Sinopsis Gangaa episode 2 by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode 2 by Meysha Lestari. Gangaa melihat ayahnya membeli gelang. Tiba-tiba kekacauan terjadi, orang mulai lari tingkang pukang. Gangaa melihat  ketakutan di wajah orang-orang, dia jadi cemas. Dengan suara kecilnya dia berteriak memanggil ayahnya. Tiba-tiba seorang pria tak di kenal menarik tangan Gangaa. Sukla yang juga terkejut dengan situasi yang menjadi kacau itu menoleh kearah Gangga semula berdiri, tapi tak dia tak menemukannya. Begitu pula calon besannya, tidak terlihat.  Sukla mencari kesana-kemari di tengah kekacauan itu, hingga massa yang banyak mendorongnya ke sana-kemari.

banyak orang terluka dalam insiden itu. Semua ingin keluar dengan selamat dari Ghaat tanpa memperdulikan orang lain. Gangaa yang di selamatkan orang tak di kenal terlihat meringkuk ketakjtan di tangga Ghaat sambil berteriak memanggil ayahnya. Polisi mencoba mengontrol situasi, tapi terlihat agak kesulitan juga.

Setelah suasana tenang, Gangaa bangun dan mengamati sekitar. Banyak tubuh tergeletak di tanah tak bergerak. Mereka adalah korban dari kekacauan itu. Anggota keluarga yang di tanggal mati, duduk di samping mayat-mayat itu sambil menangis. Gangga berjalan berkeliling mencari ayahnya. Dia menemukan Sukla tergeletak tak bernyawa dengan luka di tangan dan di kepala. Gangaa mengoncang-goncang tubuh ayahnya dengan cemas, tapi Sukla tidak bergerak, dia sudah tidak bernyawa. Ayah mertua Gangaa memanggil Gangaa dan memberitahu dia kalau Sukla sudah mati, begitu juga suaminya. Si ayah mertua menangis pilu, “hari ini sungai ganga menrenggut segalanya dariku.” Gangaa coba membangunkan Sukla dengan cara apapun. Saat memegang kepala ayahnya, tangannya ternoda darahnya. Gangga kaget, dia menatap tangannya…

sinopsis gangaaKilas balik: Gangaa teringat perayaan Holi tahun lalu ketika dia melemparkan warna pada ayahnya. Ayahnyapun mengambil warna hendak membalas, tapi saat melihat wajah Gangaa yang sudah penuh dengan berbagai warna, dia mengurungkan niatnya. Gangaa bertanya mengapa Sukla tak mewarnainya. Sukla menjawab, “tak ada lagi tempat kosong yang tersisa di wajahmu..” Gangaa menunjukan tanganya, “tak ada warna di sini, ayah bisa meletakkannya di sini..” Lalu Sukla membuat lingkarang di pergelangan tangan Gangaa dengan berbagai warna sehingga tanpa seperti gelanag. Gangaa meminta Ayahnya membelikan gelang berbagai untuknya seperti yang biasa di pakai dewi Gangaa. Sukla berjanji akan membelikan gelang itu di hari Gaunanya… Kilas Balik berkahir.

Gangaa menatap mertuanya. Dia sedang menangisi anaknya, “apa yang harus kukatakan pada ibumu? Aku pergi menjemput menantu kita dan kehilangan anak. Seharusnya aku yang mati.” Gangaa meletakkan kepala ayahnya dan melangkah menghampiri ayah mertuanya, “kenapa ayahku tidak bangun?” Ayah mertua memberitahu Gangaa kalau segalanya sudah berakhir sekarang, “aku sangat bahagia saat pergi untuk Gauna, tapi sekarang kita tidak punya apa-apa selain mayat untuk di bawa pulang. Kau terluka dua kali. Ayahmu mati karena itu kau menjadi yantim. Lalu suamimu juga mati yang menjadikanmu janda.”

Inspektor polisi datang kesana diiringi beberapa pria dan tanduuntuk mengambil mayat-mayat yang tergeletak. Mereka juga mengambil mayat Sukla. Melihat itu Gangaa segera lari mendekat dan bertanya, “mau di bawa kemana ayahku?” Inspektor menjawab kalau mayat-mayat itu akan di kembalikan pada keluarganya setelah selesaai di hitung dan di data. Gangaa memberitahu inspektor kalau itu bukan mayat, tapi ayahnya. Gangaa menangis ketika polisi membawa mayat ayahnya pergi. Ayah mertua gangaa coba memberinya pengertian dan menasehati Gangaa agar berhentu menangis karena airmatanya tidak akan mengembalikan ayahnya. Ayah mertua Gangaa mencoba mengendalikan kesedihan Gangaa yang mencoba berlari mengejar mayat ayahnya yang dibawa pergi polisi.

Di kamp medis, pria dan wanita di minta untuk berbaris secara terpisah. Gangaa menempel pada ayah mertuanya. Secara otomatis, ayah mertua Gangaa harus membawa gangaa bersama nya karena dia adalah menantunya. Mereka semua harus berdiri mengantri untuk mendapatkan kompensasi atas kematian keluarganya. Ada wanita yang terlalu shock karena semua keluarganya meninggal dalam kekacauan itu dan menjadi gila. Ayah mertua gangaa mencoba melepaskan diri dari genggaman tangan Gangaa. Gangaa mengikutinya tapi si ayah mertua menyuruh Gangaa kembali dan duduk karena dia akan segera kembali. gangga menurut. Begitu ayah mertuanya pergi, dia segera duduk menunggu.

