, “kata-katamu itu mneunjukan kalau kau menyebut Mahanayak Kichak pembohong!” Kichak menghentikan nya dan meminta kepala keamanan ikut dengannya.

Prajurit membawa Kaurvaki ke ruang tahanan, mereka mengira Kaurvaki pelayan baru. DI lain sisi, Ashoka sedang di kejar prajurit.

Jagannath dengan tangan terantai di paksa untuk bekerja. Kichak membawa kepala keamanan menemuinya dan menunjukan keadaannya. Kepala keamanan Hindukush bertanya tentang Jagannath. Kichak mengatakan kalau dia adalah contoh apa yang terjadi pada orang yang memberontak padanya, “aku bisa saja membunuhnya tapu aku senang melihatnya kesakitan setiap hari. Kematiannya tidak akan membuat aku lebih bahagia dari ini.”

Kaurvaki terkejut melihat ayahnya berada dalam kondisi seperti itu. Kaurvaki memanggilnya, “ayah…” Jagannath mengentikan pekerjaannya dan berpikir tentang kaurvaki. Prajurit masuk dan melihat jagannath berhenti, dia segera mencambuk nya. Kaurvaki menyembunyikan diri. Jagannath berdoa untuk keselamatan Kaurvaki. Kaurvaki sendiri di tempat persembunyiannya, menaggis melihat ayahnya di pukuli oleh prajurit. Hatinya was-was takut kalau pelayan yang di todongnya tadi bicara pada prajurit. Mengingat itu, Kaurvaki cepat-cepat pergi dari sana.

Para prajurit mengepung Ashoka dari kedua sisi. Ashoka berusaha melarikan diri dengan menghajar prajurit. Dia tiba di ruangan di mana Kichak telah masuk bersama kepala keamanan Hindukush. Tapi pintu telah tertutup sebelum dia masuk kesana.

DI magadha, Dharma tahu kalau seseorang telah membakar rumah Raj Vaisd dan dia mati terbakar. Dharma bertanya tentang Madhvi dan anaknnya, tapi Iswary tak punya petunjuk apapun. Pelayan utama Dharma bertanya apakah Iswary melihat seseorang? ISwary mengangguk, “aku melihat seseorang, tapi tak tahu siapa dia. AKu melemparkan kayu yang menyalah ke arah orang itu dan tanganya terbakar. Dia menghilang di dalam istana. Aku tak bis melihat wajahnya yang tertutup selendang.” Dharma terganggu mengetahui seseorang dari keluarga kerajaan terlibat dengan masalah ini.

Kichak menunjukan koin emas kerajaan pada kepala keamanan Hindukush. Orang itu mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, tapi Kichak menghentikannya, “aku hanya membiarkan kau melihatnya, bukan untuk menyentuhnya!” Kepala keamanan berkata, “memilikinya bukan berarti anda di izinkan untuk menggunakannya. Samrat Bindusara tidak mungkin memberimu hak itu.” Kichak mengancam kalau dirinya akan memaksa agar dia melakukan apa yang di suruh kalau dia tidak setuju. Prajurit menangkap kepala keamanan den memegangnya dengan paksa. Nayak menatap tanpa daya.

Tiba0tiba Ashoka muncul di sana. Di aberhadapan langsung dengan Kichak. Kichak  ingat dia sebagai anak yang telah melempar batu padanya. Ashoka menunjuk koin di tangan Kichak dan berkata bahwa Samrat Bindusara memberikan Koin itu pada anaknya, pangeran Ashoka, “kau tidak di beri hak oleh samrat untuk membuat perintah seperti itu! Lihat baik-baik. Kau hanya akan melihat aku sebagai akhir hidupmu. AKu akan mengakhirimu!” Kichak tertawa mendengarnya, “kau datang kesini tapi bagaimana kau akan keluar?” Ashoka berkata kalau dirinya tak takut mati, “kalau kau bunuh aku maka kau juga tidak akan bertahan.” Kichak menghunus pedangnya. Prajurit menyerang Ashoka. Ashoka merebut koin dari tangan Kichak dan merunduk dari serangan prajurit. Prajurit terunuh oleh panah mereka sendiri. Ashoka berhasil melarikan diri. Kichak memerintahkan prajuritnya menangkap Ashoka hidup-hidup. Kepala keamanan terkihat gembira, begitu pula Nayak.

DIkamarnya, Bhami melihat Kichak memukul sesuatu dengan kesal. Kichak berkata, “Ashoka berhasil lari dengan koinku.” Bhami mengingatkan kalau itu bukan koinnya, “terima kesalahanmu dan bersiap-siaplah untuk menerima kejatuhanmu.” Kichak marah mendengarnya dan siapkan membunuhnya, “kau bicara menentang gurumu? Kau tak pantas hidup!” Ashoka memukul tangan Kichak tepat waktu. Kichak semakin marah..

Ashoka kembali melarikand iri dan bertemu Kaurvaki. Prajurit mengeoung mereka. Ashoka bertarung dengan gagah berani.

Kichak menanyai kepala keamanan istananya. Prajurit datang untuk memberitahu bahwa Ashoka telah terkepung, “ada seorang gadis bersamanya.” Kichak berjanji akan membunuh Ashoka dengan tangannya sendiri.

kaurvaki melihat prajurit hendak menyerang Ashoka dari belakang. Dia mendorong tubuh Ashoka. Prajurit melukainya. Ashoka dengan marah mengorok leher prajurit itu. Kaurvaki pingsang. Ashoka membopong Kaurvaki dan membawanya pergi. Kichak melihat semua prajurit yang mengepung Ashoka mati dan Ashoka tak adaa di sana. Ashoka tiba di jalan buntu. Tapi tiba-tiba sebuah tangan menariknya…. Sinopsis Ashoka Samrat episode 249 by Meysha Lestari