Sinopsis Ashoka Samrat epoisode 231 by MeyshaLestari. Ashoka tersadar. Dia terpesona melihat Kaurvi. kaurvi menyadari kalau Ashoka telah sadar, dan berlari keluar untuk memberitahu yang lainnya. Amadhya Raksha dan lainnya bergegas datang. Amadhya menanyakan nama Ashok. Ashok memberitahu namanya. Amadhya menanyakan nama lengkapnya. Ashoka tak ingin menciptaakan masalah untuk dirinya sendiri dalam situasi seperti itu. Batin Ashoka, “aku tak seharusnya berbohong pada seorang bikshu..” Banyak yang datang melongok Ashoka. Sebagian dari mereka sangat ingin tahu tentang apa yang sudah terjadi. Ashoka mencoba mengingat semuanya dan memutuskan untuk mengarang cerita. Kata Ashoka, “kapal yang ada di sebelahku terbakar. Sepertinya itu adalah kaapal bajak laut. Dan api itu mengenai kapalku. kapalku seketika terbakar tanpa aku sempat melakukan apapun.” Amadhya menunjuk luka di tubuh Ashok, “seperinya seseorang telah menyerangmu.” Ashoka berohong, “hanggar mengenaiku hingga terluka ketika kapal terbalik.” Setelah puas mendengar cerita Ashoka, mereka semua segera pergi untuk memberi kesempatan pada Ashoka agar beristirahat. Ashoka dan Kaurvi saling menatap. Kaurvi pun akhirnya beranjak meinggalkan Ashoka. Ashoka tak sabar ingin segera tiba di Takshila agar misinya segera tercapai. Ashoka berpikir, “kabar tentang kehancuran kapalku pasti sudah sampai di Patliputra. Semoga mereka tahu kalau aku selamat.”
Kaurvi menumbuk beberapa jenis tanaman herba untuk megobati Ashoka. Ashoka datang menemuinya dan mengucapkan terima kasih karena menyelamatkan nyawanya. Melihat Kaurvi menumbuk sesuatu, Ashoka bertanya, “apa yang kau tumbuk?” Kaurvi tidak menjawab, dia mencampur semua herbal menjadi satu lalu mengoleskannya di luka Ashoka. Ashoka terkesan mengetahu Kaurvi tahu banyak tentang herbal, “apakah kau seorang tabib?” kaurvi menjawab kalau dirinya hanya gadis biasa yang akan pergi bersama para bikshu ke Takshila. Ashoka mencium sesuatu yang jangal dengan ceritanya, “aku binggung dengan pakaian yang kau kenakan.” Kaurvi berkata tentang aturan-aturan yang harus di ikuti para Bikshu, “tapi aku bukan biksu. Apa yang ingin kau katakan padaku? Kau menyebut dirimu sendiri nelayan. Alasan sebenranya di balik sebuah luka hanya diketahui oleh yang terluka yang mengobatinya.” Kaurvi menatap gelang ditangan Ashoka danberpikir, “seorang nelayan biasa tidak akan sanggup memilikinya.” Ashoka juga melihat sesuatu yang aneh tentang Kaurvi dan yakin kalau Kaurvi bukan seperti yang di katakannya. kaurvi dan Ashoka saling diam sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Bindusara ingin mengirim seseorang ke Takshila menggantikan Ashoka. Seseorang yang sanggup mengakhiri tindakan biadab Kichak. Shushim menawarkan diri untuk melakukannya, “aku akan memenuhi keinginan saudaraku yang terbengkalai.” Charu kaget mendengarnya. Shushim melanjutnya, “sebenarnya aku addalah yang di pilih oleh semua orang untuk pergi ke Taskhila. Dulu aku tidak pergi karena kelemahan yang kumiliki. Sekarang aku akan pergi. AKu akan mengambil jalur yang sama yang di lalui Ashoka. Aku akan melakukan semua yang diperintahkan di Takshila. Ini akan menjadi penghormatan untuk saudaraku.. Aku ingin menghabiskan waktu sendirian. Aku ingin membebaskan diriku dari beban kematian saudaraku yang kutanggung. Mengapa kita baru memahami nilai seseorang setelah kehilangan mereka? Aku selalu bertengkar dengan Ashoka tapi kami terikat oleh ikatan kasih sayang. Aku tidak pernah membayangkan hal ini untuknya. Aku merasa bersalah.” Bindu tersentuh mendengar kata-kata Shushim. Bindu setuju, “kau memang harus menghabiskan waktu sendiri. Bebaskan dirimu dari kesedihan dan rasa bersalah sebelum pergi ke Takshila.” Shushim mengucapkan terima kasih pada Bindu, “aku juga akan menyusun rencana cara mengalahkan Kichak. Aku akan pergi ke Takshila dengan segera.” Hekena berpikir kalau Shushim sedang menuju kematiannya dengan mempercayai Amadhya Raakshas.
Ashoka meminta pada orang-orang di kapal agar dirinya dibiarkan bekerja membantu mereka, “aku ingin ibuku di rawat. AKu butuh uang. Apapun bisa menolong.” Seorang pria memberi Ashoka pekerjaan. Kaurvi terkesan. katanya pad Ashoka, “kau mendapat pekerjaan dengan segera. Tidakkah kau ingin pulang?” Ashoka menjawab kalau dirinya butuh uang agar bisa pulang. Kaurvi bertanya di mana rumah Ashoka. Ashoka berbohong padanya. Kaurvi sepertinya mengetahui kebohongan Ashoka dan turut bermain. Ashok terus mengarang cerita. Kaurvi menemukan celah dalam ceritanya. Tapi Ashoka tidak menyerah. Kaurvi semakin penasaran dan ingin mengetahui identitas Ashoka dengan segera. Dalam hati Ashoka membatin, “aku tidak ingin berbohong pada siapapun. Aku akan mengatakan yang sebenarnya begitu kami tiba di Takshila. Seorang pria yang menyukai Kaurvi terlihat cemburu melihat kaurvo bicara pada Ashoka. Temannya semakin memanas-manasinya.
Kaurvi mencari seorang pedangan tua tapi tak seorangpun melihatnya. Kaurvi menjadi sedih tapi segera menganggi airmukanya begitu Amadhya datang menghampirinya. Kaurvi menyembunyikan liontinya di bawah kasur. Seorang pria, yang menukai Kaurvi segera mengambilnya begitu Kaurvi pergi.
Charumitra menanyakan keputusan Shushim untuk pergi ke Takshila, “Ashoka terbunuh di jalur yang sama. Kicha pembunuh yang kejam. Mengapa kau ingin terlibat dengan masalah ini?” Shushim meyakinkan Charu kalau tidak akan terjadi apa-apa padanya, “sekarang saat yang tepat untuk peri ke Taskhila. Apapun bisa saja terjadi..” Charu mengetahui kalau Shushim menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Shushim meminta Charu mempercayainya, “aku melakukan semua ini untuk memenuhi keinginanmu. AKu akan duduk di tahta. Untuk sekarang, biarkan aku peri ke hutan untuk merayakannya.” Shushim kemudian meninggalkan Charu. Mahamadya juga menyadari adanya perubahan pada prilaku Shushim. Charu yakin Shushim menyembunyikan sesuatu, “kita harus mengetahui rencananya sebelum dia membuat kesalahan.” Sinopsis Ashoka Samrat episode 232 by MeyshaLestari