Ayah mertua Ganga pergi ke belakang dan menangis tersedu-sedu. Seorang petugas melihat Ganga sendirian. Dia abertanya-tanya jika ada yang mengenalnya. Karena ayah mertuanya tidak kunjung datang, Gangaa segera pergi mencarinya. Ta[pi tidak juga ketemu, padahal Gangaa sudah mencari hingga ke segala arah. Gangaa kemudian berdiri menunggu di jalur Banaras.

malam harinya, Gangaa datang ke Ghat untuk melihat orang melakukan arti. Dia melihat gelang yang patah di tanah, dan teringat seluruh kejadian. DIa menatap kerumunan dengan tajam dan melihat ayahnya ada di antara mereka. Gangaa tersenyum melihatnya. Si ayah terlihat melambai kearah Gangaa. Gangaa berteriak memanggilnya sambil berlari. Karena tak hati-hati, Gangaa terpeleset dan hendak jatuh. Untung seseorang memegang tanganya.

Dua orang pria datang. Salah satu dari mereka berkata pada Gangaa agar berjalan dengan hati-hati, “untung tuan Niranjan memegang tanganmu, kalau tidak kau pasti tergelincir kedalam air.” Nirajan memberi isyarat pada mereka agar diam. Lalu dia bertanya, “apakah kau sedang mencari seseorang?” Gangaa mengangguk, “ayahku.” Niranjan berkata, “mungkin ayahmu ada di kamp yang lain.” Gangaa dengan sedih menyahut, “ayahku sudah meninggal.” Niranjan terkejut, “apakah ada orang lain yang bersamamu?” Gangaa memberitahu Niranjan tentang ayah mertuanya. Niranjan berpikir kalau suami Gangaa pasti seumur dengannya. Tapi saat Gangaa mengatakan kalau suaminya juga meninggal, Nirajan sangat terkejut. Dia lalu meminta temannya, Raghav untuk membawa Gangaa ke kantor registrasi, siapa tahu ayah mertuanya mencari dia di sana. Raghav menyarankan Niranjan agar tidak terlibat dengan semua ini. Tapi Niranjan tidak perduli, “aku hanya akan pergi setelah gadis ini bertemu ayah mertuanya.” Raghav akhirnya mengiyakan meski enggan. Niranjan menyuruh Gangaa pergi bersama Raghav, “dia akan membantu menemukan ayah mertuamu.” Gangaa menurut.

Raghav Ji membawa Gangaa pergi ke kamp medis. Raghav menjelaskan situasinya pada petugas. Petugas itu bertanya tentang keluarga Gangaa. lalu mereka memeriksanya dalam daftar. Tiba-tiba Gangaa mendengar suara ayah mertuanya, dia berdiri di meja yang lain. Dia memberitahu petugas kalau dirinya adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian ayah Gangaa dan anaknya. Dia menyebutkan nama dan identitas mereka dengan jelas. Yang membuat Gangaa terkejut, ayah mertuanya juga berbohong kalau menantunya (Gangaa) juga ikut tewas. Gangaa yang sedang melangkah mendekatinya langsung berhenti. Ayah mertuanya meminta agar jasad manaknya di serahkan padanya. Ragvah melihat ketegangan di wajah Gangaa. Rajvah bertanya apakah dia mengenal orang lain selain yang berdiri di depan itu. Ayah mertua Gangaa tertegun melihat Gangaa. Gangaa menjawab bertanyaan Raghav dengan gelengan kepala. Ayah mertua gangaa segera pergi dari sana dengan tebruru-buru.

Dokter mengucapkan terima kasih pada Niranjan, karena dirinya mereka bisa mengatasi situasi yang buruk itu. Raghav Ji kembali bersama Gangaa. Gangaa terlihat aneh, dia menghampiri mereka dan memberitahu kalau ayah mertuanya juga mati. Niranjan terkejut. Gangaa terlihat ketakutan. Niranjan tak tega membiarkan dia seorang diri, “tidak baik membiarkan dia di sini..” DOc dan Raghav ji menasehati Niranjan agar tidak ikut campur, dan menyuruhnya mengantar dia ke poanti asuhan. Niranjan setuju. Raghav ji memanggil Gangaa dengan sebutan gadis ini. Gangaa protes, “kenapa anda memanggil saya seperi itu? Nama saya Gangaa! Panggil dengan benar, maka saya akan ikut dengan anda. Niranjan tersenyum mendengarnya, diapun mengangguk setuju, “tidak salah kalau menambahkan sedikit nada manis dalam kata-kata kita.” Niranjan menyuruh Gangaa untuk pergi ke panti asuhan, “pengurus panti akan merawat dan menjagamu. Kau akan aman di sana.” Ragjav ji memanggil Gangaa dan mengajaknya pergi. Gangaa menurut setelah Niranjan mengangguk kearahnya… Sinopsis Gangaa episode 3 by Meysha Lestari