Sinopsis Ashoka Samrat episode 241 by Meysha Lestari.

Sinopsis Ashoka Samrat episode 241 by Meysha Lestari. Kaurvaki menemui seorang pria dan bertanya tentang seseorang bernama Jagannath. Pria itu menunjuk pada lebih dari dari 20 orang yang bernama Jagannath. Kaurvaki terlihat bingung, lalu dia berkata, “begitu banyak yang bernama jagannath, tapi aku yakin hanya satu yang dari mereka yang memberontak pada Kichak, yang mana dia?” Pria itu meminta imbalan. Kaurvaki menyodorkan koin emas yang di curinya dari Amadhya. Pria itu menatap koin dengan senang dan memberitahu Kaurvaki kalau pria bernama jagannath itu tinggal di sebuah israna tua.

Ashoka berpura-pura menjadi pelayan Amadhya di hadapan Agnibahu. Agnibahu berterima kasih pada Ashoka karena telah menyambut dia. Agnibahu bertanya alasan mengapa AMadhya ingi bertemu dengannya. Amadhya mengatakan kalau dirinya ingin mengubah nama takshila Vishwavidyalaya menjadi Kichak Vishwavidyalaya. Agnibahu ingin tahu apa yang mendorong Amadhya melakukan itu. Amadhya megatakan kalau uang yang menjadi pendorongnya. Amadhya memberikan sejumlah koin emas pada Agnibahu dan berpesan bahwa mahanya Kichak hanya perlu meresmikan Vishwavidyalaya. Agnibahu mengangguk dan berkata kalau dia akan mengusahakannya, “tapi aku tidak yakin. Mengapa kau begitu ingin agara dia datang?” Amadhay mengatakan kalau ahli patung terkenal dari Takshila akan membuatkan patung istimewa untuk Kichak, “selanjutnya aku akan mengabarimu nanti.” Agnibahu mengatakan hal yang sama, dia akan mengabarai AMadhya tentang kesediaan Kicak, “usulmu ini telah di dengar oleh 6 telinga. Jika ada orang lain yang tahu maka ini tidak akan menjadi kabar buruk untukmu.” Amadhya menyakinkan Agnibahu kalau Ashoka ada bersamanya, “aku percaya padanya.” Agnibahu menatap Ashoka, mengangguk pada Amadhya lalu pergi.

Amadhya berbalik pada Ashoka, “aku yakin kau pasti berpikir bahwa aku tidak seharusnya melakukan itu karena aku adalah seorang biksu. Tapi misiku sangat besar. Aku harus melakukan ini. Jadi mari kita buat persiapan.” Ashoka pergi dari sana.

ashoka cover122Ashoka mondar mandir di kamarnya, “aku harus bertemu dengan Kichak. Segalanya terlihat mustahil sekarang karena kau kehilangan koin emas. Aku tak bisa mengirim pesan padanya. Orang dalam akan tahu. Aku hanya punya kesempatan untuk bertemu Sudama. Tapi aku telah kehilangan koin emas itu. Mengapa aku begitu sembrono? Aku harus memeriksa rumah Som.”

Pembagian tugas telah selesai. Kichak sangat senang dengan upaya Agnibahu. Tapi dia tidak senang dengan kinerja komandan pasukannya yang gagal menangkap Ashoka, “kau gagal menangkap anak itu! Tingalkan tempat ini!” Sebelum pergi Komandan menunjukan koin emas yang di temukanny pada Kichak. Koin itu memiliki stempel Magadha. Melihat itu, Kichak yakin seseorang dari Magadha telah datang ke Taskhila, “ini bukti kalau Samrat magadha telah mengiriam seseorang ke Takshila. Hanya Ashoka yang bisa membawa koin ini. Jika koin itu ada di sini, artinya Ashoka masih hidup dan ada di sini!” Para pembesar Kichak menolak untuk percaya. Kichak berkata kalau dirinya tdiak bisa mempercayai Maurya, “mereka saling berebut tahta. Mereka bisa saja mengarang cerita tentang kematian Ashoka. Tak seorangpun yang tahu keberadaan Ashoka. Tak ada seorangpun yang akan mengenali dia sampai dia membawa koin kerajaan ini bersamanya. Sekarang kita harus mencari bantuan dari orang itu. Kirimkan pesan padanya. Hanya dia yang bisa membantu kita!”

