Sinopsis Ashoka Samrat episode 223 by Sally Diandra. Sushima meminta restu dari ayahnya sambil berkata “Guru Chanakya adalah guru yang hebat, aku akan sangat senang sekali jika aku bisa memenuhi harapannya” namun Charumitra meminta pada Sushima untuk tidak pergi ke Takshila “Aku merasa jika ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi disana, Samrat” Sushima pura pura meyakinkan ibunya kalau semuanya akan baik baik saja “Aku akan kembali dengan selamat, ibu ,,, ibu jangan khawatir” tiba tiba sebuah gerobak memasuki istana, Bindusara menyuruh prajuritnya untuk mengeceknya, ketika prajurit mengecek mereka mendapati seorang laki laki yang terbaring di dalamnya bersama sebuah pesan, Khalatak segera membacanya “Orang ini datang untuk memberitahukan kita tentang penyiksaan yang dilakukan oleh Kichak, dalam surat ini tertulis kalau Kichak menantang Samrat Bindusara dan pangeran Sushima, aku bisa saja mengirimkan laki laki ini kembali ke Kichak dengan satu bagian saja tapi itu tidak akan terjadi pada pangeran Sushima” Sushima langsung pura pura bersandiwara “Aku tidak akan duduk dengan damai sampai aku bisa membunuh Kichak, aku tidak peduli apakah aku hidup atau mati !” ujar Sushima lantang, Charumitra kemudian memberikan janjinya pada Sushima namun Sushima menolaknya “Ini tentang tanah air kita, ibu !” ujar Sushima kemudian berjalan meninggalkan mereka, Charumitra terus memanggil Sushima “Sushima, kamu akan melihat aku mati jika kamu pergi saat ini juga” tiba tiba Charumitra pura pura terjatuh pingsan, Sushima segera memegangnya, sementara Khalatak tersenyum licik. Sushima meminta pada ayahnya untuk tidak mengubah keputusannya karena kekuataan Kichak yang begitu hebat “Ini adalah sebuah kehormatan bagi keturunan Maurya” sela Khalatak tapi Charumitra terus menolak untuk melibatkan nyawa anaknya dalam taruhan ini “Aku hanya mempunyai seorang anak, aku tidak akan membiarkannya pergi ! Dia tidak akan membayar kehormatan keturunan Maurya dengan nyawanya”, “Ibu, ibu jangan jadi lemah seperti ini, ibu seharusnya benar benar merestui aku, ibu seharusnya bangga padaku meskipun nanti aku aku harus kehilangan nyawaku demi tanah airku” Sushima pura pura berkata dengan berani “Sushima, pegang janji ibu, kamu tidak akan pergi ! Jika kamu pergi maka kamu tidak akan bisa bertemu dengan ibumu lagi untuk terakhir kalinya juga !”, “Ibu, kenapa ibu merenggut kesempatan emas ini dariku untuk melayani tanah airku ? Aku mohon cabut kembali kata katamu” pinta Sushima dengan nada sedih penuh dengan kepura puraan “Samrat, Aku mohon, Samrat ,,, jangan suruh Sushima pergi ke Takshila” Charumitra teringat ketika Khalatak membunuh pedagang itu dan dia juga yang menuliskan sebuah surat palsu dari Kichak, seolah olah Kichaklah yang membunuh dan membuat surat itu, mereka yakin kalau hal ini akan memaksa Bindusara untuk mengubah keputusannya, lalu Sushima pura pura marah pada ibunya karena meminta ayahnya untuk tidak mengirimkan dirinya ke Takshila “Kichak akan berfikir kalau kita ini pengecut, ibu !” bentak Sushima, Bindusara langsung menghardik Sushima untuk tidak berkata kata keras pada ibu kandungnya, Khalatak memberikan kode ke Sushima
Helena kemudian memberikan sebuah solusi “Bagaimana kalau Samrat sendirilah yang pergi kesana dan bertarung membalas perbuatan Kichak ?” sementara itu dalam hati Ashoka berfikir “Semua orang disini berusaha untuk menjebak ayah, apa yang mereka pikirkan untuk menyakiti ayah seperti sebuah perbuatan yang sama yang mereka lakukan dalam menjebak guru Chanakya, sangatlah penting kalau ayah tetap disini, dengan begitu ayah dan ibu akan tetap aman” bathin Ashoka dalam hati, saat itu Bindusara sudah hendak pergi tapi tiba tiba Ashoka maju ke depan dan berkata “Aku yang akan pergi !” Bindusara menolak permintaan Ashoka “Kenapa aku harus mengirimkan kamu ketika aku tidak bisa mengirimkan anakku yang lain ?” tanya Bindusara heran “Kichak pasti akan sangat terkejut karena dia tidak bisa membayangkan kalau aku yang akan datang, ayah” jelas Ashoka, Khalatak mencoba mengingatkan mereka kalau dulu dirinya mengusulkan Ashoka untuk pergi kesana “Tapi dengan mengirimkan Ashoka kesana itu artinya tidak menghargai guru Chanakya” dengan sopan Ashoka menjawab “Situasinya sekarang berbeda, dia pasti akan