Sinopsis Ashoka Samrat episode 235 by MeyshaLestari. Kaurvaki berhasil membebaskan Ashoka. Dengan gembira dia memeluk Ashok dengan erat sementara kilat dan petir menyambar-nyambar pertanda badai akan datang. Ashok membalas pelukan Sakurvaki. Keduanya kemudian naik ke anjungan.
Orang-orang membuang semua barang bawaannya ke laut. Kapal terus bergoyang dihantam onbak besar. Ashoka menyuruh Kaurvaki mengumpulkan orang-orang di satu titik karena sangat berbahaya kalau mereka berpencar apalagi kalau sampai berdiri di tepi kapal, “aku akan memeriksa nahkoda, kalau kalau dia butuh bantuan.”
Amadhya Raakshas sangat cemas dan ketakutan. Dia tak ingin mati seperti ini. Katanya, “aku tidak keluar dari penjara untuk melihat hari ini.” Seorang pria memberitahu kalau ombak besar sedang menuju ke kapal mereka, “kapal akan segera hancur begitu ombak itu menerjang..” Semua orangg yanga da di atas kapal mengalami kesulitan untuk tetap berada di atasnya. Ombak semakin besar dan kapal terus bergoyang. Seorang anak hampir saja terlontar kelaut, dia bergantungan di pagar kapal. Ashoka berhasil memegang tanganya dan menariknya keatas dengan selamat. Si anak segera berlari memeluk ibunya. Kaurvaki menatap Ashoka dengan wajah pebuh kekaguman. Ashoka menatap ibu dan anak yangs edang berpelukan. Dia teringat iunya sendiri. Si ibu mengucapkan terima kasih pada Ashoka dan mendoakannya. Ashoka memberitahu si anak agar tidak meninggalkan ibunya.
Ashoka kemudian menatap orang-orang yang ada di kapal. Kecemasan membayangi wajah mereka semua. Ashoka berdoa, “tolong tunjukan jalan padaku, ibu. AKu ingin menyelamatkan hidup orang-orang ini. ..” Kilat kembali menyambar Ashoka memejamkannya matanya.
Di Magadha, Dharma seperti mendapat firasat kalau Ashoka sedang dalam kesulitan, “aku tahu kau memanggilku. Aku percaya kau bisa mendengarku. Kau terbisa memelukku erat setiap kali kau mendengar suara petir. Aku terbiasa menyakinkan lagu ini untuk menenangkan dirimu..” Lalu Dharma menyanyikan sebuah lagu untuk Ashoka.
Ashoka masih menutup matanya. Dia membayangkan ibunya memeluknya dan menyanyikan lagu untuknya. Saat membuka mata, dirinya sudah merasa tenang, “aku pasti akan memenuhi impianmu ibu!”
Ashoka berhasil memnghentikan upaya pelaut untuk bunuh diri. Pelaut berkata kalau dirinya tdiak bsia melihat kapalnya hancur saperti itu. Ashoka mengatakan apa yang pernah di tulis Achary untuknya, “kita tidak seharusnya takut ketiika situasi tidak menguntungkan kita. KIta seharusnya mencoba mencari jalan keluar. Jangan bunuh dirimu sendiri! Semua orang berharap padamu.” Si pelaut menyangkal, “bahkan tuhan sendiri tidak akan bisa menolong kita sekarang!” Ashoka menolak untuk mempercayainya, dia mendorong semua orang untuk bekerja sama. Dia memberi contoh tentang bagaimana pasukan Chandragupta Maurya saat mengalahkan Yunani. Amadhya Raakshas bertanya tentang apa yang akan di lakukan Ashoka. Ashoka memberi mereka solusi, “jika kita bersatu maka kita akan dapat mengatasi masalah ini.” Semua orang setuju dengannya.
Ashoka memotong tali layar. Dan mengatakan kalau mereka membutuhkan banyak udara agar bisa melewati gelombang besar itu. Semua orang terlihat ketakutan. Mereka saling berpegangan pada selembar tali atau pada sesamanya. Ashoka mengumumkan kaalau mereka akan berlayar ke arah yang berlawan dengan arah angin. Mereka semua harus mengayuh. Semua orang melakukannya. Ashoka mengambil kemudi. Semua orang mengatakan ” Jai Janani” secara bersama-sama untuk meningkatkan semangat mereka. Setelah cukup lama berusaha dan dengan susah payah, akhirnya Ashoka berhasil membawa kapal yang mereka tumpangi keluar dari badani. Semua orang tersenyum lega dan berucap syukur.
Orang-orang bersoarak untuk Ashoka dan mengelu-elukannya. Kaurvaki menatap Ashoka dengan jperasaan gembira. Amadhya Raakshas berpikir bahwa Ashoka pasti bukan anak biasa.
Keesokan harinya, Helena menerima kabar dari Amadhya. Helena membaca surat itu, “aku berada di pelabuhan di mana Nikator berada. Aku tidak bertemu denganya. Aku akan coba mencapai takshila dan bicara pada Kichak. Aku yakin samrat Bindusara tak akan tergesa-gesa mengirim Shushim ke Takshila setelah apa yang di alami Ashoka. Sementara itu, aku berharap sudah bisa bicara pada Kichak sebelum itu. Itu akan memberi kita waktu untuk merencanakan bagaiman acara menyingkirkan Shushim.”
Tiba-tiba SHushim muncul dan merenggut surat dari tangan Helena.
Pelaut meminta maaf pada Ashoka karena telah berkelakuan buruk padanya. Ashoka memaafkannya, “semua orang dapat membuat kesalahan. AKu juga pernah melakukannya.” Pelaut merasa berhutang pad Ashoka karena telah mengajarinya cara melawan situasi agar tetap bisa hidup. Ashoka membalas ungkaapan perasaan pelaut dengan baik dan sopan. Amadhya berpikir bahwa Ashoka pasti akan bisa membantu menjalankan rencananya, “aku akan sangat bahagia kalau kau bisa menolongku di Taskhila.”
Shushim mulai membaca surat itu. helena menuntut agar surat itu di kembalikan. Tapi Shushim menolak, “kenapa wajahmu pucat saat membacanya? Sekarang aku harus membacanya..” Shushim tidak dapat membaca surat itu karena pengaruh minuman keras. Dia waktu yang tepat, Siamak menembakkan panah berapi yang akhirnya membakar lembara surat. Helena gembira dengan apa yang di lakukan Siamak. Tapi SHushim menjadi marah. Keduanya lalu terlibat perkelahian menggunakan pedang. Siamak berhasil mengalahkan Shushim dan menghunus pedang di lehernya sambil mengancam, “jika kau berani melakukan hal seperti ini lagi kau tidak akan tetap hidup! Semoga kau akan mengingatnya setelah mabukmu hilang.” Shushim mengejek bahwa Siamak tidak akan bis amengalahkan dirinya dengan bimbingan orang Yunani. Siamak menyahut kalau dirinya bukan Siamak yang naive yang akan menghadapi segalanya dengan tenang, “aku telah membunuh Chanakya. Sekarang aku tidak takut apapun. Aku akan sangat senang melihat darahmu membasahi pedangku.” Shushim lalu pergi meninggalkan Siamak dan Helena dengan marah. Helena bertepuk tangan untuk Siamak. Siamak bertanya tentang isi surat pada helena. helena memberitahu Siamak kalau temannya ingin membantu mereka mendapatkan tahta… Sinopsis Ashoka Samrat episode 236 by Meysha Lestari