Ashoka pergi kerumah Som dan mencari-cari koinnya yang jatuh. Tapi dia tidak menemukan apa-apa. Ashoka menjadi kesal karena selalu menemukan hambatan dalam misinya.

Dharma berguman dalam tidurnya, “kau tidak boleh menyerah, nak! Tetap tenang dan bersabarlah!” Bindu terbangun dan membangunkan Dharma, “apakah kau bermimpi buruk?” Dharma mengatakan kalau Ashoka sedang tertimpa masalah. Bindu menjadi sedih, “anak kita berada di tempat di mana masalah tidak bisa menyentuh dia. kau perlu istirahat.” Dharma kembali berbaring. Bindu sangat sedih karena dirinya tidak mampu membuang rasa sakit yang di derita Dharma karena kehilangan Ashoka.

Amadhya memberikan sejumlah uang pada Ashoka, “ini akan membantumu pergi ke benteng tua itu. Kau pasti heran darimana aku mendapatkan semua uang ini? Aku coba menyebarkan keaikan di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Aku telah menhyadari bahwa orang jahat tidak akan memperlajari sesuatu dengan mudah. Achary Chanakya pernah berkata bahwa Sama, Danda, Bheda di perlukan untuk menyempurnakan tugasmu. Kau harus memilih satu batu yang dapat kita jadikan patung Kichak. Kita akan menyruuh pematung terbaik untuk membuatnya.” Ashoka berkata kalau dirinya tidak mengerti mengapa mereka heus membuat patung Kichak. Amadhya memberitahu Ashoka kalau itu hanya satu-satunya cara agar mereka bisa bertemu Kichak. Ashoka menolak membiarkan rakyatnya menyembah Kichak, tapi jika dnegan cara itu dia bisa bertemu Kichak, maka Ashoka tidak masalah. Karena diapun pasti akan mendapat kesempatan untuk tiba di istana tua.

Seorang pelayan membuatkan salep untuk Dharma. Dharma menatap surat Achary Chanakya sambil berkata “ini memberiku kekuatan untuk melawan semua masalah., Ini membuatku percaya bahw semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya. Betapa ironisnya. Chanakya bhakan tidak menaydari kalau pria seperi Daastan akan bisa membunuhnya. Aku sama sekali tak percaya kalau begitu mudah bagi Daastan untuk membunuh Chanakya…” Pelayan menjatuhkan pengiring dan bergegas pergi dari sana. Dharma dengan bingung melihat kepergiannya.

Kaurvaki ingin pergi saat Biksu Anadh menyuruhnya bermeditasi. Tanpa sepengetahuan biksu Anand, Kaurvaki memakan cabe merah. Amadhya melihat Kaurvaki menangis dan menanyainya, “apa yang terjadi?” Kaurvaki berkat akalau dirinya merasa gelisah. Amadhya menyuruh Kaurvaki pergi ke kamarnya.

Kaurvaki punya rencana, dia berniat akan kembali sebelum Amadhya menaydari kalau dirinya tdiaka da di tempat. Dengan tekad bulat, Kaurvaki berlari menghindari prajurit yang berpapasan denganya.

Dharma menanyai pelayan (madhvi), “mengapa kau berlari pergi ketika aku bciara tentang Achary Chanakya?” madhvi tidak menjawab. Dharma menyuruh dia bicara, “aku ratumu, aku perintahkan kau bicara!” Madhvi mengatakan kalau dirinya curiga tentang kematian Chanakya, “pasti ada sesuatu kebenaran yang di sembunyikan di balik kematiannya…” SInopsis Ashoka Smarat episode 242 by Meysha Lestari