mendukung aku jika dia ada disini hari ini” jelas Ashoka “Iyaa, memang semuanya ditentukan oleh guru Chanakya, kita seharusnya menghargai keputusannya”, “Saudaraku pasti akan sangat senang karena aku ingin belajar sesuatu dengan caraku sendiri” kemudian Ashoka berbalik ke arah ayahnya “Ayah, aku memiliki kepercayaan penuh dalam diriku, aku bisa mengatasi situasi ini dengan baik, jika ayah tidak mengijinkan aku maka aku akan berfikir kalau ayah ternyata tidak mempercayai aku sepenuhnya” Bindusara kemudian meminta waktu untuk merenungkannya terlebih dahulu, kemudian Bindusara meninggalkan tempat itu, sepeninggal Bindusara, Sushima segera mengejek Ashoka “Ashoka, kamu telah menggali lubang kuburmu sendiri” Ashoka tidak bergeming dan berkata “Aku harus memulai dari suatu tempat untuk memenuhi kata kataku, aku akan melakukan apapun yang diperlukan untuk hal yang sama” ujar Ashoka kemudian berlalu dari sana
Radhagupta tidak mengerti kenapa Ashoka mau melakukan hal ini “Guru Chanakya menginginkan kamu bersama ayahmu dan belajar sesuatu darinya, jangan emosi seperti ini, Ashoka ,,, hal ini hanya akan membantu musuh musuhmu, musuhmu itu ada disini di istana ini ! Bagaimana caranya kamu bertarung dengan mereka jika kamu sendiri tidak ada disini ?”, “Aku akan melakukan sama seperti yang dilakukan oleh kakek dulu di masa lalu, kita harus memenangkan perbatasan pertama kemudian masuk ke dalam, ini adalah rencanaku” namun Radhagupta masih mengkhawatirkan Ashoka “Sushima bisa saja juga berhasil dengan rencananya”, “Itu tidak akan terjadi selama aku masih ada disini juga, mereka bisa saja membunuhku juga jika mereka memang telah membunuh guru Chanakya, mereka ingin aku mati di tangan Kichak, hal itu akan semakin meningkatkan kepercayaan diri mereka, mereka akan melakukan kesalahan yang akan berakhir menjadi rintangan mereka, aku yakin ayah akan setuju denganku !”
Ashoka menemui ayahnya di kamar pribadinya dan berkata “Ayah, tidak ada cara lain, aku tahu kalau ayah tidak akan setuju denganku, tapi aku mohon ,,, ijinkanlah aku untuk menjelaskan maksudku sekali lagi, sebenarnya guru Chanakya menginginkan aku bersama ayah untuk belajar sesuatu darimu, dia tidak ingin ayah pergi dengan kemauan ayah sendiri, ayah masih ingat kan apa yang terjadi ketika ayah tidak ada di istana ini ? Kita juga seharusnya menghargai apa yang tidak dia katakan” Bindusara mendengar ucapan Ashoka dengan seksama “Guru Chanakya menunjuk Sushima tapi dia tidak bisa pergi, ayah juga seharusnya tidak pergi kesana, Siamak dan Drupada juga masih terlalu muda” jelas Ashoka lagi “Ashoka, kamu belum tahu bagaimana perangainya Kichak”, “Hal ini sama saja dengan Kichak, tidak ada seorangpun yang tidak pernah kalah, aku tidak tahu bagaimana caranya membuat ayah percaya bahwa aku cocok dengan situasi ini, aku hanya bisa meminta pada ayah, aku bisa melakukan hal ini paling tidak untuk guru Chanakya, Takshila tertutup untuk guru Chanakya” Bindusara masih mendengarkan penjelasan Ashoka “Aku ingin memberikan porsi Guru Dakshinaku yang sedikit untuk guru Chanakya dengan membunuh Kichak, dengan memenangkan Takshila, aku ingin seluruh dunia menyadari dan mengerti kalau impiannya untuk menyatukan negeri India tidak akan pudar, kita akan selalu siap menghadapi masalah apapun yang akan datang menghadang jalan kita, jika ayah menghentikan aku hari ini maka itu akan berakibat buruk untukku” akhirnya Bindusara mengijinkan Ashoka pergi, Ashoka berjanji untuk tidak mengecewakan ayahnya “Ayah selalu bangga padamu, apapun yang mungkin menjadi konsekwensinya” mereka berdua kemudian saling berpelukkan
Helena segera mengirimkan sebuah pesan ke Kichak “Ashoka mungkin berfikir kalau Kichak tidak tahu tentang dia, dia akan membuat Kichak kalah, tapi dia tidak tahu kalau kematiannya akan menyambutnya sebelum dia sampai disana, Bindusara tidak akan pernah tahu tentang musuh tertuanya yang telah merenggut Ashoka darinya, inilah saatnya untuk memanen biji yang telah kami taburkan selama beberapa tahun sebelumnya, ayahku Nicator telah membantu Kichak ketika dia kalah dari Bindusara, kali ini Kichak akan membunuh Ashoka, aku akan membunuh Sushima, maka jalan Siamak akan semakin jelas” ujar Helena sambil tersenyum sinis.. Sinopsis Ashoka Samrat episode 224 by Sally Diandra